Hai, Gan! Ane kali ini datang membawa kabar gembira dari lalu lintas dan pembangunan infrastruktur umum di DKI Jakarta. Jadi, agan mau tau gak selanjutnya akan ada apa lagi yang sudah direncanakan sama Bina Marga untuk DKI Jakarta? Langsung aja ya, Gan.
Spoiler for yang pertama:
1. Pembangunan Jalan Layang Semanggi (Semanggi Interchange)
Beberapa dari Agan mungkin udah ada yang tau, beberapa mungkin belum. Ane juga baru tau sih nih, gan. Jadi dijadwalkan pada tanggal 8 April 2016 mendatang akan menjadi hari di mana pembangunan Semanggi Interchange dimulai. Apa sih Semanggi Interchange? Gampangnya sih, ini adalah pembangunan 2 jalan layang yang memutari Bundaran Semanggi, gan. Dua jalan layang yang akan dibangun di Bundaran Semanggi nantinya akan berfungsi untuk pelintasan kendaraan dari dua arah, masing-masing kendaraan dari arah Grogol yang hendak menuju ke Blok M, dan kendaraan dari arah Pancoran yang hendak menuju ke Bundaran HI.
Menurut Gubernur Ahok, Semanggi Interchange ini direncanakan selesai pada tahun 2017. Nah, meskipun ada banyak banget keraguan soal pembangunan jalan layang ini, beberapa karena takut jalur Semanggi malah lebih macet, Ahok bersama Bina Marga sih tetep pede sama rencananya. Menurut Agan sendiri gimana?
Yang pertama ini tujuannya lebih ke memaksimalkan infrastruktur transportasi yang udah ada, Gan. Sementara kalo yang kedua ini nih, adalah membuat infrastruktur baru, dengan harapan mengurangi macet, gan.
Spoiler for yang kedua:
Gambaran contoh Separated Intersection
2. Pembangunan Separated Intersections di 6 Titik di DKI Jakarta
Apa itu Separated Intersection? Penjelasan gampangnya adalah, jalur lalu lintas yang pada titik tertentu akan beririsan/bersentuhan, gan. Contohnya ya kayak Bunderan Semanggi itu. Nah, melihat Bunderan Semanggi, kayaknya Pemkot DKI bakalan meniru untuk membangun jalur yang sama nih, Gan. Rencananya, akan ada 6 Separated Intersection baru di Jakarta, yaitu Underpass Santa, Underway Kuningan – Mampang, Underpass Kartini, Underpass Pramuka – Salemba, Flyover Pancoran dan Flyover Jembatan Tiga – Pluit.
Setelah ane kemarenan cari-cari informasi soal ini, yang ane baru temuin adalah soal pembangunan Underpass Kartini dan Underpass Santa yang memang udah masuk dalam rencana kerja Bina Marga di tahun 2016 nih, gan. Kalo emang gak ada halangan, menurut info yang ane dapet, pembangunannya bakalan dimulai di bulan Juni 2016.
ini juga gambar contoh separated intersection, gan.
Nah, untuk yang ketiga ini, ane juga bingung nih. Kira-kira akan seperti apa ya jalurnya nanti? Masa numpuk gitu di jalan.
Spoiler for yang ketiga:
Contoh Railway - Road Junction
3. 3 Railway – Road Junction di Flyover Jalan Panjang, Flyover Cipinang Lontar dan Flyover Bintaro Permai.
Yang dimaksud Railway – Road Junction di sini adalah penggabungan jalur rel kereta api dengan jalan raya yang udah ada, Gan.
Pembangunan ini dimaksudkan ya.. untuk apa lagi kalo bukan untuk mengurangi kemacetan. Daerah yang udah dipilih adalah Flyover Jalan Panjang, Flyover Cipinang – Lontar dan Flyover Bintaro Permai. Sampai saat ini belum ada berita secara resmi tentang kapan waktu pembangunan si railway – road ini nih, gan. Cuma yang ane tau, kalo pembangunan rel itu termasuk yang gak sebentar.
Tapi kalo yang udah kebayang sih, rencana Bina Marga dan pemerintah adalah supaya kita-kita nih beneran bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi karena kondisi transportasi umum yang udah dibuat semudah dan senyaman mungkin, gan. Dan, kalo diliat dari tujuannya, si Railway – Road Junction ini sih bisa memangkas waktu agan jadi lebih cepet banget. Semoga ya, gan.
Yang poin keempat ini asik nih, gan. Memanjakan agan-agan yang hobi ngangkot dan jalan kaki.
