- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tertipu Trip Murah ke Jepang di Forum Komunitas Beken,Puluhan Orang Mengadu ke Polisi


TS
wilzyck
Tertipu Trip Murah ke Jepang di Forum Komunitas Beken,Puluhan Orang Mengadu ke Polisi
Jakarta - Puluhan orang menyambangi Polda Metro Jaya. Mereka mengadukan seorang perempuan berinisial SJ (28).
Pangkal musababnya, perempuan itu di sebuah forum komunitas yang sudah banyak dikenal orang, menawarkan perjalanan ke Jepang dengan harga murah.
Menurut kesaksian seorang korban, Umi Basuki yang ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (6/4/2016), awalnya mereka terpancing karena tawaran paket murah dari pelaku SJ.
Saat itu, para korban melihat iklan yang ditawarkan SJ di forum itu, di mana harga promo awal Rp 12,5 juta per orang untuk perjalanan selama 7 hari mulai 5 April sampai 12 April 2016.
"Orang ini itu jual tur ke Jepang. Dan, ada beberapa orang di grup yang terpisah menjadi korban. Gitu. Dengan total mungkin sekitar 120 orang," ujar Umi.
Dia mengatakan dalam paket promo yang ditawarkan yaitu pergi ke Tokyo, Osaka, Fuji. Iklan yang ditawarkan SJ di forum itu yakni 'Paket Tour Termurah Ngebolang Lihat Sakura ke Jepang, April 2016'.
"Kami nggak curiga, karena dia aktif di media sosial. Dia juga beberapa kali ketemu, ngadain gathering. Harga promonya juga bisa dicicil sebanyak 3 kali. Kami gak curiga, dan itu murah untuk Jepang," tutur Umi.
Menurut Umi, dari sekitar 120 korban ini tak hanya Jakarta, melainkan dari kota lain dari Surabaya bahkan Kalimantan. Sebagian besar korban merupakan karyawan profesional dan juga ada yang wiraswasta.
"Sejauh ini sudah 120 orang yang baru kita tahu ya. Karena ada beberapa pembagian grup. Dari Jakarta dan luar kota. Jadi, campur banyak banget," tuturnya.
Namun, kecurigaan baru muncul ketika seminggu sebelum keberangkatan. SJ menunda keberangkatan tanpa alasan yang jelas. Akibat penundaan itu, para korban protes. Namun, dijanjikan SJ akan ada tiket refund.
"Kita baru tahu ternyata seminggu sebelum keberangkatan, dia cancel penerbangan gitu. Kita masih dikasih janji. Kita akan dikirimin wifer untuk urus visa pasport. Dan juga kita akan dikirimin tiket. Sampai dengan seminggu sebelum keberangkatan, belum ada kabar apapun," ujarnya.
Dicecar para korban, SJ kemudian secara perlahan terkesan menghilang. Mulai akhir Maret 2016, SJ sudah tak aktif di media sosial. Begitupun saat dihubungi ke telepon selulernya.
"WA nggak direspon, kami telepon nggak bisa. Kami kaget saat kami komplain di akun dia di kaskus kok banyak yang protes. Makanya hari ini kami ingin buat BAP dulu," tuturnya.
Adapun korban lain mengaku kecurigaan mulai dirasakan ketika Desember 2015. Saat itu SJ meminta uang tambahan Rp 1,5 juta kepada setiap korban. Menurutnya, uang itu untuk pengurusan tiket pesawat. Seluruh pembayaran ditransfer ke rekening kolega SJ, yang disebut bernama Shiren.
"Jadi, ditambah Rp 1,5 juta jadi Rp 14 juta mas. Itu saya mulai curiga. Tapi, dia terus meyakinkan lewat pesan WA ke kita, ya curiga saya sementara hilang," tutur salah seorang korban yang enggan disebut namanya dan mengaku dari Surabaya.
Sumur
Jangan2 di FJB kaskus..??
ada yang tau??
Pangkal musababnya, perempuan itu di sebuah forum komunitas yang sudah banyak dikenal orang, menawarkan perjalanan ke Jepang dengan harga murah.
Menurut kesaksian seorang korban, Umi Basuki yang ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (6/4/2016), awalnya mereka terpancing karena tawaran paket murah dari pelaku SJ.
Saat itu, para korban melihat iklan yang ditawarkan SJ di forum itu, di mana harga promo awal Rp 12,5 juta per orang untuk perjalanan selama 7 hari mulai 5 April sampai 12 April 2016.
"Orang ini itu jual tur ke Jepang. Dan, ada beberapa orang di grup yang terpisah menjadi korban. Gitu. Dengan total mungkin sekitar 120 orang," ujar Umi.
Dia mengatakan dalam paket promo yang ditawarkan yaitu pergi ke Tokyo, Osaka, Fuji. Iklan yang ditawarkan SJ di forum itu yakni 'Paket Tour Termurah Ngebolang Lihat Sakura ke Jepang, April 2016'.
"Kami nggak curiga, karena dia aktif di media sosial. Dia juga beberapa kali ketemu, ngadain gathering. Harga promonya juga bisa dicicil sebanyak 3 kali. Kami gak curiga, dan itu murah untuk Jepang," tutur Umi.
Menurut Umi, dari sekitar 120 korban ini tak hanya Jakarta, melainkan dari kota lain dari Surabaya bahkan Kalimantan. Sebagian besar korban merupakan karyawan profesional dan juga ada yang wiraswasta.
"Sejauh ini sudah 120 orang yang baru kita tahu ya. Karena ada beberapa pembagian grup. Dari Jakarta dan luar kota. Jadi, campur banyak banget," tuturnya.
Namun, kecurigaan baru muncul ketika seminggu sebelum keberangkatan. SJ menunda keberangkatan tanpa alasan yang jelas. Akibat penundaan itu, para korban protes. Namun, dijanjikan SJ akan ada tiket refund.
"Kita baru tahu ternyata seminggu sebelum keberangkatan, dia cancel penerbangan gitu. Kita masih dikasih janji. Kita akan dikirimin wifer untuk urus visa pasport. Dan juga kita akan dikirimin tiket. Sampai dengan seminggu sebelum keberangkatan, belum ada kabar apapun," ujarnya.
Dicecar para korban, SJ kemudian secara perlahan terkesan menghilang. Mulai akhir Maret 2016, SJ sudah tak aktif di media sosial. Begitupun saat dihubungi ke telepon selulernya.
"WA nggak direspon, kami telepon nggak bisa. Kami kaget saat kami komplain di akun dia di kaskus kok banyak yang protes. Makanya hari ini kami ingin buat BAP dulu," tuturnya.
Adapun korban lain mengaku kecurigaan mulai dirasakan ketika Desember 2015. Saat itu SJ meminta uang tambahan Rp 1,5 juta kepada setiap korban. Menurutnya, uang itu untuk pengurusan tiket pesawat. Seluruh pembayaran ditransfer ke rekening kolega SJ, yang disebut bernama Shiren.
"Jadi, ditambah Rp 1,5 juta jadi Rp 14 juta mas. Itu saya mulai curiga. Tapi, dia terus meyakinkan lewat pesan WA ke kita, ya curiga saya sementara hilang," tutur salah seorang korban yang enggan disebut namanya dan mengaku dari Surabaya.
Sumur
Jangan2 di FJB kaskus..??

ada yang tau??


nona212 memberi reputasi
1
8.3K
76


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan