- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Krishna Murti sentil AKBP Untung soal lumpuhkan teroris tak dihargai


TS
hadji.lulungan
Krishna Murti sentil AKBP Untung soal lumpuhkan teroris tak dihargai
Kr
http://www.merdeka.com/peristiwa/kri...-dihargai.html
hargai kek berapa begitu
Quote:
Krishna Murti sentil AKBP Untung soal lumpuhkan teroris tak dihargai
Reporter : Muchlisa Choiriah | Jumat, 8 April 2016 14:59

ledakan di pos polisi sarinah. ©2016 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Perwira Menengah Pusat Pendidikan Polisi Air Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri, AKBP Untung Sangaji, yang berjasa melumpuhkan aksi teroris di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu dikabarkan bakal mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Seram Bagian Barat, Maluku tahun depan.
Rencana pencalonan itu disebut-sebut karena Untung kecewa dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Dia merasa keberhasilannya melumpuhkan teroris tidak dihargai setimpal. Pernyataan kontroversi yang disampaikan AKBP Untung menuai komentar dari Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti yang juga ikut dalam aksi melumpuhkan teroris Sarinah.
Krishna mengingatkan Untung bahwa aksi melumpuhkan teroris di Sarinah saat itu bukan hasil kerja perorangan melainkan kerja tim mulai dari tingkat polsek, polres, polda hingga mabes Polri.
"Pak Kapolri Wakapolri juga turun, semua turun kan? Jadi itu bukan kerjanya perorangan. Jadi kita enggak bisa klaim itu pekerjaan perorangan," kata Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Jumat (8/4).
Seorang polisi sudah seharusnya menjalankan tugas sesuai peran dan tanggung jawab menjaga keamanan. Termasuk anggota polisi yang tidak sedang berdinas dan kebetulan ada di lokasi kejadian.
"Saya juga ke situ (TKP) karena memang tanggungjawab saya, jadi tidak butuh penghargaan, tidak ada juga peningkatan ya. Itu juga sebenarnya apresiasi dari pimpinan juga sudah bentuknya macam-macam, kita hargai lebih baik," ujarnya.
Sebelumnya, AKBP Untung Sangaji curhat, usai melumpuhkan teroris di kawasan Thamrin beberapa waktu lalu, dia hanya diganjar sebuah pin dan sejumlah uang tunai yang kemudian diperuntukkan membeli 11 ekor kambing.
"Ini udah beberapa bulan. Yang lain udah dikasih tempat, saya enggak ada sama sekali. Saya cuma dikasih PIN aja. Kapolri tidak memanggil saya secara khusus, cuma Lemdikpol," kata Untung, kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.
Untung semakin merasa bingung, lantaran pada satu kesempatan Badrodin mengatakan kasus Thamrin merupakan kasus biasa. Menurut dia, penjelasan itu tentu melukai dia dan rekannya yang sudah berjibaku melindungi warga.
"Kapolri menjelaskan ke kita karena ini kasus biasa. Saya enggak paham, karena ini didengar sama pasukan. Kita punya bapak melecehkan seperti itu. Saya tidak menghina dia, malah beliau menghina saya. Ini jabatan Kapolri kan bintang empat. Saya berjuang di sana," katanya.
Reporter : Muchlisa Choiriah | Jumat, 8 April 2016 14:59

ledakan di pos polisi sarinah. ©2016 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Perwira Menengah Pusat Pendidikan Polisi Air Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri, AKBP Untung Sangaji, yang berjasa melumpuhkan aksi teroris di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu dikabarkan bakal mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Seram Bagian Barat, Maluku tahun depan.
Rencana pencalonan itu disebut-sebut karena Untung kecewa dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Dia merasa keberhasilannya melumpuhkan teroris tidak dihargai setimpal. Pernyataan kontroversi yang disampaikan AKBP Untung menuai komentar dari Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti yang juga ikut dalam aksi melumpuhkan teroris Sarinah.
Krishna mengingatkan Untung bahwa aksi melumpuhkan teroris di Sarinah saat itu bukan hasil kerja perorangan melainkan kerja tim mulai dari tingkat polsek, polres, polda hingga mabes Polri.
"Pak Kapolri Wakapolri juga turun, semua turun kan? Jadi itu bukan kerjanya perorangan. Jadi kita enggak bisa klaim itu pekerjaan perorangan," kata Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Jumat (8/4).
Seorang polisi sudah seharusnya menjalankan tugas sesuai peran dan tanggung jawab menjaga keamanan. Termasuk anggota polisi yang tidak sedang berdinas dan kebetulan ada di lokasi kejadian.
"Saya juga ke situ (TKP) karena memang tanggungjawab saya, jadi tidak butuh penghargaan, tidak ada juga peningkatan ya. Itu juga sebenarnya apresiasi dari pimpinan juga sudah bentuknya macam-macam, kita hargai lebih baik," ujarnya.
Sebelumnya, AKBP Untung Sangaji curhat, usai melumpuhkan teroris di kawasan Thamrin beberapa waktu lalu, dia hanya diganjar sebuah pin dan sejumlah uang tunai yang kemudian diperuntukkan membeli 11 ekor kambing.
"Ini udah beberapa bulan. Yang lain udah dikasih tempat, saya enggak ada sama sekali. Saya cuma dikasih PIN aja. Kapolri tidak memanggil saya secara khusus, cuma Lemdikpol," kata Untung, kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.
Untung semakin merasa bingung, lantaran pada satu kesempatan Badrodin mengatakan kasus Thamrin merupakan kasus biasa. Menurut dia, penjelasan itu tentu melukai dia dan rekannya yang sudah berjibaku melindungi warga.
"Kapolri menjelaskan ke kita karena ini kasus biasa. Saya enggak paham, karena ini didengar sama pasukan. Kita punya bapak melecehkan seperti itu. Saya tidak menghina dia, malah beliau menghina saya. Ini jabatan Kapolri kan bintang empat. Saya berjuang di sana," katanya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/kri...-dihargai.html
hargai kek berapa begitu




0
4.1K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan