- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Surat Terbuka] Untuk Pak Presiden || Pembakaran Ponpes Al Khairaat di Tobelo,


TS
wulandamayasari
[Surat Terbuka] Untuk Pak Presiden || Pembakaran Ponpes Al Khairaat di Tobelo,
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Ane langsung to the point, isi trit ini ane copas dari Facebooksalah satu temen ane yang kebetulan guru di Pondok Pesantren Al Khairaat Tobelo, Maluku Utara.
Masih inget di otak ane kerusuhan 1999, kerusuhan 16 tahun lalu di Maluku Utara, Waktu masih tinggal disana. Pusata kerusuhan pun sama, di Tobelo, Kab. Halmahera Utara.
Ane cuma bantu temen ane, karna gak mau kejadian 16 tahun lalu terulang lagi. Harusnya ufuk timur tempat matahari bersinar ini jadi lebih terang, bukan meredup..
Semoga yang (merasa) berkepentingan pun ikut menyelesaikan...
Surat Terbuka
Kepada Yang Kami Hormati
Presiden Republik Indonesia
Tahun 1967 Pendiri Alkhairaat Al'Alimul 'Allama, Albahrul Fahhama AlHabib IDRUS BIN SALIM ALJUFRI ( KETURUNAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW, KETURUNAN KE 35) Beliaumengirim Murid-muridnya membuka Madrasa Diniyah AwwaliyahAlkhairaat, tahap demi tahap Yayasan ini membuka sekolah/Madrasah, Mulai dari PAUD/TK, SD/MI, MTs/SMP, MA/SMK.20 Tahun kemudian, tepatnya tahun 1987 Yayasan Alkhairaat membuka Madrasah Aliyah Alkhairaat Tobelo. Saat dibuka, masyarakat Muslim dari berbagai kecamatan yg dekat maupun jauh di Kecamatan, Tobelo, Galela, Loloda, Kao, Malifu, Morotai (sekarang Kabupaten Pulau Morotai), Kecamatan Maba dan Kecamatan Patani (Sekarang Kabupaten HalmaheraTimur) datang menyekolahkan anak- anak mereka di MadrasahAliyah (MA) Alkhairaat Tobelo, saat itu kelasnya masi numpang Pakai.Tahun 1990, dua orang dokter saat itu tinggal di Tobelo kakak beradik yg bernama Habib Ali Albaar (Almarhum) dan Habib Syarif Albaar, serta sepupunya seorang pengusaha yg bernama Habib Muhammad Albaar. 3 orang Habaib bersaudaraitu membebaskan Lahan seluas 1,8 Hektar.Mereka menggandeng Tokoh Muslim di Kecamatan Tobelo untuk menggalang dukungan dan partisipasi masyarakat guna membangun ruang kelas belajar ( RKB).Dokter kaka beradik itu, dari hasil uang praktek mereka dari setiap pasien yang berobat dan hasil usaha Toko Buku Habib Muhammad Albaar disisipkan untuk pembangunan Madrasah Aliyah Alkhairaat Tobelo, dan menopang Madrasah Alkhairaat yg lain.Setiap minggu, Ibu-ibu masyarakat Muslim di Kecamatan Tobelo, mulai dari desa Togoliuo (26 km dari lokasisekolah)sampai Desa Luari (17 KM dari Lokasi pembangunan) sebelum subuh suda bangun menyiapkan bekal makanan masing-masing keluarganya untuk bekerja membongkar lahan diDesa Gamsungi ( sekarang Desa Gosoma), membuat Fondasi dan menimbunnya ribuan kubik tanah, lokasi ini adalah rawa sehingga membutuhkan timbunan yang sangat banyak.Setiap musim panen Kelapa, coklat dan Cengke, masyarakat muslim menyisihkan Zakat, infaq dan Shadaqahnya untuk pembangunan ini. Setiap minggu masyarakat Muslim bergiliran bekerja. Selama tiga tahun mereka gotong royong, dan selama itu pula mereka selalu menyisihkan Zakat, Infaq dan Shadaqah. Mereka ikhlas dan penuh semangat berbuat demikian karena hanya sekolah inilah satu-satunya Madrasah Aliyah di Kecamatan Tobelo dan beberapa kecamatan sekitarnya, ma'lum daerah kami adalah minoritas muslim.Pada Tahun ketiga, Empat ruang kelas dan satu lokal kantor berlantai dua selesai dikerjakan. Bangunannya resmi dipakai.Masyarakat Muslim bersuka cita atas jeripayahnya bisa berbuah amal jariyah yang dinikmati oleh anak-anaknya dan generasi selanjutnya.Di Lokasi 1,8 Hektar ini, ada PAUD/TK, MTs, MA, dan SMK yang bernaung di Pondok Pesantren Alkhairaat Tobelo.Pada bulan Desember 1999 konflik SARA, Islam berhadap dengan Kristen. Perang terbuka tdk bisa dihindari, Pesantrenpun dibakar.Sebagai penduduk minoritas, Masyarakat Muslim harus mengungsi meninggalkan Tanah tumpa Darahnya, perang berlasung 2 Tahun Lebih, pembakaran dan pembantaian sudah menjadi pemandangan biasa.Pada tahun 2002 usaha rekonsiliasi berjalan, 2003 Masyarakat Muslim yang mengungsi di daerah lain dipulangkan. Tahun ini pula kami memulai membangun, puing-puing bangunan dibersihkan dan mumulai Lagi dari angka Nol.Sekolah pun mulai dibangun, sumber anggaranya bukan dari Pemerintah tetapi masi sama seperti semula, Bantuan dari Habib Muhammad Albaar dan swadaya Masyarakat. Alhamdulillah diahir tahun 2003 kami memakai ruang itu.Awal tahun 2015, seng mulai bocor, plafon basah, airpun mentes dilantai, hari berganti bulan seng dan plafonpun suda lapuk dimakan Usia karena pasca rusuh (tahun 2003) sampai2015 belum bisa direhap. ketika kamarau tahun lalu kami tidakterlalu hawatir karena kami masi melakukan aktifitas belajar mengajar dengan nyaman, tetapi saat musim hujan tiba dan hujan pun turun, kelas menjadi genangan Air hujan.Patutan antara orang Tua/Wali berjalan, bulan desember 2015 kami rehap bangunan RKB MA Alkhairaat Tobelo.Tanggal 27 Maret 2016, terjadi baku hantam karena hal sepele, seorang pemuda menabrak palang yang diletakkan diatas jalan oleh pihak gereja di depan Gereja Mereka. Aksi Pengeroyakan dan pemukulan pun terjadi, bentrok pecah antara dua kelompok pemuda yg berbeda. Polisi hanya mampumengahalau masa namun tidak berani menangkap pelaku. Pedang, Tombak, Panah dan senjata Tajam lainnya hanya menjadi tontonn polisi.Lokasi kejadian 1 KM dari Lokasi, Pihak pesantren tidak terlibat sedikitpun teyapi Mereka Meneror orang tua santri dan meletakan pedang dilehernya, santri dikejar dan diteror dengan pedang sehingga mereka Lari meninggalkan PonPes di gelapan malam melewati semak-semak, Kaca Masjid dipecahka (terjadi antara jam 9 & 10 Malam) dan pada tanggal 28 dini hari jam 04.00 pesantren Alkhiraat Tobelo dibakar. Sampai surat ini saya ketik, Senin, 04 April Pelakunya tidak ditangkap.Presiden RI yang kami Hormati, apakah Negara harus kalah dengan individu dan organisasi ?? Hari Rabu sore tanggal tanggal 30 Maret 2016, Kapolres datang di Pondok untuk mengkonfirmasi foto pelaku terkait yg beliau bawa, Kapolres berkata : " orang ini ditahan semalam saja tobelo suda gempar, Ketua Sinode juga telpon saya" pelaku itupun dilepas.Yang membuat kami marah dan bisa kemarahan ini kami lampiaskan karena lebih dari belasan pelaku terkait, bentrok di depan Gereja, Aksi teror terhadap orang tua santri dan Santri, kaca masjid dipecahkan dan pesantren dibakar semuanya tidak ditangkap. Apakah Negara membiarkan kami untuk mencari pelakunya, kalau negara menginginkan demikian,kami memnita izin Kepadamu Presiden selaku Panglima Tertinggi di Negeri ini, agar kami mencari pelakunya menurut cara kami.Selasa 05 April 2016, Presiden RI akan turun di daerah kami, Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara untuk meresmikan pelabuhan kontainer dan pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Galela.Kami meminta waktu kepada Presiden RI Joko Widodo kiranya berkenan melungkan waktu untuk berpicara padamu walaupun hanya satu menit agar kami mendapat kepastian Hukum.Tobelo,
Senin 04 April 2016, jam 23.40 WIT
Perwakilan Guru di PonPes Alkhairaat Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Provonsi Maluku Utara.
Ihwan Buaja
Ane langsung to the point, isi trit ini ane copas dari Facebooksalah satu temen ane yang kebetulan guru di Pondok Pesantren Al Khairaat Tobelo, Maluku Utara.
Masih inget di otak ane kerusuhan 1999, kerusuhan 16 tahun lalu di Maluku Utara, Waktu masih tinggal disana. Pusata kerusuhan pun sama, di Tobelo, Kab. Halmahera Utara.
Ane cuma bantu temen ane, karna gak mau kejadian 16 tahun lalu terulang lagi. Harusnya ufuk timur tempat matahari bersinar ini jadi lebih terang, bukan meredup..
Semoga yang (merasa) berkepentingan pun ikut menyelesaikan...
Quote:
Spoiler for Ponpes Al Khairaat:
![[Surat Terbuka] Untuk Pak Presiden || Pembakaran Ponpes Al Khairaat di Tobelo,](https://s.kaskus.id/images/2016/04/05/7296527_20160405072753.jpg)
Surat Terbuka
Kepada Yang Kami Hormati
Presiden Republik Indonesia
Tahun 1967 Pendiri Alkhairaat Al'Alimul 'Allama, Albahrul Fahhama AlHabib IDRUS BIN SALIM ALJUFRI ( KETURUNAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW, KETURUNAN KE 35) Beliaumengirim Murid-muridnya membuka Madrasa Diniyah AwwaliyahAlkhairaat, tahap demi tahap Yayasan ini membuka sekolah/Madrasah, Mulai dari PAUD/TK, SD/MI, MTs/SMP, MA/SMK.20 Tahun kemudian, tepatnya tahun 1987 Yayasan Alkhairaat membuka Madrasah Aliyah Alkhairaat Tobelo. Saat dibuka, masyarakat Muslim dari berbagai kecamatan yg dekat maupun jauh di Kecamatan, Tobelo, Galela, Loloda, Kao, Malifu, Morotai (sekarang Kabupaten Pulau Morotai), Kecamatan Maba dan Kecamatan Patani (Sekarang Kabupaten HalmaheraTimur) datang menyekolahkan anak- anak mereka di MadrasahAliyah (MA) Alkhairaat Tobelo, saat itu kelasnya masi numpang Pakai.Tahun 1990, dua orang dokter saat itu tinggal di Tobelo kakak beradik yg bernama Habib Ali Albaar (Almarhum) dan Habib Syarif Albaar, serta sepupunya seorang pengusaha yg bernama Habib Muhammad Albaar. 3 orang Habaib bersaudaraitu membebaskan Lahan seluas 1,8 Hektar.Mereka menggandeng Tokoh Muslim di Kecamatan Tobelo untuk menggalang dukungan dan partisipasi masyarakat guna membangun ruang kelas belajar ( RKB).Dokter kaka beradik itu, dari hasil uang praktek mereka dari setiap pasien yang berobat dan hasil usaha Toko Buku Habib Muhammad Albaar disisipkan untuk pembangunan Madrasah Aliyah Alkhairaat Tobelo, dan menopang Madrasah Alkhairaat yg lain.Setiap minggu, Ibu-ibu masyarakat Muslim di Kecamatan Tobelo, mulai dari desa Togoliuo (26 km dari lokasisekolah)sampai Desa Luari (17 KM dari Lokasi pembangunan) sebelum subuh suda bangun menyiapkan bekal makanan masing-masing keluarganya untuk bekerja membongkar lahan diDesa Gamsungi ( sekarang Desa Gosoma), membuat Fondasi dan menimbunnya ribuan kubik tanah, lokasi ini adalah rawa sehingga membutuhkan timbunan yang sangat banyak.Setiap musim panen Kelapa, coklat dan Cengke, masyarakat muslim menyisihkan Zakat, infaq dan Shadaqahnya untuk pembangunan ini. Setiap minggu masyarakat Muslim bergiliran bekerja. Selama tiga tahun mereka gotong royong, dan selama itu pula mereka selalu menyisihkan Zakat, Infaq dan Shadaqah. Mereka ikhlas dan penuh semangat berbuat demikian karena hanya sekolah inilah satu-satunya Madrasah Aliyah di Kecamatan Tobelo dan beberapa kecamatan sekitarnya, ma'lum daerah kami adalah minoritas muslim.Pada Tahun ketiga, Empat ruang kelas dan satu lokal kantor berlantai dua selesai dikerjakan. Bangunannya resmi dipakai.Masyarakat Muslim bersuka cita atas jeripayahnya bisa berbuah amal jariyah yang dinikmati oleh anak-anaknya dan generasi selanjutnya.Di Lokasi 1,8 Hektar ini, ada PAUD/TK, MTs, MA, dan SMK yang bernaung di Pondok Pesantren Alkhairaat Tobelo.Pada bulan Desember 1999 konflik SARA, Islam berhadap dengan Kristen. Perang terbuka tdk bisa dihindari, Pesantrenpun dibakar.Sebagai penduduk minoritas, Masyarakat Muslim harus mengungsi meninggalkan Tanah tumpa Darahnya, perang berlasung 2 Tahun Lebih, pembakaran dan pembantaian sudah menjadi pemandangan biasa.Pada tahun 2002 usaha rekonsiliasi berjalan, 2003 Masyarakat Muslim yang mengungsi di daerah lain dipulangkan. Tahun ini pula kami memulai membangun, puing-puing bangunan dibersihkan dan mumulai Lagi dari angka Nol.Sekolah pun mulai dibangun, sumber anggaranya bukan dari Pemerintah tetapi masi sama seperti semula, Bantuan dari Habib Muhammad Albaar dan swadaya Masyarakat. Alhamdulillah diahir tahun 2003 kami memakai ruang itu.Awal tahun 2015, seng mulai bocor, plafon basah, airpun mentes dilantai, hari berganti bulan seng dan plafonpun suda lapuk dimakan Usia karena pasca rusuh (tahun 2003) sampai2015 belum bisa direhap. ketika kamarau tahun lalu kami tidakterlalu hawatir karena kami masi melakukan aktifitas belajar mengajar dengan nyaman, tetapi saat musim hujan tiba dan hujan pun turun, kelas menjadi genangan Air hujan.Patutan antara orang Tua/Wali berjalan, bulan desember 2015 kami rehap bangunan RKB MA Alkhairaat Tobelo.Tanggal 27 Maret 2016, terjadi baku hantam karena hal sepele, seorang pemuda menabrak palang yang diletakkan diatas jalan oleh pihak gereja di depan Gereja Mereka. Aksi Pengeroyakan dan pemukulan pun terjadi, bentrok pecah antara dua kelompok pemuda yg berbeda. Polisi hanya mampumengahalau masa namun tidak berani menangkap pelaku. Pedang, Tombak, Panah dan senjata Tajam lainnya hanya menjadi tontonn polisi.Lokasi kejadian 1 KM dari Lokasi, Pihak pesantren tidak terlibat sedikitpun teyapi Mereka Meneror orang tua santri dan meletakan pedang dilehernya, santri dikejar dan diteror dengan pedang sehingga mereka Lari meninggalkan PonPes di gelapan malam melewati semak-semak, Kaca Masjid dipecahka (terjadi antara jam 9 & 10 Malam) dan pada tanggal 28 dini hari jam 04.00 pesantren Alkhiraat Tobelo dibakar. Sampai surat ini saya ketik, Senin, 04 April Pelakunya tidak ditangkap.Presiden RI yang kami Hormati, apakah Negara harus kalah dengan individu dan organisasi ?? Hari Rabu sore tanggal tanggal 30 Maret 2016, Kapolres datang di Pondok untuk mengkonfirmasi foto pelaku terkait yg beliau bawa, Kapolres berkata : " orang ini ditahan semalam saja tobelo suda gempar, Ketua Sinode juga telpon saya" pelaku itupun dilepas.Yang membuat kami marah dan bisa kemarahan ini kami lampiaskan karena lebih dari belasan pelaku terkait, bentrok di depan Gereja, Aksi teror terhadap orang tua santri dan Santri, kaca masjid dipecahkan dan pesantren dibakar semuanya tidak ditangkap. Apakah Negara membiarkan kami untuk mencari pelakunya, kalau negara menginginkan demikian,kami memnita izin Kepadamu Presiden selaku Panglima Tertinggi di Negeri ini, agar kami mencari pelakunya menurut cara kami.Selasa 05 April 2016, Presiden RI akan turun di daerah kami, Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara untuk meresmikan pelabuhan kontainer dan pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Galela.Kami meminta waktu kepada Presiden RI Joko Widodo kiranya berkenan melungkan waktu untuk berpicara padamu walaupun hanya satu menit agar kami mendapat kepastian Hukum.Tobelo,
Senin 04 April 2016, jam 23.40 WIT
Perwakilan Guru di PonPes Alkhairaat Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Provonsi Maluku Utara.
Ihwan Buaja
0
8.2K
Kutip
69
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan