Kaskus

Entertainment

gidhanAvatar border
TS
gidhan
Menanti Kehadiran Jaringan 5G dan 6G
Kali ini ane gak share tentang luar angkasa dulu dah, pusing liat bintang mulu, kapan liat doi nya emoticon-Ngakak

kali ini membahas tentang 5G dan 6G aja ye, yang masih di angan angan emoticon-Ngakak

Menanti Kehadiran Jaringan 5G dan 6G

Teknologi telekomunikasi berkembang sangat pesat sejak 1948 setelah informasi berhasil diukur secara numerik, yang nilai maksimalnya sama dengan B log2 (1+SNR), dengan B bandwidth dan SNR sebagai rasio daya sinyal terhadap noise,yang kemudian dikenal dengan Shannon limit.

Keberhasilan "pengukuran" inilah yang kemudian mengilhami ratusan penemuan berikutnya. Seperti Turbo Codes dan Polar Codes yang kini menjadi salah satu teknik mutakhir, untuk menjadikan pemrosesan teknologi 5G memiliki latency sangat singkat sekitar 1 milidetik.

Dengan kemajuan bidang pemrosesan sinyal digital dan dukungan information theory dancoding theory, perkembangan teknologi telekomunikasi makin tak terbendung. Kini, teknologi 5G hampir mapan dan siap digelar pada 2020. Jepang bisa menjadi negara pertama yang berkesempatan "menjajal" teknologi 5G di ajang Tokyo Olympic and Paralympic 2020 berbiaya Rp 15 triliun tersebut (prediksi 2014).

Tidak berhenti di teknologi 5G saja, pada Februari 2016 penulis mendapat undangan dari Komisi Uni Eropa terkait proposal teknologi 6G, yang dijadwalkan sudah mulai masuk pada November 2016. Teknologi 6G ditargetkan menjadi teknologi yang bisa mewujudkanwireless at the speed of light, dengan kecepatan Terabyte per second (Tbps) pada frekuensi di atas 90 GHz.

Teknologi 5G dan 6G sangat berbeda dengan teknologi pendahulunya 2G, 3G, dan 4G. Mulai dari teknologi 5G ini, sistem telekomunikasi "mencampurkan" komunikasi benda,things-to-things communications (T2T) dengan komunikasi manusia, human-to-human communications (H2H). Hal ini tak lain karena manusia ingin semua barang bisa dikontrol sedemikian rupa, sehingga fungsi setiap benda dapat dioptimalkan.

Jika sebuah benda atau device tidak dipakai, ya harus bisa mati sendiri. Jika mobil berjalan terlalu cepat, ya harus ada sistem yang menjadikannya lambat. Jika stok telur sudah habis, ya harus ada sistem yang mengingatkan untuk membeli kembali, bisa lewat notifikasi di mobile phone. Gambarannya seperti itu di level aplikasi.

Dari segi efisiensi, rupanya seperti inilah teknologi yang lebih diperlukan di masa depan. Harapan akan manfaat besar semacam ini memaksa sistem yang sudah eksis sekarang harus "diganti" atau minimal "diubah", sehingga mampu mengakomodasi ledakan traffic era 5G dan 6G dengan masuknya traffic T2T.

Dengan kenyataan ini, Shannon limit tidak lagi sepenuhnya berlaku, melainkan harus ditambah dengan, misalnya, teori kapasitas jaringan yang memasukkan parameter skala jumlah device.

Quote:


Quote:


Quote:


[1]. Khoirul Anwar, “Graph-based Decoding for High-Dense Vehicular Multiway MultirelayNetworks”, IEEE Vehicular Technology Conferece (VTC2016-Spring), Nanjing, China, May 2016.
[2]. Khoirul Anwar, ” High-Dense Multiway Relay Networks Exploiting Direct Links as Side In-formation”, IEEE International Conference on Communications (ICC 2016), Kuala Lumpur, Malaysia, May 2016.
[3]. S. A. Meo, et. al, “Impact of GDP, Spending R&D, Number of Universities and Scientific Journals on Research Publications among Asian Countries”, PLOS One Journal, Vol. 8, No. 6, June 2013.


Penulis adalah Assistant Professor pada Coding Theory and Signal Processing Lab.,School of Information Science, Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), Japan.


moga aja cepet cepet hadir tuh jaringan 5G / 6G biar download pilem wuzz wuzzz emoticon-Ngakakdan semoga saja kalo udah ada jaringan tersebut semua daerah di indonesia bisa merasakan, gak kaya 4G cuma beberapa wilayah doank emoticon-Cool

berharap dapet yang ginian emoticon-Rate 5 Star emoticon-Ngakak

Sumber : Bimber.id
0
4.6K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan