- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hampir Tiga Minggu WNI Disandera, Indonesia Tetap Hormati Larangan Filipina


TS
heavenisnomore
Hampir Tiga Minggu WNI Disandera, Indonesia Tetap Hormati Larangan Filipina
Quote:

Pemerintah Filipina belum juga memperbolehkan militer Indonesia membantu pembebasan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Meskipun, tentara Filipina banyak yang tewas dan terluka saat berupaya menyergap kelompok itu untuk membebaskan tawanan.
Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan, pemerintah Indonesia tetap menghormati keputusan tersebut.
"Saya pikir jawabannya sudah jelas, ini menyangkut masalah konstitusi (Filipina)," ujar dia saat ditemui di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Fachir mengatakan, yang terpenting adalah kondisi 10 WNI yang disandera dapat pulang dengan selamat. Pemerintah Indonesia sendiri sudah memastikan hal itu.
"Yang paling penting tentu masalah keselamatan WNI. Yang jelas mereka dalam kondisi baik dan sehat," lanjut dia.
Pemerintah Indonesia pun sangat mengapresiasi pemerintah Filipina yang telah mati-matian berupaya membebaskan sandera sampai jatuh korban dari tentara Filipina sendiri.
Angkatan bersenjata Filipina kehilangan 18 prajurit dalam kontak tembak selama sembilan jam di perbatasan Kota Tipo-Tipo dan Al-Barka di Pulau Basilan melawan pasukan kelompok Abu Sayyaf, Sabtu (9/4/2016).
Baku tembak itu terjadi saat militer Filipina hendak menyerang kelompok Abu Sayyaf demi membebaskan sandera. Di kubu pemberontak, lima orang tewas, termasuk seorang ekstremis asal Maroko. Ekstremis itu bernama Mohammad Khattab.
Selain itu, sekitar 20 orang pemberontak lainnya terluka. Jumlah prajurit yang tewas tersebut menjadi yang terbesar dalam pertempuran di wilayah selatan pada tahun ini.
http://nasional.kompas.com/read/2016...angan.Filipina
Kelompok Abu Sayyaf Dinilai Ingin Sampaikan Pesan Lemahnya Filipina
Pengamat Terorisme Ali Fauzi menuturkan, kelompok Abu Sayyaf seperti ingin menyampaikan pesan bahwa Pemerintah Filipina lemah dalam melakukan negosiasi atau melawan aksi mereka.
Pesan ini disampaikan Abu Sayyaf dengan kerap melakukan penyanderaan terhadap sejumlah orang asing.
Warga negara Indonesia bukan lah yang pertama kali disandera. Ia menyebutkan, banyak warga negara asing lainnya seperti Jerman, Kanada dan Jepang yang lebih dahulu mereka sandera.
"Lebih dari itu mereka ingin menunjukkan eksis kepada dunia bahwa kelompok Abu Sayyaf masih berwujud dan eksis," kata Ali saat dihubungi, Rabu (13/4/2016).
Ia mengaku kenal betul dengan kelompok Abu Sayyaf karena pernah bersama-sama mereka dulu.
Adik Amrozi tersebut menambahkan, ia pun amat mengenal Raddulan Sahiron, pimpinan kelompok Abu Sayyaf.
Raddulan, kata dia, banyak kehilangan anggota keluarganya dalam satu pertempuran dengan tentara Filipina.
Selain itu, Raddulan pun cacat seumur hidup karena peluru yang ditembakkan oleh tentara Filipina.
"Sebetulnya ini lebih kepada dendam yang berkepanjangan dari kelompok Abu Sayyaf," ujarnya.
http://nasional.kompas.com/read/2016...ampaign=Kaitrd




0
1K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan