Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

saurus98Avatar border
TS
saurus98
Ayo ukur kegalauan anda
Selamat datang di thread awal ane emoticon-Mewek

Semoga pada senang membacanya yang sedang galau karena sesuatu emoticon-Betty








Siapa yg ga pernah denger kata ‘galau’? dan siapa pula yg ga pernah merasakan galau? emoticon-Big Grin saya yakin hampir semua orang pernah merasakan kegalauan, termasuk saya emoticon-Stick Out Tongue. Kegalauan saat ini seolah-olah di identikan dengan permasalahan asmara, percintaan, roman picisan dkk, padahal kegalauan bisa juga ‘menyerang’ siapa aja dalam hal lain diluar urusan asmara seperti ga naik-naik gaji, ga dapet-dapet kerja, gagal dalam ujian, gagal dalam seleksi masuk PTN, CPNS, perusahaan-perusahaan favorit dll. Masalahnya bisa berbeda-beda, tapi hasilnya sama yakni GAGAL ! Galau memang wajar dan manusiawi. Ga ada orang yg ga pernah galau.









Galau boleh, tapi jangan menjadi suatu kebiasaan, ‘lebay’, apalagi sampai berlarut-larut.








Galau bisa terjadi karena adanyanya tingkat ekspektasi (pengharapan) terhadap sesuatu yg ingin sekali kita miliki serta diiringi dengan pengorbanan yg sudah dilakukan untuk mencapai tujuan tsb, namun hasilnya gagal total dan ditolak.

Maka, penjelasan barusan saya rangkum ke dalam satu rumus, yakni : Tingkat Kegalauan = (Tingkat Ekspektasi x Tingkat Pengorbanan)2 + Kegagalan Implementasinya pertama, kegalauan jelas ga akan pernah lepas dari 3 (tiga) unsur variabel diatas yakni tingkat ekspektasi (pengharapan), tingkat pengorbanan dan kegagalan atau penolakan. Kegalauan akan terjadi apabila ketiga variabel itu ada.
Kedua, ekspektasi dan pengorbanan merupakan satu 'paket'. Jika salah satunya 0 (nol), maka yg lainnya lagi ga ada artinya apa-apa. Ekspektasi setinggi apapun, jika pengorbanannya ga ada (nol), maka hasilnya akan nol pula karena nol dikali dengan berapapun hasilnya akan nol. Begitu pula pengorbanan akan menjadi sia-sia dan hampa, kalo ga ada ekspektasi yg ingin dicapai.
Ketiga, diberikannya ‘kuadrat’ (2) pada ‘paket’ antara ekspektasi dan pengorbanan karena saya asumsikan bahwa ekspektasi dan pengorbanan seseorang akan naik menjadi 2 kali lipat ketika orang tsb benar-benar berhasrat sangat ingin memiliki dan mendapatkan sesuatu.
Keempat, adapun 'kegagalan' merupakan sesuatu yg mutlak yg ga bisa diganggu gugat. Kegagalan merupakan variabel terpenting dalam mengukur tingkat kegalauan karena variabel inilah yg menentukan apakah seseorang dilanda galau atau tidak.


Kesimpulannya, semakin tinggi ekspektasi dan pengorbanan kita, maka semakin tinggi pula tingkat kegalauan yg akan siap 'menyerang' kita. Maka dari itu, galau bisa dibilang merupakan sebuah resiko yg harus siap diambil oleh seseorang ketika seseorang tsb memiliki harapan yg sangat tinggi terhadap sesuatu yg ingin dicapai. Namun, seperti yg sudah saya bilang sebelumnya, galau boleh tapi jangan sampai berlarut-larut. Keep MOVE ON ! emoticon-Ultah




Maap apabila ada kesalahan karena ane newbie gan emoticon-Turut Berduka




Sumber : http://m.kompasiana.com/salman_alfar...3311c12cbc5fcb
0
1.2K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan