WE Online Jakarta- Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai, tertangkapnya Kader Partai Gerindra, M.Sanusi oleh KPK, merupakan peringatan bagi partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu agar jangan sampai ada kesalahan.

Baginya, hal itu adalah sebuah fakta mengejutkan, karena yang tertangkap adalah pihak yang paling sering minta KPK menelusuri Basuki Tjahaja Purnama soal kasus Sumber Waras.

"‎Peringatan bagi Gerindra agar kadernya tidak melakukan kesalahan seperti yang tertangkap tangan sekarang. Karena apapun yang tertangkap tangan yang paling sering teriak Tuding Ahok soal RS Sumber waras. Maling teriak maling," ujar Ruhut, Jumat (1/4).

Menurut Ruhut, Gerindra seharusnya jangan seperti kebakaran jenggot menghadapi Ahok. Seharusnya, kata Ruhut, sekarang ini ada refleksi bahwa Gerindra bersyukur saat Ahok jadi kadernya ketika maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

"Faktanya Ahok tetap bersinar. Semua politisi Gerindra harus belajar menunjuk dirinya sendiri sebelum menunjuk orang lain," tandas Ruhut.

Sebelumnya KPK menetapkan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Tbk (APL) Ariesman Widjaja (AWJ) dan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi( MSN) sebagai tersangka dugaan suap dua rancangan peraturan daerah (raperda) reklamasi pantai.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengungkapkan, berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan atas dugaan penyuapan dalam dua raperda reklamasi pantai yang dibahas di DPRD DKI Jakarta, operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (31/ 3) malam, dan pemeriksaan terhadap empat terduga yang ditangkap, KPK menyimpulkan terjadi tindak pidana.

KPK pun meningkatkan status kasus hukum tersebut ke tahap penyidikan dengan tiga tersangka yang terlibat. Selain Ariesman yang berposisi pemberi suap dan Sanusi sebagai penerima suap, satu lagi adalah anak buah Ariesman, yakni Personal Assistant PT Agung Podomoro Land Tbk Trinanda Prihantoro (TPT).

Sumber : http://wartaekonomi.co.id/read/2016/...ak-maling.html

Kaskuser yang baik meninggalkan komeng..

Komeng Kaskuser :