Pemain ini menjadi harapan besar suporter Fiorentina untuk meraih kejayaan di Serie A. Namun Baggio, justru memutuskan pindah ke Juventus di tahun 1990 dengan transfer sebesar 8 juta dolar, terbesar di masa itu. Menyikapi ini, ribuan suporter Fiorentina turun ke jalan dan melakukan aksi protes selama satu pekan. Aksi ini baru reda setelah Baggio bermain untuk Juventus melawan Fiorentina dan menolak melakukan tendangan penalti yang merupakan spesialisasinya. Usai laga, ia mengenakan syal Fiorentina dan mencium logonya.

Ashley Cole membuat gusar suporter Arsenal saat memutuskan menyeberang ke Stamford Bridge, kandang klub sekota yang merupakan bebuyutan mereka, Chelsea. Cole dicap mata duitan dan curang. Di Arsenal, ia digaji 55 ribu poundsterling per pekan, sedangkan Chelsea menawarkan 90 ribu per pekan. Sebelum memutuskan pindah, Cole diketahui melakukan pertemuan rahasia dengan pelatih Chelsea, Jose Mourinho. Atas tindakan ini, FA mendenda Cole sebesar 100 ribu poundsterling.

Di tahun yang sama, dengan cara yang nyaris sama, William Gallas juga pindah ke Chelsea. Keduanya pun menjadi musuh besar fans Arsenal, bahkan setelah mereka tidak lagi bermain untuk The Blues.

Kontroversi lantaran tudingan mata duitan juga ditudingkan pada Sol Campbell. Suporter Tottenham Hotspur bahkan menyebutnya sebagai 'Judas', setelah ia memutuskan hengkang dari White Hart Line ke kandang Arsenal.

Tahun 2006 barangkali menjadi tahun paling kontroversial dalam sejarah transfer Chelsea. Sebab di tahun yang sama, mereka juga membikin heboh lewat transfer Jon Obi Mikel dari Lyn Oslo. Pemain muda Nigeria itu sebelumnya sempat dikabarkan bakal merapat ke Manchester United. Antara Lyn Oslo dengan kubu MU bahkan sudah menjalin kesepakatan lisan. Namun Mikel kemudian "menghilang" dari Lyn Oslo selama sembilan hari. Tidak ada yang tahu kemana ia pergi. Pada hari ke sepuluh, media-media di Inggris mengabarkan ia telah melakukan tes kesehatan di Chelsea dan menandatangani kontrak di hari yang sama.

Chelsea dianggap menelikung MU. Hal yang sempat membuat hubungan antara Jose Mourinho dengan Sir Alex Ferguson memburuk.

Transfer dua pemain Argentina pada awal musim kompetisi 2006-2007 ini membuat West Ham United terseret ke pengadilan albitrase olahraga. Mereka dianggap melakukan kecurangan dalam mekanisme transfer. West Ham membeli keduanya dengan harga murah dari pihak ketiga, agen Mascherano dan Tevez yang memutus mata rantai West Ham ke klub lama. Mekanisme ini dicurigai sekadar sebagai jalan pintas bagi keduanya untuk masuk ke Eropa, dalam hal ini Inggris yang memberlakukan aturan ketat bagi pemain asing.

Kecurigaan yang dianggap wajar karena kualitas kebintangan Mascherano dan Tevez dinilai terlalu besar bagi West Ham. Dan memang, pada akhirnya, kecurigaan ini sedikit banyak terbukti. Mascherano kemudian pindah ke Liverpool dan Tevez ke Manchester United.

Barangkali inilah transfer yang memunculkan kontroversi paling besar. Mirip kasus Cole ke Arsenal, Figo pada awal musim 2000-2001 memutuskan pindah dari Barcelona ke Real Madrid. Figo adalah ikon klub, dan ia pindah ke klub yang sampai kapan pun barangkali akan tetap menjadi musuh besar.

Figo pun diserang habis-habisan. Ia mendapatkan teror di dalam dan di luar lapangan. Bahkan hingga bertahun-tahun kemudian,  tiap kali bermain di Camp Nou, suporter-suporter Barcelona selalu membawa spanduk berisi makian, poster dalam rupa-rupa ejekan, yang kemudian dibakar di tengah-tengah jalannya pertandingan. Satu insiden yang paling terkenal adalah satu laga, ketika Figo yang akan mengambil tendangan pojok, dilempar dengan kepala babi.