- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
'Nyanyian' Sanusi dan Sunny di Kasus Suap Reklamasi, Siapa yang Benar?
TS
nouriyu
'Nyanyian' Sanusi dan Sunny di Kasus Suap Reklamasi, Siapa yang Benar?
Spoiler for 'Nyanyian' Sanusi dan Sunny di Kasus Suap Reklamasi, Siapa yang Benar?:
Jakarta - M Sanusi 'bernyanyi'. Lewat pengacaranya, dia membawa nama staf Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, di pusaran kasus dugaan suap reklamasi. Sunny pun memberikan jawaban. Siapa yang benar?
Berawal dari pernyataan kuasa hukum Sanusi, Krisna Murti, yang menyebut Sunny. Berdasarkan keterangan kliennya, Sunny dituding sebagai penghubung antara Sanusi dan Ariesman Widjaja, bos PT Agung Podomoro Land yang ditangkap KPK terkait suap tersebut. Sunny juga disebut kerap bertanya ke Sanusi soal Raperda Tata Ruang dan Zonasi Reklamasi yang tak kunjung beres.
"Nah, kerabat dekat DKI 1 itu yang akhirnya mengatur pertemuan Sanusi dengan Ariesman. Adik ipar dia itu, Sunny," ujar Krisna Mukti melalui pesan singkat kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Akibat 'nyanyian' itu, Sunny kemudian dicegah KPK ke luar negeri selama enam bulan ke depan. Sampai hari ini, Sunny belum diperiksa. Belum jelas apa alasan KPK, namun yang pasti dia diminta bersiap untuk sewaktu-waktu diperiksa.
Gubernur DKI Ahok pun buka suara. Dia membantah Sunny sebagai adik iparnya. Sunny adalah keponakan salah satu konglomerat yang sejak lama ikut dengannya. Ahok sempat menggunakan istilah anak magang, kemudian teman dekat. Namun KPK menyebut Sunny sebagai staf khusus.
Berselang beberapa hari kemudian, tepatnya pada Senin (11/4/2016) Sunny muncul di Balai Kota. Dia memberikan penjelasan panjang lebar soal hubungannya dengan Ahok, kedekatan Ahok dengan pengusaha properti sampai pertemuan dengan Sanusi. Berikut petikan wawancaranya:
Kapan Anda bertemu dengan Pak Sanusi?
Sudah lama sekali. Mungkin tahun lalu.
Kalau kontak, betul, seperti yang Pak Sanusi bilang. Memang saya kontak dia, karena memang saat itu draf dari Bappeda sudah selesai. Kemudian diajukan ke DPRD. Tapi kayaknya di situ itu lama tidak bergerak, tidak dibahas atau apa begitu. Kemudian pihak Paguyuban cek ke saya, kemudian, "Cek saja langsung ke sana (DPRD -red)". Sudah dicek berkali-kali, enggak 'clear'.
Bulan apa kontak dengan Sanusi itu?
Februari.
Tidak ada negosiasi dengan Sanusi?
Kalau saya dengan Pak Sanusi nggak ada negosiasi. Nggak ada negosiasi.
Apakah Anda tahu kasus suap dari Agung Podomoro Land ke Sanusi?
Nggak tahu. Masa orang mau nyuap lapor-lapor saya dulu? Ngapain lapor-lapor saya dulu?
Bos Agung Podomoro dan pengusaha lain dekat dengan Anda juga. Soal reklamasi, Agung Podomoro lapor ke Anda?
Mereka bisa langsung (ke Sanusi), karena sudah kenal lama. Jadi nggak mungkin via saya. Mereka sudah kenal lama dan biasa berhubungan langsung. Saya nggak tahu mereka berbicara apa. Tapi secara logika saja, ini kan pengetahuan umum, kalau memang ada Perda yang kepentingannya mencakup pengusaha, menurut Anda, pengusaha akan lobi dengan DPRD enggak? Komunikasi nggak dengan mereka? Pasti, wajar. Persoalan-persoalan lain, saya nggak tahu. Tanya mereka.
Bagaimana dengan pertemuan Sanusi dengan pihak Agung Podomoro, apakah Anda memfasilitasi?
Jadi Sanusi dengan Podomoro sudah kenal lama. Sepengetahuan saya sejak 2004. Kalau tidak salah, dalam project Thamrin City. Jadi kalau mau ngobrol, ngapain lewat saya? Orang sudah kenal langsung kok.
Dari penjelasan Sunny dan Sanusi, mana yang Anda percaya? Apa pun itu, yang pasti KPK akan menyelidikinya. Versi sebenarnya dari kasus dugaan suap reklamasi ini bakal terungkap di persidangan.
http://m.detik.com/news/berita/31856...apa-yang-benar
Nunggu episode selanjutnya saja, siapa tahu sunny tersangka, trus ahok, kan bakal banyak tumpeng syukuran dimari
0
2.3K
Kutip
22
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan