- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lukisan Rp 1,1 Trilyun Ini Diyakini Terilhami dampak Letusan Gunung Krakatau


TS
oghie.santana
Lukisan Rp 1,1 Trilyun Ini Diyakini Terilhami dampak Letusan Gunung Krakatau
Lukisan Rp 1,1 Trilyun Ini Diyakini Terilhami dampak Letusan Gunung Krakatau
Lukisan ‘The Scream’ menggambarkan seorang pria berwajah murung dengan kedua tangan memegang dagu dengan latar belakang langit merah. Bagi pengamat seni, karya Munch ini disebut-sebut hanya kalah dari lukisan Leonardo Da Vinci ‘Monalisa’.

Lukisan ‘The Scream’ menggambarkan seorang pria berwajah murung dengan kedua tangan memegang dagu dengan latar belakang langit merah. Bagi pengamat seni, karya Munch ini disebut-sebut hanya kalah dari lukisan Leonardo Da Vinci ‘Monalisa’.
Dalam catatan hariannya, Edward Munch menulis ilham tentang lukisan yang dibuatnya pada 1883:
“Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman, matahari sedang tenggelam, mendadak langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar, di atas fjord dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api…
..teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas, dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam.”
Banyak pihak meyakini, lukisan itu dibuat atas pengaruh cuaca alam Eropa yang saat itu dipengaruhi oleh letusan Gunung Krakatau, 27 Agustus, 130 tahun silam. Latar lukisan tersebut adalah langit berwarna merah yang memang menjadi wajah Eropa sehari-hari setelah letusan terbesar gunung Krakatau.
Balai Lelang Sotheby di New York pada 2012 lalu berhasil menjual lukisan ini seharga USD 120 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Lukisan bertajuk ‘The Scream’ atau ‘Jeritan’ itu menjadi salah satu yang paling mahal di dunia. Pada lelang Mei 2012 tahun lalu itu, harga awal yang dipatok sebesar USD 80 juta.

Lukisan “Sunset over the Ice on Chaumont Bay” di danau Ontario, karya Frederic Edwin Church yang diyakini juga terinspirasi oleh dampak letusan dari gunung Krakatau (Sunset over the Ice on Chaumont Bay, Lake Ontario, by Frederic Edwin Church, December 28, 1883 – showing a sunset tinted with the vivid crepuscular colors known to have been caused by Krakatoan dust in the upper atmosphere.)
Setelah persaingan harga selama kurang lebih 15 menit, akhirnya penjual melepas lukisan itu pada harga USD 120 juta. Harga lukisan itu memecahkan rekor sebelumnya yaitu lukisan bernama ‘Nude, green leaves and bust’ karya Pablo Picasso yang dihargai USD 106 juta.
Pada saat penjualan lukisan ini, ruang di Sotheby langsung meledak dengan tepukan ketika palu diketukkan sebagai penanda lelang berakhir. Edward Munch membuat empat versi lukisan ‘The Scream’, tiga di antaranya disimpan di museum Norwegia, dua di antaranya pernah dicuri. Versi keempat bisa bernilai mahal karena bisa dimiliki perorangan.
Efek letusan Krakatau memang terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton debu dari letusan sekitar 10.000 kali bom atom itu dilontarkan ke langit. Debu itu menyebar ke seluruh dunia hingga menampakkan pemandangan yang dramatis pada langit Eropa. Munch melukis The Scream, 10 tahun setelah letusan Krakatau terjadi.
Banyak yang meyakini benar, namun ada juga yang meragukan efek di lukisan The Scream itu karena Krakatau. Ada yang menggarisbawahi bahwa Munch adalah pelukis ekpsresif yang melukis tidak hanya berbasis pada apa yang dia saksikan.
Tapi di luar The Scream, nyatanya banyak pula lukisan yang dilatarbelakangi oleh pemandangan atmosferik akibat letusan Krakatau.
Salah satunya adalah ‘Sunset over the Ice on Chaunmont Bay, Lake Ontario karya Frederic Edwin Church. Lukisan yang dibuat pada Desember 1883 itu sampai sekarang menjadi karya seni saksi letusan mahadahsyat.
(KOMPAS.COM, Tim Penulis: Ahmad Arif, Indira Permanasari, Yulvianus Harjono, C Anto Saptowalyono. Litbang: Rustiono / merdeka.com)
sumber : https://indocropcircles.wordpress.co...ab-raja-purwa/

Lukisan ‘The Scream’ menggambarkan seorang pria berwajah murung dengan kedua tangan memegang dagu dengan latar belakang langit merah. Bagi pengamat seni, karya Munch ini disebut-sebut hanya kalah dari lukisan Leonardo Da Vinci ‘Monalisa’.

Lukisan ‘The Scream’ menggambarkan seorang pria berwajah murung dengan kedua tangan memegang dagu dengan latar belakang langit merah. Bagi pengamat seni, karya Munch ini disebut-sebut hanya kalah dari lukisan Leonardo Da Vinci ‘Monalisa’.
Dalam catatan hariannya, Edward Munch menulis ilham tentang lukisan yang dibuatnya pada 1883:
“Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman, matahari sedang tenggelam, mendadak langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar, di atas fjord dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api…
..teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas, dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam.”
Banyak pihak meyakini, lukisan itu dibuat atas pengaruh cuaca alam Eropa yang saat itu dipengaruhi oleh letusan Gunung Krakatau, 27 Agustus, 130 tahun silam. Latar lukisan tersebut adalah langit berwarna merah yang memang menjadi wajah Eropa sehari-hari setelah letusan terbesar gunung Krakatau.
Balai Lelang Sotheby di New York pada 2012 lalu berhasil menjual lukisan ini seharga USD 120 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Lukisan bertajuk ‘The Scream’ atau ‘Jeritan’ itu menjadi salah satu yang paling mahal di dunia. Pada lelang Mei 2012 tahun lalu itu, harga awal yang dipatok sebesar USD 80 juta.

Lukisan “Sunset over the Ice on Chaumont Bay” di danau Ontario, karya Frederic Edwin Church yang diyakini juga terinspirasi oleh dampak letusan dari gunung Krakatau (Sunset over the Ice on Chaumont Bay, Lake Ontario, by Frederic Edwin Church, December 28, 1883 – showing a sunset tinted with the vivid crepuscular colors known to have been caused by Krakatoan dust in the upper atmosphere.)
Setelah persaingan harga selama kurang lebih 15 menit, akhirnya penjual melepas lukisan itu pada harga USD 120 juta. Harga lukisan itu memecahkan rekor sebelumnya yaitu lukisan bernama ‘Nude, green leaves and bust’ karya Pablo Picasso yang dihargai USD 106 juta.
Pada saat penjualan lukisan ini, ruang di Sotheby langsung meledak dengan tepukan ketika palu diketukkan sebagai penanda lelang berakhir. Edward Munch membuat empat versi lukisan ‘The Scream’, tiga di antaranya disimpan di museum Norwegia, dua di antaranya pernah dicuri. Versi keempat bisa bernilai mahal karena bisa dimiliki perorangan.
Efek letusan Krakatau memang terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton debu dari letusan sekitar 10.000 kali bom atom itu dilontarkan ke langit. Debu itu menyebar ke seluruh dunia hingga menampakkan pemandangan yang dramatis pada langit Eropa. Munch melukis The Scream, 10 tahun setelah letusan Krakatau terjadi.
Banyak yang meyakini benar, namun ada juga yang meragukan efek di lukisan The Scream itu karena Krakatau. Ada yang menggarisbawahi bahwa Munch adalah pelukis ekpsresif yang melukis tidak hanya berbasis pada apa yang dia saksikan.
Tapi di luar The Scream, nyatanya banyak pula lukisan yang dilatarbelakangi oleh pemandangan atmosferik akibat letusan Krakatau.
Salah satunya adalah ‘Sunset over the Ice on Chaunmont Bay, Lake Ontario karya Frederic Edwin Church. Lukisan yang dibuat pada Desember 1883 itu sampai sekarang menjadi karya seni saksi letusan mahadahsyat.
(KOMPAS.COM, Tim Penulis: Ahmad Arif, Indira Permanasari, Yulvianus Harjono, C Anto Saptowalyono. Litbang: Rustiono / merdeka.com)
sumber : https://indocropcircles.wordpress.co...ab-raja-purwa/

Diubah oleh oghie.santana 07-04-2016 07:29
0
3.5K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan