- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pacar Mengaku Tak Lagi Perawan atau Perjaka. Apa Sikap Terbaik yang Bisa Dilakukan?


TS
nichokrisna
Pacar Mengaku Tak Lagi Perawan atau Perjaka. Apa Sikap Terbaik yang Bisa Dilakukan?
Quote:

Quote:
Quote:
Pacar semestinya adalah orang yang kita telah idamkan selama ini. Kriteria pria atau wanita ideal kita tentu ada pada dirinya, walaupun sebenarnya kita sadar, seorang manusia biasa tidak akan dapat memenuhi semua kriteria yang kita tentukan. Seiring berjalannya waktu, komunikasi dan keterbukaan tentang pribadi masing-masing adalah hal yang lumrah untuk dilakukan. Tentunya kita akan terkejut jika mendapati bahwa ternyata pacar mempunyai kepribadian atau masa lalu yang bahkan tidak pernah terlintas di bayangan kita.
Siang itu salah seorang sahabat mengundang saya ke rumahnya. Satu hal yang sebenarnya cukup janggal, mengingat biasanya kami lebih sering hang out di luar rumah bersama dengan teman-teman yang lain. Kudapan dan teh hangat telah disediakan di meja untuk menemani perbincangan kami. Dari raut mukanya, saya menangkap kesan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ah, mungkin masalah akademis di kampus, pikir saya. Obrolan ringan soal teman-teman, mata kuliah, dan polah dosen yang kadang ngeselin pun mengalir di antara kami berdua.
Hingga akhirnya, setelah sebuah jeda panjang,
...
"Pacarku pernah melakukan tindakan asusila dengan mantannya.
Aku nggak ngerti harus ngapain sekarang."
...
Oh, ternyata. Itulah yang sejak tadi disimpannya, sumber kegalauan yang membayang di wajahnya. Ternyata soal itu. Akhirnya keluar juga, terucap dari mulut sahabat saya, diiringi tetesan air mata yang turun membasahi kedua pipinya.
Seketika saya diam.
Kudapan dan teh hangat yang terhidang di atas meja jadi tidak lagi menarik, walaupun sebenarnya saat itu saya belum makan siang. Dengan terbata-bata, sesenggukan, dan air mata yang terus mengalir, Ia menceritakan dengan sangat detail pengakuan pacarnya, termasuk perbuatan terlarang apa saja yang pernah dilakukan si pacar dengan mantannya.
Apa yang harus kita lakukan jika pacar kita mengakui hal yang sama?
Siang itu salah seorang sahabat mengundang saya ke rumahnya. Satu hal yang sebenarnya cukup janggal, mengingat biasanya kami lebih sering hang out di luar rumah bersama dengan teman-teman yang lain. Kudapan dan teh hangat telah disediakan di meja untuk menemani perbincangan kami. Dari raut mukanya, saya menangkap kesan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ah, mungkin masalah akademis di kampus, pikir saya. Obrolan ringan soal teman-teman, mata kuliah, dan polah dosen yang kadang ngeselin pun mengalir di antara kami berdua.
Hingga akhirnya, setelah sebuah jeda panjang,
...
"Pacarku pernah melakukan tindakan asusila dengan mantannya.
Aku nggak ngerti harus ngapain sekarang."
...
Oh, ternyata. Itulah yang sejak tadi disimpannya, sumber kegalauan yang membayang di wajahnya. Ternyata soal itu. Akhirnya keluar juga, terucap dari mulut sahabat saya, diiringi tetesan air mata yang turun membasahi kedua pipinya.
Seketika saya diam.
Kudapan dan teh hangat yang terhidang di atas meja jadi tidak lagi menarik, walaupun sebenarnya saat itu saya belum makan siang. Dengan terbata-bata, sesenggukan, dan air mata yang terus mengalir, Ia menceritakan dengan sangat detail pengakuan pacarnya, termasuk perbuatan terlarang apa saja yang pernah dilakukan si pacar dengan mantannya.
Apa yang harus kita lakukan jika pacar kita mengakui hal yang sama?
Quote:
1. Ambil Nafas
Quote:

Quote:
Saya tahu, mendapati kenyataan bahwa pasangan kita mempunyai latar belakang yang tak terbayangkan sebelumnya oleh kita itu tentu amat tidak nyaman, bagaikan disambar petir di siang bolong. Dia selama ini yang kita kagumi ternyata menyimpan masa lalu yang bisa jadi sangat mengejutkan kita.
Sebuah nafas yang dalam dan panjang bisa sedikit meredakan kekagetan dan ketegangan yang ada. Selain itu, mengambil nafas dalam memberikan kita waktu rehat sejenak dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Setelah itu, kita bisa kembali menghadapi masalah yang ada dengan lebih tenang.
Sebuah nafas yang dalam dan panjang bisa sedikit meredakan kekagetan dan ketegangan yang ada. Selain itu, mengambil nafas dalam memberikan kita waktu rehat sejenak dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Setelah itu, kita bisa kembali menghadapi masalah yang ada dengan lebih tenang.
Quote:
2. Ungkapkan, Jangan Pendam Emosi
Quote:

Quote:
Lho, bukankah tadi katanya harus ambil nafas? Ya, betul! Namun demikian, kita juga perlu mengungkapkan emosi yang sedang kita rasakan, apapun itu. Rasa tersebut lebih baik diluapkan daripada disimpan dan menjadi ganjalan dalam hati. Pasangan juga perlu mengerti betapa kecewanya kita terhadap perbuatan bodoh yang pernah dilakukannya di masa lalu.
Namun perlu diingat, sebesar apapun emosi yang meluap, jangan sampai jadi menyakiti pasangan kita. Jangan sampai karena marah yang berlebihan, timbul satu masalah baru lagi di luar masalah yang sedang dihadapi. Di samping itu, kita juga perlu menghargai pasangan kita yang sudah mau jujur. Bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk membuka sisi kelam kehidupan di masa lalu. Bukan hal yang mudah juga bagi pacar untuk membuka kembali luka lamanya agar kita tahu kondisi yang sesungguhnya.
Namun perlu diingat, sebesar apapun emosi yang meluap, jangan sampai jadi menyakiti pasangan kita. Jangan sampai karena marah yang berlebihan, timbul satu masalah baru lagi di luar masalah yang sedang dihadapi. Di samping itu, kita juga perlu menghargai pasangan kita yang sudah mau jujur. Bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk membuka sisi kelam kehidupan di masa lalu. Bukan hal yang mudah juga bagi pacar untuk membuka kembali luka lamanya agar kita tahu kondisi yang sesungguhnya.
Quote:
3. Berpikir dengan Tenang
Quote:

Quote:
Setelah mengambil nafas dan meluapkan emosi yang kita rasakan, menyepilah. Ambil cuti beberapa hari dan pergilah ke suatu tempat seorang diri. Menjauhlah dari hiruk pikuk kehidupan dan aktivitas sehari-hari. Berdiam diri, berusaha untuk memahami dan menerima sisi yang tak terduga dari pasangan, juga mencoba meredakan tensi di dalam relasi yang sedang berlangsung. Dengan berdiam diri kita jadi lebih tenang. Ketenangan akan memampukan kita untuk lebih jernih dalam berpikir, dan kejernihan pikiran akan menuntun kita dalam mengambil keputusan yang tepat.
Jangan pernah mengambil keputusan dalam relasi (dalam apapun juga, sebenarnya) ketika sedang berada dalam keadaan emosi, jika tidak ingin hanya penyesalan yang tertinggal di ujung hari ketika emosi telah mereda.
Jangan pernah mengambil keputusan dalam relasi (dalam apapun juga, sebenarnya) ketika sedang berada dalam keadaan emosi, jika tidak ingin hanya penyesalan yang tertinggal di ujung hari ketika emosi telah mereda.
Quote:
4. Diskusikan dengan Orang Terdekat
Quote:

Quote:
Setelah perasaan tenang, pikiran jernih, dan emosi stabil, ajaklah beberapa orang terdekat untuk bertemu dan berdiskusi tentang masalah yang sedang dihadapi. Hal ini sangat penting dilakukan, karena bagaimanapun kita membutuhkan masukan dan sudut pandang yang berbeda dari orang lain tentang masalah yang sedang kita hadapi. Mencoba berpikiran terbuka dan menerima masukan dari orang lain sama sekali tidak ada ruginya. "Pengalaman adalah guru yang terbaik," demikian kata sebuah kalimat bijak. Pengalaman, bukan hanya kita peroleh dari mengalami sesuatu sendiri, tapi juga pembelajaran dari apa yang pernah orang lain alami.
Quote:
5. Ambillah Keputusan dengan Akal Sehat
Quote:
Setelah semua tahapan dilalui, saatnya kembali menghadapi pacar dan masa lalunya. Bicarakan dengannya apa yang kita rasakan, apa yang sedang kita pikirkan, dan jalan keluar yang ada. Jika memang kesalahan di masa lalu itu tidak dapat kita toleransi, maka mengakhiri relasi bisa jadi adalah sebuah pilihan yang baik, daripada memilih untuk tetap melanjutkan relasi dengan duri yang mengganjal dan siap menusuk hati kita setiap saat.
Jika buatmu hubungan saat ini dan ke depan dengan pacar lebih bernilai dan berharga daripada segala kesalahan yang pernah (dan akan) diperbuatnya, maka silakan melanjutkan hubungan. Memilih untuk melanjutkan hubungan berarti kamu harus bisa menerima pacar, memaafkan kesalahan yang pernah dibuatnya, dan berdamai dengan masa lalunya. Jangan pernah dengan sengaja mengungkit kembali dosa masa lalu itu. Maafkan dan lupakan, itulah pengampunan yang sesungguhnya.
Jika buatmu hubungan saat ini dan ke depan dengan pacar lebih bernilai dan berharga daripada segala kesalahan yang pernah (dan akan) diperbuatnya, maka silakan melanjutkan hubungan. Memilih untuk melanjutkan hubungan berarti kamu harus bisa menerima pacar, memaafkan kesalahan yang pernah dibuatnya, dan berdamai dengan masa lalunya. Jangan pernah dengan sengaja mengungkit kembali dosa masa lalu itu. Maafkan dan lupakan, itulah pengampunan yang sesungguhnya.
Quote:

Quote:
Adakah yang mempunyai pengalaman yang sama? Semoga bermanfaat 
Jika berkenan silahkan kirim
Kalo tidak jangan
gan

Jika berkenan silahkan kirim


Quote:
Quote:
Quote:
Tulisan Ane yang Lain Gan
Mengapa Saya Membeli Asuransi padahal Tak Berharap Segera Mati? Ini 6 Alasannya
7 Jurus Memanfaatkan Kartu Kredit secara Maksimal, Tanpa Menimbulkan Masalah
Belum Juga Menemukan Pasangan Hidup? Jangan Menyerah, 8 Langkah Ini Akan Memberikan Harapan Baru Untukmu!
Bukan Semata tentang Tujuan, Hidup, Sesungguhnya, adalah Sebuah Perjalanan
Lulus S1: Kerja atau Lanjut S2? 3 Pedoman Ini Akan Membantumu dalam Mengambil Keputusan
Bagi Para Pengejar Cita-Cita, Inilah 3 Rahasia di Balik Kesuksesan Rio Haryanto Menembus Formula 1
5 Tips Anti Gagal untuk Valentine Date yang Menawan [Rahasia Pria, Wanita Tak Perlu Tahu]
Quote:
Quote:
Baca Juga
Inilah Trik dan Rayuan Pria untuk Mengajak Berhubungan Seks Sebelum Menikah. Kamu Harus Bisa Menolaknya. Begini Caranya!
Seks Pranikah: Selain Keperawanan dan Keperjakaan, 3 Hal Penting ini Ikut Lenyap
Bukan Hanya Soal Dosa, Ini 7 Manfaat Menolak Seks Pranikah
Quote:
Diubah oleh nichokrisna 15-04-2016 11:22
0
17.1K
Kutip
73
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan