- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hantu Telunjuk Di Salah Satu Gerbong Kereta.


TS
aquagelas201
Hantu Telunjuk Di Salah Satu Gerbong Kereta.

Quote:
Mohon untuk segera siapkan snack dan kopi panas untuk membaca cerita mistis ini
Quote:
Kereta malam jurusan Jogja membelah area persawahan di daerah Kuto Winangun. Beberapa menit lagi kereta akan berhenti sejenak di stasiun Kutoarjo. Seperti biasanya, sebelum memasuki jembatan panjang di kali Luk Ulo, sang masinis membunyikan sirene panjang yang menggerung-gerung layaknya kerbau di gorok batang lehernya. Hampir semua masinis tahu bahwa jembatan kali Luk Ulo itu 'wingit' kalo bahsa kerennya ya angker gitulah. Membunyikan sirine adalah pertanda 'nyuwun sewu nderek langkung' ato numpang lewat. Jika tidak, maka di yakini arwah-arwah penasaran yang dulu pernah tersambar mati di tepi jembatan itu akan datang mengganggu.
Dan hal ini tidak main-main, bukan sekedar cerita isapan jempol belaka. Dulu pernah ada masinis yang lupa membunyikan sirine, dan walhasil ketika kereta berhenti di kutoarjo, semua penumpang di satu gerbong mendadak kesurupan. Ada yang tiba-tiba meloncat-loncat ke sana kemari sambil berteriak-teriak kepanasan. Ada yang meratap-ratap di lantai sambil minta ampun, ada juga yang tertawa kegelian seperti orang gila, namun ada juga yang melolong-lolong ketakutan sambil lari ke sana-kemari, katanya dia di ikuti seorang nenek-nenek berambut putih, bermata merah darah, tubuhnya bongkok dan selalu menjulurkan lidahnya sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Gerbong demi gerbong melaju melewati jembatan panjang itu dengan menyisakan bunyi gemuruh besi terlindas roda kereta. Di gerbong terakhir, seorang gadis tiba-tiba membuka jendela kereta tepat ketika gerbong yang di naikinya memasuki badan jembatan. Lalu..cuiihhh..! Gadis itu meludah keluar dan menutupnya kembali.
"Aku mual, Mas." Katanya lirih. Ia menyandarkan kepalanya di pundak cowok yang duduk di sampingnya.
"Masuk angin, kali." Si cowok merengkuh bahu ceweknya dan mengecup keningnya pelan.
Cewek itu memejamkan mata. Ia memeluk cowoknya erat. Keduanya melanjutkan kantuk yang terganggu.
Hari jatuh gelap. Lampu kereta sudah di nyalakan satu jam yang lalu. Tetapi lampu di atas kursi di mana sepasang kekasih itu duduk tidak menyala dengan sempurna. Hanya dalam remang, ketika sang gadis tiba-tiba terbangun kembali. Ia menatap sang kekasih dengan menekuk kening karena heran.
"Mas ngapain sih nowel-nowel aku terus. Orang lagi di kereta juga. Malu kan!" Rungut si gadis manja.
Si cowok ikut terbangun. Ia menatap pacarnya, juga heran.
"Nowel-nowel? Kapan ah? Kamu mimpi kali. Sabar ya say, bentar lagi kita sampai." Kata si cowok sambil tersenyum nakal.
Si cewek mencubit lengan pacarnya manja. Lalu mereka kembali berpelukan, kembali mencoba tidur. Namun baru beberapa menit berlalu kini giliran sang cowok yang terperanjat kaget.
"say, aku bilang sabar. Bentar lagi kita sampai di Kutoarjo, kalo dirimu dah nggak kuat nanti kita turun terus nyari tempat yang sepi, ya ! Jangan ganggu dede'ke yang tengah tertidur. Jangan di sini." Bisik cowoknya sambil melihat ke bawah. Di lihatnya tangan ceweknya masih terkulai lemas sangat jauh dari area di mana tadi ia merasa ada yang mencolek-colek daerah rawan kejantanannya.
Ceweknya ikut terbangun, lalu cemberut kesal.
"Mas ini ngapain sih, situ yang dari tadi colek-colek badanku tapi situ juga yang nyuruh aku sabar!" Ketusnya.
Si cowok menatap wajah ceweknya super heran, lalu tersenyum meledek.
"Bukannya barusan kamu yang nyentil-nyentil "peluit"ku?" Katanya hampir tertawa geli.
"Katrok, ah !" si cewek menarik tubuhnya menjauh. Menyandarkan kepalanya di dekat kaca lalu mencoba terpejam lagi.
Tinggal si cowok yang menggeleng-geleng tak percaya dengan tingkah pacarnya yang tiba-tiba aneh. Dia yakin sekali, bahkan dia masih bisa merasakan sentuhan dingin itu, meraba pelan tepat di selangkangannya. Mulanya ia diamkan saja sambil cengar-cengir menikmati, tapi lama-lama kok rabaan itu berubah nakal, bukan lagi meraba pelan tapi menyentil-nyentil kuat. Lalu ia terbangun. Ia Heran sekali karena tangan si cewek dilihatnya hanya terdiam, jauh dari lokasi kejadian. Oleh karena itu dia pikir sang cewek tengah mencoba mengusilinya. Tapi kok kenapa sekarng malah dia yang di tuduh usil ? dengan penuh tanda tanya ia akhirnya menyandarkan punggungnya di kursi dan melihat keluar jendela.
Di luar gelap meraja. Tak ada yang bisa dilihat kecuali lampu-lampu rumah penduduk yang berkelebat cepat di kejauhan. Ketika angannya sedang mengembara jauh tiba-tiba sang cewek bangun dan berteriak kesal.
"Gila, kamu! Sinting !" Dengan bahasa tubuh super kesal si cewek bangun dan pergi begitu saja. Mencari bangku lain.
Si cowok berjingkat kaget. Dia berusaha memegang tangan ceweknya dan menahannya untuk tetap duduk. Ia sungguh tak tahu kenapa tiba-tiba saja pacarnya marah besar. Lalu dengan penuh tanda tanya diikutinya kemana sang cewek pergi.
"Udah deh, kamu cari bangku yang lain. Aku lagi pening , nih. mau muntah. Kamu dari tadi gangguin aku mulu!" Teriak ceweknya benar-benar marah.
"Aku gangguin kamu?" sang cowok menunjuk dadanya sendiri? Ia tambah nggak ngerti.
Para penumpang lain hanya melirik sekilas ke pasangan muda-mudi itu lalu mencoba tidur kembali. Perjalanan ke jogja masih lumayan jauh.
Karena dilihatnya sang cewek benar-benar marah maka dia memutuskan untuk duduk di kursi lain. Tidak jauh dari tempat duduk ceweknya.
Kereta berjalan melambat. beberapa saat lagi mereka akan memasuki stasiun Kutoarjo. Di saat itulah seorang ibu yang sedari tadi tertidur lelap terbangun dan menjerit-jerit histeris.
"Waaa...waa..., ada binatang di dalam celanaku..tolong..tolooong !" Ibu itu meloncat-loncat panik sambil mengibas-ngibaskan rok panjangnya. Ia memutar ke sana-kemari, melihat ke bawah lalu mengangkat roknya ke atas sambil berusaha mengeluarkan sesuatu dari sana.
Seluruh penumpang terperanjat kaget. Seorang perempuan muda yang duduk tidak jauh darinya bereaksi cepat berusaha membantu ibu itu dengan berjongkok dan mencoba melihat ke dalam. ibu yang satunya, yang lebih tua malah berjingkat lari ketakutan. Bapak-bapak yang lain cuma bisa berdiri terpaku, ingin menolong tapi takut di bilang mencari kesempatan dalam kesempitan. Sementara anak-anak kecil di sudut gerbong malah terkikik-kikik kegelian.
Sepasang muda-mudi yang tadi bertengkar serentak berdiri mendekat mencari tahu pa yang terjadi.
"Nggak ada apa-apa kok, bu." Perempuan muda itu kembali berdiri setelah usahanya tidak berhasil. Bungkusan paling berharga di dalam rok ibu itu masih aman, tidak di temukan sesuatu yang mencurigakan di sana.
" Sumpah.., tadi ada yang mengusili anuku di dalam sana. Sumpah..!" Ibu itu masih gemetar trauma. Matanya langsung liar menatap para bapak-bapak satu persatu. Mencari tertuduh.
Para bapak-bapak langsung bubar. Di antara mereka ada yang cengar-cengir kegelian. Tapi ada juga yang menggeleng-geleng kesal. Cari sensasi kok dengan cara murah seperti itu, batin mereka.
Si cowok yang dari tadi diam itu langsung berusaha mencerna sesuatu. Di runutnya kejadian demi kejadian yang dia alami bersama pacarnya tadi. Dari acara saling tuduh, sama-sama merasakan ada yang mengusili mereka. Dan kini, si ibu pun mengalamai kejadian yang sama. Jangan-jangan???? Ada yang tengah bermain-main di gerbong ini. Ia pernah mendengar ada sebuah ilmu yang bisa mengerjai seseorang lewat media buah cimplukan ( tumbuhan sawah yang berbuah kecil-kecil seperti kelereng, jika sudah ranum berwarna merah, rasanya manis dan kecut ). Buah itu di di bacakan mantra dan di pelintir-pelintir di antara ibu jari dan telunjuk sambil terus menatap si korban. lalu si korban akan merasakan sesuatu menyentuh alat vitalnya, si korban dipermainkan sesuka hatinya, sambil di tertawakan. Apakah itu yang kini tengah terjadi?
Si cowok lalu mengedarkan pandangan ke seluruh gerbong. tatpan matanya langsung mengarah kepada seorang kakek tua yang duduk sendiri di kursi terakhir dekat toilet. Kakek tua itu sedari tadi selalu diam. Tidak pernah menunjukkan reaksi apapun dengan kejadian di dalam gerbong. Sesekali ia terlihat membuka peci lusuhnya, menatap ke dalam peci itu lama dan memakainya kembali, lalu diam lagi. Si kakek itu memang sangat mencurigakan.
ketika si cowok tengah asyik menduga-duga, tiba-tiba ia melihat sesuatu bergerak-gerak pelan dari bawah bangku di mana ceweknya tengah tertidur pulas. sesuatu itu berwarna putih-pucat, sesuatu merambat laksana seekor ulat , menjungkit-jungkit terus ke atas. sesuatu itu adalah jari telunjuk manusia dengan pangkal penuh dengan darah dan berujung kuku panjang-hitam menjijikkan. Jari telunjuk manusia itu merambat terus, naik ke leher pacarnya, berhenti di sana, menyentuh dengan penuh rasa, berlanjut ke bibir dan mengusapnya dari ujung ke ujung lain, setelah itu berhenti sebentar dan tiba-tiba telunjuk itu menuding mukanya, lalu menekuk ke bawah. gerakan memanggil dengan manja...!!!!
Dan menjeritlah si cowok sekuat tenanga.
"Hantu telunnnjuuuukkk !!!! Hantu..hantu..hantu.. !"
maka gerbong itu kembali gempar. anak-anak kecil menjerit ketakutan. Ibu-ibu melonjak-lonjak kaget dan histeris. Tapi si cewek malah tidur semakin pulas. Rupanya ia dalam pengaruh gaib hantu telunjuk itu.
ketika keadaan begitu genting, ketika semua orang berteriak-teriak panik. maka tiba-tiba sang kakek yang sedari tadi diam itu meloncat dengan gesit. Ia mendekat si gadis dan membuka pecinya.
"Semua tenang !!!" Katanya bagaikan Shak RuK Khan di film Karan Arjun. "Ini cuma hantu telunjuk yang penasaran. Saya akan menakhlukannya dengan mudah.
Seisi gerbong terbengong. Mereka menatap takjub penuh harap kepada sang kakek. Mereka berjaln mendekat. melihat kepada hantu telunjuk yang terlihat berputar-putar gelisah di sekitar tubuh si gadis.
"Gimana caranya, kek. Tolonglah!" si cowok yang tadi sempat curiga kepada sang kakek memohon sedikit malu.
"Tenang..semua tenang. jangan panik. Mengatasi hantu telunjuk seperti ini, tidak membutuhkan ilmu apapun. Cukup dengan ilmu suit aja..." Si kakek tersenyum nakal, memperlihatkan sisa giginya yang hitam.
"Ayo kita suit....!" Dan si kakek pun menyembunyikan tangannya di belakang punggung. Si hantu telunjuk mendekat dan ..suuiiittt ! Si kakek memberikan ibu jarinya. Menanglah dia! Hantu telunjuk itu pun seketika hilang dari pandangan!
Dan hal ini tidak main-main, bukan sekedar cerita isapan jempol belaka. Dulu pernah ada masinis yang lupa membunyikan sirine, dan walhasil ketika kereta berhenti di kutoarjo, semua penumpang di satu gerbong mendadak kesurupan. Ada yang tiba-tiba meloncat-loncat ke sana kemari sambil berteriak-teriak kepanasan. Ada yang meratap-ratap di lantai sambil minta ampun, ada juga yang tertawa kegelian seperti orang gila, namun ada juga yang melolong-lolong ketakutan sambil lari ke sana-kemari, katanya dia di ikuti seorang nenek-nenek berambut putih, bermata merah darah, tubuhnya bongkok dan selalu menjulurkan lidahnya sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Gerbong demi gerbong melaju melewati jembatan panjang itu dengan menyisakan bunyi gemuruh besi terlindas roda kereta. Di gerbong terakhir, seorang gadis tiba-tiba membuka jendela kereta tepat ketika gerbong yang di naikinya memasuki badan jembatan. Lalu..cuiihhh..! Gadis itu meludah keluar dan menutupnya kembali.
"Aku mual, Mas." Katanya lirih. Ia menyandarkan kepalanya di pundak cowok yang duduk di sampingnya.
"Masuk angin, kali." Si cowok merengkuh bahu ceweknya dan mengecup keningnya pelan.
Cewek itu memejamkan mata. Ia memeluk cowoknya erat. Keduanya melanjutkan kantuk yang terganggu.
Hari jatuh gelap. Lampu kereta sudah di nyalakan satu jam yang lalu. Tetapi lampu di atas kursi di mana sepasang kekasih itu duduk tidak menyala dengan sempurna. Hanya dalam remang, ketika sang gadis tiba-tiba terbangun kembali. Ia menatap sang kekasih dengan menekuk kening karena heran.
"Mas ngapain sih nowel-nowel aku terus. Orang lagi di kereta juga. Malu kan!" Rungut si gadis manja.
Si cowok ikut terbangun. Ia menatap pacarnya, juga heran.
"Nowel-nowel? Kapan ah? Kamu mimpi kali. Sabar ya say, bentar lagi kita sampai." Kata si cowok sambil tersenyum nakal.
Si cewek mencubit lengan pacarnya manja. Lalu mereka kembali berpelukan, kembali mencoba tidur. Namun baru beberapa menit berlalu kini giliran sang cowok yang terperanjat kaget.
"say, aku bilang sabar. Bentar lagi kita sampai di Kutoarjo, kalo dirimu dah nggak kuat nanti kita turun terus nyari tempat yang sepi, ya ! Jangan ganggu dede'ke yang tengah tertidur. Jangan di sini." Bisik cowoknya sambil melihat ke bawah. Di lihatnya tangan ceweknya masih terkulai lemas sangat jauh dari area di mana tadi ia merasa ada yang mencolek-colek daerah rawan kejantanannya.
Ceweknya ikut terbangun, lalu cemberut kesal.
"Mas ini ngapain sih, situ yang dari tadi colek-colek badanku tapi situ juga yang nyuruh aku sabar!" Ketusnya.
Si cowok menatap wajah ceweknya super heran, lalu tersenyum meledek.
"Bukannya barusan kamu yang nyentil-nyentil "peluit"ku?" Katanya hampir tertawa geli.
"Katrok, ah !" si cewek menarik tubuhnya menjauh. Menyandarkan kepalanya di dekat kaca lalu mencoba terpejam lagi.
Tinggal si cowok yang menggeleng-geleng tak percaya dengan tingkah pacarnya yang tiba-tiba aneh. Dia yakin sekali, bahkan dia masih bisa merasakan sentuhan dingin itu, meraba pelan tepat di selangkangannya. Mulanya ia diamkan saja sambil cengar-cengir menikmati, tapi lama-lama kok rabaan itu berubah nakal, bukan lagi meraba pelan tapi menyentil-nyentil kuat. Lalu ia terbangun. Ia Heran sekali karena tangan si cewek dilihatnya hanya terdiam, jauh dari lokasi kejadian. Oleh karena itu dia pikir sang cewek tengah mencoba mengusilinya. Tapi kok kenapa sekarng malah dia yang di tuduh usil ? dengan penuh tanda tanya ia akhirnya menyandarkan punggungnya di kursi dan melihat keluar jendela.
Di luar gelap meraja. Tak ada yang bisa dilihat kecuali lampu-lampu rumah penduduk yang berkelebat cepat di kejauhan. Ketika angannya sedang mengembara jauh tiba-tiba sang cewek bangun dan berteriak kesal.
"Gila, kamu! Sinting !" Dengan bahasa tubuh super kesal si cewek bangun dan pergi begitu saja. Mencari bangku lain.
Si cowok berjingkat kaget. Dia berusaha memegang tangan ceweknya dan menahannya untuk tetap duduk. Ia sungguh tak tahu kenapa tiba-tiba saja pacarnya marah besar. Lalu dengan penuh tanda tanya diikutinya kemana sang cewek pergi.
"Udah deh, kamu cari bangku yang lain. Aku lagi pening , nih. mau muntah. Kamu dari tadi gangguin aku mulu!" Teriak ceweknya benar-benar marah.
"Aku gangguin kamu?" sang cowok menunjuk dadanya sendiri? Ia tambah nggak ngerti.
Para penumpang lain hanya melirik sekilas ke pasangan muda-mudi itu lalu mencoba tidur kembali. Perjalanan ke jogja masih lumayan jauh.
Karena dilihatnya sang cewek benar-benar marah maka dia memutuskan untuk duduk di kursi lain. Tidak jauh dari tempat duduk ceweknya.
Kereta berjalan melambat. beberapa saat lagi mereka akan memasuki stasiun Kutoarjo. Di saat itulah seorang ibu yang sedari tadi tertidur lelap terbangun dan menjerit-jerit histeris.
"Waaa...waa..., ada binatang di dalam celanaku..tolong..tolooong !" Ibu itu meloncat-loncat panik sambil mengibas-ngibaskan rok panjangnya. Ia memutar ke sana-kemari, melihat ke bawah lalu mengangkat roknya ke atas sambil berusaha mengeluarkan sesuatu dari sana.
Seluruh penumpang terperanjat kaget. Seorang perempuan muda yang duduk tidak jauh darinya bereaksi cepat berusaha membantu ibu itu dengan berjongkok dan mencoba melihat ke dalam. ibu yang satunya, yang lebih tua malah berjingkat lari ketakutan. Bapak-bapak yang lain cuma bisa berdiri terpaku, ingin menolong tapi takut di bilang mencari kesempatan dalam kesempitan. Sementara anak-anak kecil di sudut gerbong malah terkikik-kikik kegelian.
Sepasang muda-mudi yang tadi bertengkar serentak berdiri mendekat mencari tahu pa yang terjadi.
"Nggak ada apa-apa kok, bu." Perempuan muda itu kembali berdiri setelah usahanya tidak berhasil. Bungkusan paling berharga di dalam rok ibu itu masih aman, tidak di temukan sesuatu yang mencurigakan di sana.
" Sumpah.., tadi ada yang mengusili anuku di dalam sana. Sumpah..!" Ibu itu masih gemetar trauma. Matanya langsung liar menatap para bapak-bapak satu persatu. Mencari tertuduh.
Para bapak-bapak langsung bubar. Di antara mereka ada yang cengar-cengir kegelian. Tapi ada juga yang menggeleng-geleng kesal. Cari sensasi kok dengan cara murah seperti itu, batin mereka.
Si cowok yang dari tadi diam itu langsung berusaha mencerna sesuatu. Di runutnya kejadian demi kejadian yang dia alami bersama pacarnya tadi. Dari acara saling tuduh, sama-sama merasakan ada yang mengusili mereka. Dan kini, si ibu pun mengalamai kejadian yang sama. Jangan-jangan???? Ada yang tengah bermain-main di gerbong ini. Ia pernah mendengar ada sebuah ilmu yang bisa mengerjai seseorang lewat media buah cimplukan ( tumbuhan sawah yang berbuah kecil-kecil seperti kelereng, jika sudah ranum berwarna merah, rasanya manis dan kecut ). Buah itu di di bacakan mantra dan di pelintir-pelintir di antara ibu jari dan telunjuk sambil terus menatap si korban. lalu si korban akan merasakan sesuatu menyentuh alat vitalnya, si korban dipermainkan sesuka hatinya, sambil di tertawakan. Apakah itu yang kini tengah terjadi?
Si cowok lalu mengedarkan pandangan ke seluruh gerbong. tatpan matanya langsung mengarah kepada seorang kakek tua yang duduk sendiri di kursi terakhir dekat toilet. Kakek tua itu sedari tadi selalu diam. Tidak pernah menunjukkan reaksi apapun dengan kejadian di dalam gerbong. Sesekali ia terlihat membuka peci lusuhnya, menatap ke dalam peci itu lama dan memakainya kembali, lalu diam lagi. Si kakek itu memang sangat mencurigakan.
ketika si cowok tengah asyik menduga-duga, tiba-tiba ia melihat sesuatu bergerak-gerak pelan dari bawah bangku di mana ceweknya tengah tertidur pulas. sesuatu itu berwarna putih-pucat, sesuatu merambat laksana seekor ulat , menjungkit-jungkit terus ke atas. sesuatu itu adalah jari telunjuk manusia dengan pangkal penuh dengan darah dan berujung kuku panjang-hitam menjijikkan. Jari telunjuk manusia itu merambat terus, naik ke leher pacarnya, berhenti di sana, menyentuh dengan penuh rasa, berlanjut ke bibir dan mengusapnya dari ujung ke ujung lain, setelah itu berhenti sebentar dan tiba-tiba telunjuk itu menuding mukanya, lalu menekuk ke bawah. gerakan memanggil dengan manja...!!!!
Dan menjeritlah si cowok sekuat tenanga.
"Hantu telunnnjuuuukkk !!!! Hantu..hantu..hantu.. !"
maka gerbong itu kembali gempar. anak-anak kecil menjerit ketakutan. Ibu-ibu melonjak-lonjak kaget dan histeris. Tapi si cewek malah tidur semakin pulas. Rupanya ia dalam pengaruh gaib hantu telunjuk itu.
ketika keadaan begitu genting, ketika semua orang berteriak-teriak panik. maka tiba-tiba sang kakek yang sedari tadi diam itu meloncat dengan gesit. Ia mendekat si gadis dan membuka pecinya.
"Semua tenang !!!" Katanya bagaikan Shak RuK Khan di film Karan Arjun. "Ini cuma hantu telunjuk yang penasaran. Saya akan menakhlukannya dengan mudah.
Seisi gerbong terbengong. Mereka menatap takjub penuh harap kepada sang kakek. Mereka berjaln mendekat. melihat kepada hantu telunjuk yang terlihat berputar-putar gelisah di sekitar tubuh si gadis.
"Gimana caranya, kek. Tolonglah!" si cowok yang tadi sempat curiga kepada sang kakek memohon sedikit malu.
"Tenang..semua tenang. jangan panik. Mengatasi hantu telunjuk seperti ini, tidak membutuhkan ilmu apapun. Cukup dengan ilmu suit aja..." Si kakek tersenyum nakal, memperlihatkan sisa giginya yang hitam.
"Ayo kita suit....!" Dan si kakek pun menyembunyikan tangannya di belakang punggung. Si hantu telunjuk mendekat dan ..suuiiittt ! Si kakek memberikan ibu jarinya. Menanglah dia! Hantu telunjuk itu pun seketika hilang dari pandangan!
0
4.5K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan