Jakarta: Politikus Partai Gerindra Habiburokhman menuding pendukung Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama telah melakukan provokasi dengan membuka kembali kepada publik terkait pernyataannya yang akan terjun dari puncak Monumen Nasional. Padahal, kata Habib, isu itu sudah sekitar satu bulan lalu bergulir.

"Itu sudah muncul beberapa minggu lalu atau sebulan lalu. Dan sekarang diolah lagi. Mungkin tim nya Ahok (pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok) perlu mengolah isu ini lagi, untuk mencari bahan. Kayaknya tim Ahok, panik terkait kasus (dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit) Sumber Waras," kata Habib kepada Metrotvnews.com, Minggu (27/3/2016).

Habib mengaku tak masalah dengan kembali beredarnya isu tersebut. Habib menuding isu itu hanya ditujukan kepada kelompok masyarakat yang mudah termakan isu.

"Isu ini dimunculkan untuk memprovokasi orang-orang yang kurang berpendidikan. Itu untuk mencomooh. Tapi, enggak apa-apa. Tapi memang, twitter itu memang saya yang tulis dan di akun saya. Jadi enggak ada masalah," tukas Habib.

Lebih lanjut, Ketua DPP Partai Gerindra ini meyakini usaha pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta akan gagal total. Sebab, Teman Ahok dianggap tidak berani memunculkan siapa saja dan di mana alamat para pemberi dukungan tersebut.

"Kalau Teman Ahok benar-benar punya nama, by name, by address, saya rasa pasti pasang di websitenya. Namanya ini-ini. Alamatnya di sini. Silakan dicek. Jadi transparan," ujar dia.

"Kalau hanya nulis dan kasih angka di kotak merah, 2 ribu sekian, Habiburokhman juga bisa tulis, satu juta sekian. Apa susahnya," imbuh dia.



Sebelumnya, Habiburokhman menulis cuitannya di akun twitter pribadinya @habiburokhman pada 26 Februari lalu. Habiburokhman memandang remeh usaha Teman Ahok dan sebagai tantangan dan janjinya, Habiburokhman siap terjun bebas dari atas puncak Monumen Nasional, jika usaha itu berhasil.


(AZF)

Sumber