Spoiler for yang keempat:
Jalur Pedestrian
4. Pelebaran Jalur Pedestrian Sudirman - Thamrin.
Yang sekarang ini, total lebar jalur pedestrian di Sudirman hanya 5 – 6 meter, gan. Rencananya, setelah proyek MRT selesai, atau paling cepet sih di tahun ini, jalur pedestrian di Sudirman – Thamrin bakalan dilebarin lagi hingga mencapai 8 – 10 meter. Jadi nanti gunanya selain buat pejalan kaki juga buat para pengendara sepeda. Nantinya, pagar gedung perkantoran yang berdiri di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman akan dibongkar dan dibangun pedestrian. Sebagai kompensasinya, para pengelola gedung diberikan insentif untuk pembayaran pajak iklan light emiting diode (LED) di areal gedungnya.
Selain itu, jalur pedestrian yang baru ini juga bakalan dibangun pembatas jalan, supaya motor – motor gak bandel masuk ke jalur khusus pejalan kaki, dan juga bakalan ditanami pohon-pohon rindang, supaya jalanannya tetap sejuk. Wah, ane setuju nih! Jadi makin nyaman deh. Mau naik kereta atau naik angkot, jalan kakinya udah semakin nyaman. Love!
Spoiler for yang kelima:
Pedestrian di Tanah Abang yang Rame Banget
5. Peningkatan Kualitas Jalur Pedestrian di Tanah Abang, Rawamangun, Kota Tua, Tanjung Priok, Melawai dan Blok M.
Kalo yang di atas tadi (Jalur Pedestrian Sudirman – Thamrin) udah dalam masa siap dikerjakan, kalo yang ini lagi dalam masa study dulu, gan.
Latar belakang dari peremajaan dan peningkatan kualitas jalur pedestrian di jalur – jalur ini adalah makin kesini, jalur pedestrian yang ada di Jakarta semakin jauh dari fungsi sebenarnya. Sekarang jalur pedestrian malah dipake buat jualan PKL, dijadiin tempat motor parkir dan juga jadi lintasan motor. Selain itu, peremajaan jalur pedestrian ini penting sih, gan. Karena dari 7000 km ruas jalan di DKI Jakarta, baru sekitar 400 m aja yang dikasih trotoar atau sekitar 6% aja. Itu juga masih gak sepenuhnya dipake pejalan kaki.
Wah, ane jadi ngebayangin Melawai balik lagi kayak pas tahun 90an awal. Sepi dan enak buat berjalan kaki.
Ini Melawai.
Kalo yang nomor 6 ini, sepengetahuan ane, udah lama banget jadi berita. Cuma ya gitu, gan. Gak selesai-selesai, hehehe..
Spoiler for yang keenam:
Ilustrasi Jalan Arteri Layang
6. Jalan Arteri Layang Sunter - Pulo Gebang
Sebelumnya sih, ini rencananya bukan buat jalan arteri layang, gan, tapi jadi jalan tol. Nah, karena mendapat bayak banget protes, akhirnya diganti deh tuh, dari jalan tol menjadi jalan arteri layang.
Oh iya, yang bakalan dibangun bukan cuma jalan arteri layang Sunter – Pulo Gebang aja sih, gan. Ada juga Semanan – Sunter, Duri Pulo – Kampung Melayu, Kemayoran – Kampung Melayu, Ulujami – Tanah Abang, dan Pasar Minggu – Kasablanka. Total nanti bakalan ada 3 koridor (iyak, bakal nyambung sama Transjakarta) dan yang bakal diduluin buat dibangun adalah Sunter – Pulo Gebang, gan.
Meskipun udah direvisi, tetep aja banyak yang komplen karena menurut orang-orang nih, pembangunan ini nantinya ditakuti malah jadi boomerang. Bukannya ngusir macet tapi malah nambah.
Kalo menurut agan sendiri gimana?
Spoiler for yang ketujuh:
Ilustrasi Jalan Perkampungan
7. Peremajaan Jalan – Jalan Tikus yang Berada di Semua daerah di Jakarta dengan Menggunakan Teknologi paling Baru
Yang ini lebih ke rencana jangka panjangnya DKI Jakarta, gan. Niatnya, pelan-pelan tiap-tiap jalan yang ada di perkampungan dan daerah – daerah kumuh di DKI Jakarta bakalan dibagusin, diremajain sambil dirawat menggunakan teknologi terbaru supaya gak gampang rusak dan selalu terjaga, gan. Ini berarti, prosesnya gak bakalan sebentar, tapi juga efek yang dihasilkan bakalan memuaskan nih, gan. Gak ada lagi jalanan bolong, becek, rusak, yang bikin agan males ngangkot atawa jalan kaki karena males. Iya, gak?
Itu dia gan, 7 rencana selanjutnya dari Bina Marga yang dalam beberapa tahun ke depan bakalan segera dibangun. Demi nih, gan. Demi kita semua, supaya makin cinta sama kendaraan umum, menjauhi macet dengan meninggalkan kendaraan pribadi di rumah. Bener gak, gan?