Dengan Modal Awal Rp 30 Ribu, tak Segan Gerilya Door to Door

INDONESIA PAGI - Jika Anda adalah netizen sejati, maka tak asing dengan kalimat sapaan, “Bantu sundul, gan!”. Yah itulah yang biasa digunakan dalam forum komunitas, Kaskus. KasKus hingga saat ini menjadi situs komunitas terbesar di Indonesia.

KasKus resmi berdiri pada 6 November 1999. Hal in bermula ketika Andrew Darwis sedang kuliah di Negeri Paman Sam, Seattle University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science. Bagaimana kisahnya?

Andrew Darwis terinspirasi untuk menciptakan sebuah website dengan format forum komunitas. "Awalnya Kaskus dibuat untuk menyalurkan hobi berkomunitas saya di internet," katanya. 

Siapa sangka, dengan kesuksesan seperti saat ini, Kaskus dijalankan dengan modal awal sebesar US$ 3 (Rp 30.000) untuk membeli server. Kaskus sendiri berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bergosip. Pendiri Kaskus adalah Andrew Darwis saat ini masih berusia 36 tahun. 

Awalnya, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang Indonesia. Portal tersebut sengaja di buat menjadi suatu media untuk memuaskan kerinduan bagi masyarakat Indonesia yang berada di Luar negeri.

Di awal pendirian, Andrew harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down. Saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karena ia harus meyakinkan kastemer dan advertiser mengenai citra Kaskus.

Obsesi terbesarnya sejak awal masa kuliah di Amerika Serikat itu, sulit tercapai, karena tak ada satu pun situs komunitas di Indonesia. Pada awalnya perjalanan bisnis Kaskus sangat lambat, untuk menggaet anggota satu orang saja, butuh waktu lama. 

Bayangkan, dalam seminggu saja mereka hanya mampu mengundang paling banyak tiga orang. Kondisi itu bertahan selama mereka sekolah dan bekerja di AS.

Kemudian, setelah perkembangan internet semakin pesat di Indonesia, mereka bersepakat pulang ke Indonesia untuk mengelola situs komunitas di negerinya sendiri.

“Kita sepakat membuka pasar di Indonesia saat itu. Dan ternyata kita mendapat respon,” ucap Andrew. 

Dari sebuah kantor di kawasan Jakarta Kota, awal 2008, mereka bahu membahu mengelola situs. Dua bulan berselang, Kaskus resmi menjadi perusahaan profesional dengan nama PT Darta Media Indonesia.

Setelah itu, Kaskus terus berbenah. Bersama timnya, pria kelahiran Jakarta, 20 Juli 1979 itu tak segan bergeriliya door to door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus. erl/co/rl/bersambung gan ..