Ahok: Hebat Sekali Dinas Taman Buat Dubes dan Kerajaan Inggris "Mengemis" ke Pemprov DKI
Rabu, 13 April 2016 | 13:18 WIB
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama wawancara wartawan seusai peresmian ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" mengancam akan memecat pejabat Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI lantaran belum membeli lahan bekas Kedutaan Besar Inggris di Menteng, Jakarta Pusat.
Pembelian lahan itu padahal sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2016.
"Dinas taman aja (yang) enggak mau beli-beli, atau jangan-jangan, kalau bulan Mei enggak mau bayar, gue pecat lu semua," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Ahok menduga, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI sengaja menunda pembelian lahan karena tak dapat komisi.Sistem semacam ini seperti dinilai lumrah di lingkungan pemerintahan.
"Ada enggak developer berani, beli tanah di depan Bundaran HI, KLB (koefisien lantai bangunan)-nya boleh 14, lalu Anda tidak bangun 14," kata Ahok.
Ahok mencontohkan, lahan satu hektar dengan KLB 14 bisa mendapat 1,4 juta meter persegi bangunan ke atas. Namun, Ahok tak akan membuat gedung.
"Bikin taman saja. Buat demo. Nanti buat demo di situ aja. Jangan kalah sama London, dong. Di sana ada Victoria Park," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini kian marah setelah perwakilan Kedubes Inggris mendatangi dirinya untuk mempertanyakan perihal pembelian lahan tersebut. Pasalnya, ada pengembang lain yang ingin membeli dengan harga lebih mahal.
"Ngamuk saya. Hebat sekali dinas taman, membuat dubes dan Kerajaan Inggris 'mengemis' sama Pemprov DKI Jakarta karena enggak beli tanahnya," kata Ahok.
KOKO harusnya bangga ada PNS yang bisa bikin dubes asing ngemis kenapa malah mau dipecat