- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Disetop saat konvoi, siswi ngaku anak jendral bentak polwan di Medan


TS
hadji.lulungan
Disetop saat konvoi, siswi ngaku anak jendral bentak polwan di Medan
Quote:
Kamis 07 Apr 2016, 18:39 WIB
Irjen Arman Sebut Sonya Keluarganya, Minta Maaf ke Polri dan Masyarakat
Idham Kholid - detikNews

Foto: Jefris Santama/detikcom
Jakarta - Irjen Arman Depari, Deputi Penindakan BNN, meminta maaf ke Polri dan masyarakat. Permintaan maaf ini disampaikan atas apa yang dilakukan Sonya Depari, siswi SMA yang saat ditertibkan Polantas Medan mengaku anak jenderal.
Arman telah mengecek video tentang Sonya yang tersebar, dan setelah dicek memang gadis itu keluarganya.
"Memang setelah saya dapat informasi, saya tegaskan bahwa saya nggak punya anak perempuan, anak saya laki-laki. Dan setelah saya mendapat video kiriman lagi, baru saya tanya kepada keluarga bahwa memang betul, setelah itu kemudian ditegaskan bahwa itu memang keluarga besar saya, anak dari saudara saya," jelas Irjen Arman, Kamis (7/4/2016).
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (6/4). Saat itu Sonya dan teman-temannya konvoi usai UN SMA. Polantas dengan ramah meminta mereka berhenti dan menasihati agar tertib berlalu lintas. Tapi seperti dilihat di video yang tersebar, ucapan Sonya meninggi dan menyebut dia adalah anak jenderal ke polwan Ipda Perida.
"Memang banyak yang bertanya ke saya tindakan apa yang saya ambil. Nah, saya melihat ini memang ada sesuatu yang salah. Kemudian saya juga melihat bahwa ini mungkin karena dia mau jadi pahlawan di antara teman-temannya mungkin begitu ya. Kalaupun saya harus marah apakah saya harus gampari?Atau dengan anak-anak seperti ini apakah harus saya laporin polisi untuk dipenjara?" jelas Arman yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Kepri ini.
"Makanya saya lebih baik mengambil sikap, saya meminta maaf terutama kepada Polri bahwa apa yang telah dilakukan keluarga saya ini memang sungguh tidak tarpuji. Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan saya kepada petugas polisi yang kemarin bertugas dan berhubungan langsung dengan yang bersangkutan, saya melihat tindakan mereka cukup profesional dan sangat mengayomi. Oleh karena itu, saya dari keluarga menyampaikan permohonan maaf saya, saya kita itu," tutup Arman.
(dra/dra)
Irjen Arman Sebut Sonya Keluarganya, Minta Maaf ke Polri dan Masyarakat
Idham Kholid - detikNews

Foto: Jefris Santama/detikcom
Jakarta - Irjen Arman Depari, Deputi Penindakan BNN, meminta maaf ke Polri dan masyarakat. Permintaan maaf ini disampaikan atas apa yang dilakukan Sonya Depari, siswi SMA yang saat ditertibkan Polantas Medan mengaku anak jenderal.
Arman telah mengecek video tentang Sonya yang tersebar, dan setelah dicek memang gadis itu keluarganya.
"Memang setelah saya dapat informasi, saya tegaskan bahwa saya nggak punya anak perempuan, anak saya laki-laki. Dan setelah saya mendapat video kiriman lagi, baru saya tanya kepada keluarga bahwa memang betul, setelah itu kemudian ditegaskan bahwa itu memang keluarga besar saya, anak dari saudara saya," jelas Irjen Arman, Kamis (7/4/2016).
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (6/4). Saat itu Sonya dan teman-temannya konvoi usai UN SMA. Polantas dengan ramah meminta mereka berhenti dan menasihati agar tertib berlalu lintas. Tapi seperti dilihat di video yang tersebar, ucapan Sonya meninggi dan menyebut dia adalah anak jenderal ke polwan Ipda Perida.
"Memang banyak yang bertanya ke saya tindakan apa yang saya ambil. Nah, saya melihat ini memang ada sesuatu yang salah. Kemudian saya juga melihat bahwa ini mungkin karena dia mau jadi pahlawan di antara teman-temannya mungkin begitu ya. Kalaupun saya harus marah apakah saya harus gampari?Atau dengan anak-anak seperti ini apakah harus saya laporin polisi untuk dipenjara?" jelas Arman yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Kepri ini.
"Makanya saya lebih baik mengambil sikap, saya meminta maaf terutama kepada Polri bahwa apa yang telah dilakukan keluarga saya ini memang sungguh tidak tarpuji. Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan saya kepada petugas polisi yang kemarin bertugas dan berhubungan langsung dengan yang bersangkutan, saya melihat tindakan mereka cukup profesional dan sangat mengayomi. Oleh karena itu, saya dari keluarga menyampaikan permohonan maaf saya, saya kita itu," tutup Arman.
(dra/dra)
http://news.detik.com/berita/3182528...dan-masyarakat
Harusnya memang digamparin pak




Quote:
Disetop saat konvoi, siswi ngaku anak jendral bentak polwan di Medan
Reporter : Yan Muhardiansyah | Rabu, 6 April 2016 17:37

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Merdeka.com - Aksi konvoi para pelajar usai mengikuti ujian nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4) sore, diwarnai tindakan arogan dari seorang siswi. Selain melanggar aturan lalu lintas bersama temannya, dia mengancam perwira Polantas.
Tindakan arogan siswi itu terjadi di Jalan Sudirman, Medan. Saat itu, mobil Honda Brio hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Mobil yang ditumpangi 7 siswi dengan seragam berlogo SMA Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Namun, para siswi yang turun dari mobil itu protes. Mereka tidak senang karena banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan. "Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan," protes mereka.
Polwan dan dua polantas lain menyatakan akan menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Seorang siswi berambut panjang langsung emosi.
"Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking," ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya."Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Sementara itu, Ipda Perida tak banyak berkomentar. "Iya, iya," katanya sambil meletakkan telunjuk di bibir.
Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. "Bapak ini dari mana ya," katanya bertanya pada Polantas lainnya.
Saat dikonfirmasi, apakah benar putri Irjen Pol Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu pun tak mau menjawab. Dia justru langsung menghindar.

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Petugas akhirnya membiarkan para siswa itu pergi. "Kalian langsung pulang ya, langsung pulang ke rumah. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juga lho," ucap Ipda Perida Panjaitan Para siswa itu kemudian masuk mobil. Mereka berlalu, dengan kap belakang tertutup.
Konvoi siswa yang selesai mengikuti UN berlangsung sporadis di Medan sejak tengah hari. Para siswa yang melakukan aksi corat-coret dilanjutkan dengan berkeliling kota. Sebagian mengendarai mobil, banyak pula yang menggunakan sepeda motor.
Reporter : Yan Muhardiansyah | Rabu, 6 April 2016 17:37

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Merdeka.com - Aksi konvoi para pelajar usai mengikuti ujian nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4) sore, diwarnai tindakan arogan dari seorang siswi. Selain melanggar aturan lalu lintas bersama temannya, dia mengancam perwira Polantas.
Tindakan arogan siswi itu terjadi di Jalan Sudirman, Medan. Saat itu, mobil Honda Brio hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Mobil yang ditumpangi 7 siswi dengan seragam berlogo SMA Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Namun, para siswi yang turun dari mobil itu protes. Mereka tidak senang karena banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan. "Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan," protes mereka.
Polwan dan dua polantas lain menyatakan akan menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Seorang siswi berambut panjang langsung emosi.
"Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking," ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya."Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Sementara itu, Ipda Perida tak banyak berkomentar. "Iya, iya," katanya sambil meletakkan telunjuk di bibir.
Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. "Bapak ini dari mana ya," katanya bertanya pada Polantas lainnya.
Saat dikonfirmasi, apakah benar putri Irjen Pol Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu pun tak mau menjawab. Dia justru langsung menghindar.

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas 2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Petugas akhirnya membiarkan para siswa itu pergi. "Kalian langsung pulang ya, langsung pulang ke rumah. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juga lho," ucap Ipda Perida Panjaitan Para siswa itu kemudian masuk mobil. Mereka berlalu, dengan kap belakang tertutup.
Konvoi siswa yang selesai mengikuti UN berlangsung sporadis di Medan sejak tengah hari. Para siswa yang melakukan aksi corat-coret dilanjutkan dengan berkeliling kota. Sebagian mengendarai mobil, banyak pula yang menggunakan sepeda motor.
http://www.merdeka.com/peristiwa/dis...-di-medan.html
Keren anak Arman




Quote:
Petinggi BNN bantah siswi di Medan yang maki Polwan anaknya
Reporter : Desi Aditia Ningrum | Rabu, 6 April 2016 20:30

siswi ngaku anak jenderal dan ancam Polantas. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Merdeka.com - Seorang siswi SMA di Medan bersikap arogan saat mobil dikendarainya dihentikan Polantas, karena melanggar lalu lintas saat konvoi usai ujian nasional. Dia sempat mengancam polwan dan memakinya, bahkan mengaku sebagai anak dari Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Brigjen Arman Depari.
"Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Arman membantah bahwa siswi tersebut adalah putrinya."Tidak benar, saya tidak punya anak perempuan," kata Arman kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.
Arman mengungkapkan, dia memiliki 3 anak dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. "Anak saya semua laki-laki dan semua di Jakarta," ungkapnya.
Diketahui, aksi konvoi para pelajar usai mengikuti ujian nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4) sore, diwarnai tindakan arogan dari seorang siswi. Selain melanggar aturan lalu lintas bersama temannya, dia mengancam perwira Polantas.
Tindakan arogan siswi itu terjadi di Jalan Sudirman, Medan. Saat itu, mobil Honda Brio hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Mobil yang ditumpangi 7 siswi dengan seragam berlogo SMA Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan.
Namun, para siswi yang turun dari mobil itu protes. Mereka tidak senang karena banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan. "Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan," protes mereka.
Polwan dan dua polantas lain menyatakan akan menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Seorang siswi berambut panjang langsung emosi.
"Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking," ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Sementara itu, Ipda Perida tak banyak berkomentar. "Iya, iya," katanya sambil meletakkan telunjuk di bibir.
Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. "Bapak ini dari mana ya," katanya bertanya pada Polantas lainnya.
Saat dikonfirmasi, apakah benar putri Irjen Pol Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu pun tak mau menjawab. Dia justru langsung menghindar.
Petugas akhirnya membiarkan para siswa itu pergi. "Kalian langsung pulang ya, langsung pulang ke rumah. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juga lho," ucap Ipda Perida Panjaitan Para siswa itu kemudian masuk mobil. Mereka berlalu, dengan kap belakang tertutup.
Konvoi siswa yang selesai mengikuti UN berlangsung sporadis di Medan sejak tengah hari. Para siswa yang melakukan aksi corat-coret dilanjutkan dengan berkeliling kota. Sebagian mengendarai mobil, banyak pula yang menggunakan sepeda motor.
http://www.merdeka.com/peristiwa/pet...n-anaknya.html
anak siapa ini





Quote:
Polisi buru siswi SMA yang ngaku anak jenderal dan ancam Polwan
Reporter : Yan Muhardiansyah | Rabu, 6 April 2016 21:39

Siswi ngaku anak jenderal. ©2016 merdeka.com/istimewa
Merdeka.com - Aksi arogan siswi SMA yang mengaku anak jenderal saat konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore, berbuntut panjang. Polresta Medan menyatakan mencari remaja itu setelah munculnya bantahan dari Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari.
Salah satu upaya pencarian dilakukan dengan cara melacak pemilik Honda Brio BK 1428 IG."Rencana tindak lanjut, Satlantas akan mengejar pemilik kendaraan tersebut dan akan melakukan pemeriksaan, hasil riksa akan dikabarkan," kata Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Dia memaparkan telah ditanyai Irjen Arman Depari terkait adanya siswi yang diamankan personel Satlantas Polresta Medan saat konvoi yang mengaku-aku sebagai anaknya.
"Beliau menyatakan bahwa setelah melihat di medsos sama sekali tidak mengenali anak tersebut dan ketiga putra beliau adalah laki-laki dan semuanya sekolah di Jakarta," jelas Mardiaz.
Seperti diberitan, seorang siswi bertindak arogan setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihentikan. Selain protes, dia mengancam perwira Polantas dan menyatakan dirinya anak dari Arman Depari. "Oke Bu ya, aku enggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Reporter : Yan Muhardiansyah | Rabu, 6 April 2016 21:39

Siswi ngaku anak jenderal. ©2016 merdeka.com/istimewa
Merdeka.com - Aksi arogan siswi SMA yang mengaku anak jenderal saat konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore, berbuntut panjang. Polresta Medan menyatakan mencari remaja itu setelah munculnya bantahan dari Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari.
Salah satu upaya pencarian dilakukan dengan cara melacak pemilik Honda Brio BK 1428 IG."Rencana tindak lanjut, Satlantas akan mengejar pemilik kendaraan tersebut dan akan melakukan pemeriksaan, hasil riksa akan dikabarkan," kata Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Dia memaparkan telah ditanyai Irjen Arman Depari terkait adanya siswi yang diamankan personel Satlantas Polresta Medan saat konvoi yang mengaku-aku sebagai anaknya.
"Beliau menyatakan bahwa setelah melihat di medsos sama sekali tidak mengenali anak tersebut dan ketiga putra beliau adalah laki-laki dan semuanya sekolah di Jakarta," jelas Mardiaz.
Seperti diberitan, seorang siswi bertindak arogan setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihentikan. Selain protes, dia mengancam perwira Polantas dan menyatakan dirinya anak dari Arman Depari. "Oke Bu ya, aku enggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/pol...am-polwan.html
Masuk DPO, mampus tuh anak




Quote:
Original Posted By XXXDragon►ayo detektif kaskus, cari medsos anak ini ane nyumbang 3 biji cendol

Siapa lagi yang mau nyumbang cendol sebelum identitas anak pramuria ini diexpose Polri




Quote:
Original Posted By JMYCM►
Namanya sonya depari
Coba di cek
Ane dapat dari komentar video youtube
Maaf gak bisa kasih screen shot.
Edit, nemu gan, ini koleksi foto instagramnya
http://iconosquare.com/sonyadepari
Mirip kagak ?
Ane online hp, gak bisa kasih gambar
Namanya sonya depari
Coba di cek
Ane dapat dari komentar video youtube

Maaf gak bisa kasih screen shot.
Edit, nemu gan, ini koleksi foto instagramnya
http://iconosquare.com/sonyadepari
Mirip kagak ?
Ane online hp, gak bisa kasih gambar
Quote:
Original Posted By XXXDragon►
Kalo sampe besok malam tak ada komplain nama bersangkutan atau setidaknya ada kroscek bener, ane kirim 4 cendol sekaligus. Detektif kaskus kerja lebih cepat daripada polri kalo ini bener
Kalo sampe besok malam tak ada komplain nama bersangkutan atau setidaknya ada kroscek bener, ane kirim 4 cendol sekaligus. Detektif kaskus kerja lebih cepat daripada polri kalo ini bener

Quote:
Kerjasama yang baik




Diubah oleh hadji.lulungan 07-04-2016 22:29
0
47.5K
Kutip
443
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan