- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Manfaat Sosiologi Sebagai Alat Kontrol Media Sosial


TS
cutecat1001
Manfaat Sosiologi Sebagai Alat Kontrol Media Sosial
INTRO
Quote:
Kadang kadang saya lupa / telat sadar kalau ilmu sosial itu penting banget buat di pelajari, sebelumnya ane cuma tahu ilmu sosial sekedarnya saja, Karna suatu hal ane terpaksa buat cari tahu apa sebenarnya ilmu sosial itu dan apa gunanya kita pelajari ilmu sosial itu, ane googling semua sumber tentang ilmu sosial. Setelah seminggu ane tersadar bahwa ilmu sosial itu penting bangat buat kita pahami. Buat yang belum tergerak buat ngerti apa ilmu sosial itu silahkan cari lewat google banyak bangat kok yang bisa buka fikiran kita kenapa perlu belajar ilmu sosial itu. Berikut ane mau share manfaat sosiologi ketika berkomunikasi di media sosial
Quote:
Perkembangan zaman dan teknologi memicu perubahan sosial di masyarakat, seperti kehidupan sosial yang lebih tertutup dan kurangnya empati dalam kerukukan bermasyarkat. Masalah lain yang timbul dari perilaku masyarakat hari ini adalah rasa tenggang rasa dan menghargai perbedaan agama, pendapat hingga sudut pandang.
Ambisi dan misi seseorang saat ini semakin jelas dan nyata ditunjukkan dalam media sosial. Alasannya, seseorang tidak pernah bertemu secara langsung sehingga ada kemudahan untuk menyebarkan fitnah, penghinaan dan fitnah membabi buta sangat mudah dilakukan. Gejala lain dari pengaruh teknologi dan pemanfaatan media sosial adalah munculnya video ajaran radikal dan kekerasan yang dipertontonkan tanpa ada rasa tanggung jawab publik.
Ambisi dan misi seseorang saat ini semakin jelas dan nyata ditunjukkan dalam media sosial. Alasannya, seseorang tidak pernah bertemu secara langsung sehingga ada kemudahan untuk menyebarkan fitnah, penghinaan dan fitnah membabi buta sangat mudah dilakukan. Gejala lain dari pengaruh teknologi dan pemanfaatan media sosial adalah munculnya video ajaran radikal dan kekerasan yang dipertontonkan tanpa ada rasa tanggung jawab publik.
1. Menghargai Perbedaan Pendapat
Quote:
Media sosial sebagai sarana menyampaikan berbagai informasi faktual saat ini fungsinya bisa bermacam-macam. Untuk seseorang yang mengerti manfaat ilmu sosiologi, mereka akan terbuka dengan perbedaan ide, dukungan dan pendapat. Perdebatan mereka bukan lagi soal ejek-mengejek atau menghina, namun membahas kekurangan subjek pembicaraan berdasarkan fakta dan data namun dengan opini rasioanal juga mencerdaskan.
Contoh Kasus :
Contoh perdebatan sehat seperti ini bisa kita saksikan pada debat kandidat calon presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Hillary Clinton atau dari film-film asal negara Inggris. Perdebatan yang elegan menunjukkan tingkatan peradaban seseorang dalam bermasyarakat.
Contoh Kasus :
Contoh perdebatan sehat seperti ini bisa kita saksikan pada debat kandidat calon presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Hillary Clinton atau dari film-film asal negara Inggris. Perdebatan yang elegan menunjukkan tingkatan peradaban seseorang dalam bermasyarakat.
2. Menghargai Perbedaan Pendapat Lawan Bicara
Quote:
Dalam mengeluarkan pernyataan di media sosial seseorang yang mengerti ilmu sosiologi mudah menerima kritikan. Sebaliknya, jika ada yang berbeda pendapat, orang ini akan menyampaikan ide dan pemahamannya secara logis dan masuk akal. Orang seperti ini lebih mengutamakan menambah sudut pandang baru, bukan perselisihan dan caci maki di media sosial.
3. Berfikiran Terbuka
Quote:
Manfaat mempelajari ilmu sosiologi terkait bidang media sosial, adalah merespon lawan dengan pikiran dan ide cemerlang. Senang membuka pikiran dengan lebih banyak mendengar dari orang disekitarnya. Ilmu sosiologi juga membantu seseorang lebih mudah menerima perbedaan pendapat juga sudut pandang tentang cara hidup masing-masing orang.
4. Senang Berdialog
Quote:
Pada umumnya, orang yang paham ilmu sosiologi sangat senang berdialog apalagi berdiskusi. Bagi seseorang yang mendapatkan manfaat mempelajari ilmu sosiologi, dialog adalah cara untuk mengasah ketajaman berfikir analitik. Sehingga dapat melatih mental, dalam menanggapi perbedaan pendapat.
5. Rasional Tanggapi Fakta bukan Isu
Quote:
Terbiasa melakukan diskusi seperti dialog terbuka di media sosial, akan membuat seseorang tidak mudah terpancing dengan isu. Mereka akan mengutamakan fakta, dan mencari berbagai referensi sebelum percaya pada satu permasalahan. Cara ini dilakukan untuk membatasi dan menjaga sikapnya di media sosial agar tidak merugikan orang lain.
6. Peka di Ruang Publik
Quote:
Fenomena tongsis (tongkat narsis-selfie) di ruang publik mengakibatkan lemahnya sensitivitas seseorang dengan keadaan disekitarnya. Remaja yang lebih sering menggunakan tongsis tidak tahu cara menghargai kegiatan orang disekelilingnya. Hal tersebut dikarenakan, penggunaan tongsis ini dapat menghalangi pergerakan atau mengganggu mood orang-orang yang ingin menikmati ruang publik secara utuh. Tidak diganggu cahaya kamera (blitz) atau sekadar diminta bergeser.
7. Lebih Santun saat Mengeluarkan Pendapat
Quote:
Dalam menyampaikan gagasan di media sosial, tentu mereka lebih santun dan berusaha tidak menyinggung pihak manapun. Mereka bertanggung jawab terhadap segala perkataan dan pernyataan di media sosial. Biasanya mereka lebih senang membahas isu secara global, dan tidak suka mengumbar masalah pribadi di media sosial.
8. Lebih Berbudaya
Quote:
Pada film-film yang mengambil tempat di Eropa atau Inggris misalnya, mereka sangat menunjukkan peradaban mereka dari cara bertutur dan sapaan sehari-hari. Bahkan sekadar mengajak lawan jenis untuk berdansa, mereka menggunakan komunikasi yang sangat baik, dan menghargai lawan jenisnya.
Contoh Kasus :
Melalui video debat capres Amerika Serikat yang mempertemukan Barrack Obama dan Hillary Clinton dapat kita saksikan bahwa perdebatan mereka untuk menarik perhatian warga Amerika sangat elegan dan mencerdaskan publik Amerika. Begitu juga dengan cara warga Amerika Serikat menyampaikan pendapatnya di publik terkait perbedaan dukungan.
Misalnya mengapa warga AS memilih Obama karena kebijakan agresi militer presiden Bush ke Irak dinilai salah sasaran. Namun mereka sama sekali tidak berdebat soal bentuk dan kekurangan fisik seperti perdebatan capres di Indonesia.
Contoh Kasus :
Melalui video debat capres Amerika Serikat yang mempertemukan Barrack Obama dan Hillary Clinton dapat kita saksikan bahwa perdebatan mereka untuk menarik perhatian warga Amerika sangat elegan dan mencerdaskan publik Amerika. Begitu juga dengan cara warga Amerika Serikat menyampaikan pendapatnya di publik terkait perbedaan dukungan.
Misalnya mengapa warga AS memilih Obama karena kebijakan agresi militer presiden Bush ke Irak dinilai salah sasaran. Namun mereka sama sekali tidak berdebat soal bentuk dan kekurangan fisik seperti perdebatan capres di Indonesia.
9. Mengabaikan Debat Kusir
Quote:
Mereka tidak suka berdebat untuk hal yang tidak ada ujung pangkalnya, apalagi di media sosial. Mereka menghindari topik sensitif seperti rasis pada suku dan keyakinan/agama. Debat seputar agama hanya menghabiskan waktu terlalu banyak dan tidak ada penyelesaian di dalamnya.
Debat soal politik akan dipertimbangkan dengan baik, misalnya penyampaian fakta dan argumen yang memiliki landsan teori, referensi lebih banyak. Dapat dipastikan seseorang yang mengerti fungsi sosialnya di media sosial akan mempertimbangkan dengan matag setiap perkataan, tidak asal berkomentar di media sosial.
Debat soal politik akan dipertimbangkan dengan baik, misalnya penyampaian fakta dan argumen yang memiliki landsan teori, referensi lebih banyak. Dapat dipastikan seseorang yang mengerti fungsi sosialnya di media sosial akan mempertimbangkan dengan matag setiap perkataan, tidak asal berkomentar di media sosial.
10. Jadi Panutan Rekan dan Lawan
Quote:
Penguasaan diri yang baik dan kesantunan kata-kata akan memudahkan orang diterima baik disemua kalangan baik rekan maupun lawan. Orang yang memiliki empati sosial yang baik sangat pandai menjaga harmonisasi perbedaan pendapat, sehingga kata-katanya selalu menentramkan berbagai pihak. Kemampuan sosialnya membantunya bergaul di lingkungan manapun dan berbagai lapisan masyarakat.
Menyadari fungsi dan peran sosial kita yang sangat besar mempengaruhi lingkungan maka empati sosial perlu kita kembangkan. Teori sosiologi saat ini telah berkembang sesuai dengan perubahan perilaku masyarakat karena teknologi sehingga pendekatan yang kita butuhkan adalah pendekatan sosial pada media sosial.
Menyadari fungsi dan peran sosial kita yang sangat besar mempengaruhi lingkungan maka empati sosial perlu kita kembangkan. Teori sosiologi saat ini telah berkembang sesuai dengan perubahan perilaku masyarakat karena teknologi sehingga pendekatan yang kita butuhkan adalah pendekatan sosial pada media sosial.
Sumber :
http://manfaat.co.id/8-manfaat-mempe...alam-kehidupan
0
1.3K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan