Luas Jakarta, dengan rerata ketinggian tujuh meter di atas permukaan laut, adalah 661,52km2 -- di dalamnya termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu. Pulau itu akan menjadi 127 karena ditambahi hasil reklamasi di Jakarta Utara.

Soal reklamasi ini sejak awal mengundang kontroversi. Bagi yang pro, salah satu alasannya adalah kekhawatiran bahwa Jakarta akan tenggelam. Setiap tahun permukaan laut naik 7,5cm.

Sebuah foto ilustratif di situs Belanda Waterfronts NL menunjukkan bahwa permukaan laut di Jakut pada 2007 kira-kira sepinggang pria dewasa. Enam tahun kemudian (2013), tinggi permukaan laut sudah di atas kepala.

Akan tetapi soal kecemasan itu baru satu hal. Dengan reklamasi, yang berarti ada 17 pulau baru, air pasang bisa diadang sekaligus ada lahan untuk dijadikan permukiman, perniagaan, dan pariwisata.

Bagi yang kontra, ada sejumlah kepelikan hukum sejak zaman Presiden Soeharto (Kompas, Senin 4/4/2016).

Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tetap bersikukuh merujuk Keputusan Presiden No. 52/1995 -- bahkan ia mengimpikan pantai pasir putih untuk Jakarta (Berita Jakarta, 28/1/2015).

Tentang landasan hukum, Ahok bilang, "Keppres sama Permen kuat mana? Keppres toh. Kalau ada menteri gugat sekarang masuk akal enggak? Enggak bisa." (Liputan 6, 1/3/2016)

Persoalan hukum berikutnya adalah reklamasi yang sudah berlangsung itu tak punya hukum berupa paraturan daerah. Maka diperlukanlah Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta, serta Raperda

Baca Selengkapnya : https://beritagar.id/artikel/infogra...alam-legislasi

---

Baca juga dari kategori INFOGRAFIK :

- Waduk Jatigede belum menenggelamkan sisa persoalan

- Korupsi korporasi belum tersentuh KPK

- Trias politika dan narkoba