- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perselingkuhan, Gangguan Jiwa Berat Mengancam


TS
callme.lily
Perselingkuhan, Gangguan Jiwa Berat Mengancam
Perselingkuhan, Gangguan Jiwa Berat Mengancam
INILAHCOM, Padang - Banyak orang mengalami gangguan jiwa berat. Ternyata, itu akibat perselingkuhan.
"Kami di komisi V, salah satu mitra kerjanya adalah rumah sakit. Tadi kami pertanyakan jumlah kunjungan masyarakat ke RSJ Saanin Padang pada 2015. Ternyata, datanya sangat mengejutkan," tegas anggota Komisi V DPRD Sumbar, Hidayat di Padang, Kamis (14/04/2016).
Menurut dia, dulu, gangguan kejiwaan lebih karena faktor ekonomi. Namun berdasarkan data yang Direktur RSJ Saanin Padang, Lily Gracediany sampaikan, penyebab gangguan kejiwaan itu telah bergeser, didominasi karena perselingkuhan.
"Data ini sangat menarik, karena pada daerah yang terkenal dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, penyebab gangguan kejiwaan utama adalah perselingkuhan," ujar dia.
Ia menduga mudahnya akses informasi dan komunikasi menggunakan telepon pintar menjadi salah satu penyebab hal tersebut. "Sekarang kami bisa bebas menghubungi hampir siapa saja menggunaan telepon maupun media sosial. Kebebasan yang tanpa kontrol bisa kebablasan hingga muncul kasus-kasus perselingkuhan," kata dia.
Kesibukan bekerja, sehingga komunikasi antara anggota keluarga yang minim menurutnya juga bisa menjadi penyebab. "Kadang, suami tidak tahu dengan siapa istrinya makan siang, demikian juga istri tidak tahu apa yang dikerjakan suami," ungkap dia.
Selain itu, tren temu alumni menurutnya juga bisa menjadi penyebab karena sebagian besar acara serupa itu, maknanya telah berubah. "Temu alumni tidak lagi menjadi media untuk bersilaturahmi, namun untuk unjuk kehebatan, kekayaan hingga bisa mendorong hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya perselingkuhan," tandas dia. [tar]
http://m.inilah.com/news/detail/2288...erat-mengancam
Libido Melonjak, Orang dengan Gangguan Bipolar Rawan Selingkuh
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa penyandang gangguan bipolar mengalami peningkatan libido (dorongan gairah seksual), yang bisa memicu perselingkuhan.
Peningkatan libido ini kerap terjadi pada fase mania gangguan bipolar, yang bisa mengakibatkan aktivitas seksual yang berlebihan dan dapat mendorong terjadinya perilaku selingkuh, dan seringkali mengakibatkan gangguan dalam keharmonisan kehidupan rumah tangga.
Dikatakan dr. Natalia Widiasih, Sp.KJ (K) MPd.Ked, psikiater FKUI-RSCM, kasus ketidaksetiaan atau perselingkuhan pada orang dengan gangguan bipolar kerap muncul sebagai dampak dari peningkatan libido pada fase mania. “Hal ini dapat terjadi pada gangguan bipolar tipe 1 maupun tipe 2,” kata Natalia dalam edukasi media di Jakarta, Rabu (19/8).
Studi Goodwin dan Jamison pada tahun 1998, menunjukan bahwa sebanyak 57 persen orang dengan gangguan bipolar mengalami peningkatan aktivtas seksual di fase mania. “Pasangan hidup orang dengan gangguan bipolar kebanyakan merasa kecewa dan frustrasi menghadapi gangguan perilaku tersebut. Jika keluarga tidak memiliki pemahaman yang baik, kondisi ini seringkali menyebabkan keretakan rumah tangga yang berakhir pada perceraian,” lanjut Natalia.
Natalia menjelaskan, apabila sampai terjadi perselingkuhan di fase mania, seringkali dikuti dengan perasaan menyesal dan malu serta sedih yang berkepanjangan setelah orang dengan gangguan bipolar memasuki fase remisi. “Nah, penyesalan akibat aktivitas seksual yang seharusnya tidak terjadi tersebut akan mengakibatkan yang bersangkutan masuk ke fase depresi,” imbuh psikiater FKUI-RSCM ini.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali perubahan perilaku pada orang dengan gangguan bipolar yang menunjukkan adanya gambaran tanda dan gejala peningkatan gairah seksual misalnya tanda-tanda berupa perubahan cara berpakaian, cara berdandan, dan sebagainya.
Natalia mengingatkan pentingnya peran keluarga untuk mendeteksi perubahan tersebut sejak dini sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila terjadi perubahan penampilan yang disertai perubahan perilaku dan emosi yang tidak biasanya ditampilkan oleh orang dengan gangguan bipolar, Natalia menyarankan keluarga membawa yang bersangkutan berkonsultasi dengan dokter.
Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan dengan adanya perubahan suasana perasaan yang cenderung labil. Gangguan bipolar biasanya berulang dalam rentang waktu tertentu serta dapat berlangsung seumur hidup. Perubahan suasana perasaan (mood) pada orang dengan gangguan bipolar bisa juga terjadi dengan sangat cepat.
Pada fase mania atau manik, selain peningkatan libido, juga ditandai oleh perasaan gembira yang berlebihan, sangat bersemangat, energik dan sangat aktif, memiliki banyak ide, merasa tidak perlu tidur, melakukan banyak aktivitas secara bersamaan. Bukan itu saja, di fase ini orang dengan gangguan bipolar juga kerap melakukan tindakan berisiko, membelanjakan uang berlebihan atau boros, berpenampilan berlebihan, serta adanya perilaku seduktif yang tidak jarang menimbulkan masalah pada lingkungan, sosial, dan hukum.
Sebaliknya, pada fase depresi, justru menunjukan suasana perasaan dan perilaku yang sebaliknya seperti murung, menarik diri, merasa sedih, tidak bergairah, mudah tersinggung, dan adanya dorongan untuk bunuh diri.
Penyebab gangguan bipolar multifaktor. Secara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di otak. Secara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kanak-kanak, stres yang menyakitkan, stress kehidupan yang berat dan berkepanjangan, dan banyak lagi faktor lainnya.
Gangguan bipolar merupakan penyakit kronis dimana sebanyak 15 persen dari jumlah pasien berakhir dengan bunuh diri.
[url]http://www.dokterdigital.com/id/news/2250_libido-melonjak-orang-dengan-gangguan-bipolar-rawan-selingkuh.html[/URL]
Jadi kalau ngga mau berakhir di RSJ jangan pernah coba2 selingkuh apalagi selingkuh dengan penderita bipolar, yg kemungkinan bakalan berakhir depresi dan bahkan mungkin bakal bunuh diri
Stay away from affair
INILAHCOM, Padang - Banyak orang mengalami gangguan jiwa berat. Ternyata, itu akibat perselingkuhan.
"Kami di komisi V, salah satu mitra kerjanya adalah rumah sakit. Tadi kami pertanyakan jumlah kunjungan masyarakat ke RSJ Saanin Padang pada 2015. Ternyata, datanya sangat mengejutkan," tegas anggota Komisi V DPRD Sumbar, Hidayat di Padang, Kamis (14/04/2016).
Menurut dia, dulu, gangguan kejiwaan lebih karena faktor ekonomi. Namun berdasarkan data yang Direktur RSJ Saanin Padang, Lily Gracediany sampaikan, penyebab gangguan kejiwaan itu telah bergeser, didominasi karena perselingkuhan.
"Data ini sangat menarik, karena pada daerah yang terkenal dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, penyebab gangguan kejiwaan utama adalah perselingkuhan," ujar dia.
Ia menduga mudahnya akses informasi dan komunikasi menggunakan telepon pintar menjadi salah satu penyebab hal tersebut. "Sekarang kami bisa bebas menghubungi hampir siapa saja menggunaan telepon maupun media sosial. Kebebasan yang tanpa kontrol bisa kebablasan hingga muncul kasus-kasus perselingkuhan," kata dia.
Kesibukan bekerja, sehingga komunikasi antara anggota keluarga yang minim menurutnya juga bisa menjadi penyebab. "Kadang, suami tidak tahu dengan siapa istrinya makan siang, demikian juga istri tidak tahu apa yang dikerjakan suami," ungkap dia.
Selain itu, tren temu alumni menurutnya juga bisa menjadi penyebab karena sebagian besar acara serupa itu, maknanya telah berubah. "Temu alumni tidak lagi menjadi media untuk bersilaturahmi, namun untuk unjuk kehebatan, kekayaan hingga bisa mendorong hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya perselingkuhan," tandas dia. [tar]
http://m.inilah.com/news/detail/2288...erat-mengancam
Libido Melonjak, Orang dengan Gangguan Bipolar Rawan Selingkuh
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa penyandang gangguan bipolar mengalami peningkatan libido (dorongan gairah seksual), yang bisa memicu perselingkuhan.
Peningkatan libido ini kerap terjadi pada fase mania gangguan bipolar, yang bisa mengakibatkan aktivitas seksual yang berlebihan dan dapat mendorong terjadinya perilaku selingkuh, dan seringkali mengakibatkan gangguan dalam keharmonisan kehidupan rumah tangga.
Dikatakan dr. Natalia Widiasih, Sp.KJ (K) MPd.Ked, psikiater FKUI-RSCM, kasus ketidaksetiaan atau perselingkuhan pada orang dengan gangguan bipolar kerap muncul sebagai dampak dari peningkatan libido pada fase mania. “Hal ini dapat terjadi pada gangguan bipolar tipe 1 maupun tipe 2,” kata Natalia dalam edukasi media di Jakarta, Rabu (19/8).
Studi Goodwin dan Jamison pada tahun 1998, menunjukan bahwa sebanyak 57 persen orang dengan gangguan bipolar mengalami peningkatan aktivtas seksual di fase mania. “Pasangan hidup orang dengan gangguan bipolar kebanyakan merasa kecewa dan frustrasi menghadapi gangguan perilaku tersebut. Jika keluarga tidak memiliki pemahaman yang baik, kondisi ini seringkali menyebabkan keretakan rumah tangga yang berakhir pada perceraian,” lanjut Natalia.
Natalia menjelaskan, apabila sampai terjadi perselingkuhan di fase mania, seringkali dikuti dengan perasaan menyesal dan malu serta sedih yang berkepanjangan setelah orang dengan gangguan bipolar memasuki fase remisi. “Nah, penyesalan akibat aktivitas seksual yang seharusnya tidak terjadi tersebut akan mengakibatkan yang bersangkutan masuk ke fase depresi,” imbuh psikiater FKUI-RSCM ini.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali perubahan perilaku pada orang dengan gangguan bipolar yang menunjukkan adanya gambaran tanda dan gejala peningkatan gairah seksual misalnya tanda-tanda berupa perubahan cara berpakaian, cara berdandan, dan sebagainya.
Natalia mengingatkan pentingnya peran keluarga untuk mendeteksi perubahan tersebut sejak dini sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila terjadi perubahan penampilan yang disertai perubahan perilaku dan emosi yang tidak biasanya ditampilkan oleh orang dengan gangguan bipolar, Natalia menyarankan keluarga membawa yang bersangkutan berkonsultasi dengan dokter.
Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan dengan adanya perubahan suasana perasaan yang cenderung labil. Gangguan bipolar biasanya berulang dalam rentang waktu tertentu serta dapat berlangsung seumur hidup. Perubahan suasana perasaan (mood) pada orang dengan gangguan bipolar bisa juga terjadi dengan sangat cepat.
Pada fase mania atau manik, selain peningkatan libido, juga ditandai oleh perasaan gembira yang berlebihan, sangat bersemangat, energik dan sangat aktif, memiliki banyak ide, merasa tidak perlu tidur, melakukan banyak aktivitas secara bersamaan. Bukan itu saja, di fase ini orang dengan gangguan bipolar juga kerap melakukan tindakan berisiko, membelanjakan uang berlebihan atau boros, berpenampilan berlebihan, serta adanya perilaku seduktif yang tidak jarang menimbulkan masalah pada lingkungan, sosial, dan hukum.
Sebaliknya, pada fase depresi, justru menunjukan suasana perasaan dan perilaku yang sebaliknya seperti murung, menarik diri, merasa sedih, tidak bergairah, mudah tersinggung, dan adanya dorongan untuk bunuh diri.
Penyebab gangguan bipolar multifaktor. Secara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di otak. Secara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kanak-kanak, stres yang menyakitkan, stress kehidupan yang berat dan berkepanjangan, dan banyak lagi faktor lainnya.
Gangguan bipolar merupakan penyakit kronis dimana sebanyak 15 persen dari jumlah pasien berakhir dengan bunuh diri.
[url]http://www.dokterdigital.com/id/news/2250_libido-melonjak-orang-dengan-gangguan-bipolar-rawan-selingkuh.html[/URL]
Jadi kalau ngga mau berakhir di RSJ jangan pernah coba2 selingkuh apalagi selingkuh dengan penderita bipolar, yg kemungkinan bakalan berakhir depresi dan bahkan mungkin bakal bunuh diri

Stay away from affair

0
4.2K
48


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan