- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Is it too soon Rio?


TS
devanta
Is it too soon Rio?
Ngga ada yang lebih bangga buat gw ketika gw denger ada anak Indonesia di tawari 1 dari 22 kursi team F1 yang ada di seluruh dunia walaupun harus dengan "mahar" yang tidak sedikit buat saku gw...

TAPI.....
Pertama - tama kenalin gw dulu... Gw bukan pengamat ataupun ahli di F1, gw hanya penikmat balapan jet darat ini dari sejak gw dikenalin balapan ini ama bokap gw bertahun - tahun lalu...dan untuk tahu berapa tahun gw sudah menikmati "sirkus" F1 ini gw mungkin bisa kasi lo beberapa pointer:
1. Gw ikut ngeliat dan marah ketika Alain Prost nyenggol idola gw Ayrton Sena
2. Gw degdegan ketika Riccardo Patresee terbang muter - muter dengan Williams-nya di depan pit lane
3. Gw nangis menjadi - jadi ketika pas mau berangkat sekolah Ayrton Senna meninggal di Italia
4. Michael Schumacher masih piyik dan baru gabung di team Jordan dengan warna kuning ta*-nya hahaha
5. Taki Inoue ditabrak safety car ketika panik mau madamin mobilnya yang terbakar.
6. Tahun 2000 an, Bernie Essclestone, pemilik hak siar F1 di seluruh dunia pernah kirim perwakilan ke Bali untuk membuat sirkuit F1 Pertama di Indonesia, ide ini muncul setelah Sirkuit Sentul gagal untuk memenuhi syarat FIA sebagai tuan rumah F1 di Indonesia
7. Alex Yoong pembalap pertama F1 di Asia Tenggara, ketika itu sirkuit Sepang baru jadi dan Malingsit lewat Petronas biayain ni anak untuk gabung ke team Minardi salah satu tem gurem di F1
8. Lewis Hamilton adalah pembalap kulit hitam pertama dalam sejarah F1, Lewis merupakan pembalap binaan team McClaren F1 dari usia 10 tahun dan memang disiapin khusus untuk balapan di F1.
Nah dari situ lo bisa tahu berapa lama gw sudah menikmati pertunjukan ini. Jadi gw rasa gw punya cukup pengetahuan untuk tahu apa yang gw bicarakan berikut ini:
Oh.. ya sebelum lupa istilah Pay Driver sangat... sangat...sangat lazim di dunia F1. Jadi jangan nyinyir soal bayaran untuk dapet 1 kursi di F1.
Ok kembali ke Rio...
Bangga dan haru ketika mendengar MRT menawarkan 1 seatnya ke Rio, bocah "ingusan" kelahiran Surakarta 23 tahun yang lalu lumayan berhasil di GP2 dengan beberapa kemenangan. Walaupun 'ingusan' Rio sudah mulai karirnya di jalur yang benar menuju F1, dimulai dari GP3, trus ke Auto GP, trus ke GP2 dan menclok di F1. Gw sangat - sangat positif thinking dengan kemampuan anak ini. Sebenernya gw tau lah ngga mungkin anak ini bisa dapet point di semua balapan yang akan dia lakonin musim ini, mengingat team yang dia bela bukan team kelas menengah maupun kelas atas. Sebenarnya target realistis gw untuk Rio adalah tidak tercecer dan di overlap di belakang dan nunjukin kalo ni anak punya nyali untuk macu mobilnya. Terlepas dari mobilnya mobil kelas bawah, tapi kalo dia ada nyali dari segi catatan waktu ngga akan ketinggalan jauh lah. Syukur - syukur ada di depan rekan setimnya Pascal Wehrlein. Oh ya buat yang belum tau, Pascal ini bukan orang sembarangan lo... anak ini 'peliharaan' (jiah...

So... bagaimana penampilan Rio sampai dengan Race ke 2?
Nah ini yang gw mau bahas... antara miris ama kasihan... antara marah atau malu? mulai dari pre- season practice deh di Barcelona Februari lalu, gw liat ada perbedaan yang sangat signifikan antara mobil Rio ama Pascal. Pascal bisa dengan mudah ada di bagian tengah pembalap yang ambil bagian di pre-season preactice ini sementara Rio? susah banget beranjak dari papan bawah, Rio dengan mudah ketinggalan 6 - 8 detik di belakang pembalap terakhir. tapi gw masih positif thinking mungkin Rio ngga mau ngeliatanin bakatnya pas pre-season

Sok lah atuh alasan di terima....
ok Race 1 di Australia:
1. Waktu Free Practice 1 dan 2, kejadian lagi nih Rio kececer di belakang ngga mungkin dong kasi alasan masih cari setelan, nah... klo ini gw yakin Rio grogy secara balapan pertama cuy...
2. Keyakinan gw terbukti di free practice 3 Rio lebih cepat dari Pascal, dan gw bisa liat Pascal ngga terlalu happy tentang itu (mata ngga bisa boong lah)....
3.Kualifikasi kejadian lagi Rio lebih kenceng....tapi sayang ngga ada gunanya karena pas itu Rio kena hukuman mundur 3 Grid gara - gara insiden dengan Groosjean. Yak.. sudahlah namanya juga grogy...
4. Pas Race gw takjub dengan start bagus Pascal naik 4 posisi dengan mudah... dalam benak gw wah... mesinnya di kasi extr* j*ss kali ya... bisa ngacir gitu... jangan - jangan induk semangnya (Mercedes) ngasi bocoran setting Hamilton nih buat Pascal...
5. Lo tau ngga di Lap 15 dan 16 sebelum Alonso kecelakaan, catatan waktu Rio lebih cepat dari Pascal loh... dan dengan kecepatan itu ada kemungkinan Rio bisa finish di depan Pascal.... Tapi.. petaka itu datang...tanpa ada tanda - tanda mobil Rio dimasukin ke Garasi dan Rio keluar dari Mobil, dalam hati gw yang penuh ego saat itu sempat kepikiran Rio ngga dikasi lanjutin balapan takut anak emas Mercedes di kakangin ama anak kemarin sore. Rio sebel bukan kepalang (sekali lagi mata ngga bisa boong)
Yah sudah lah race pertama lewat lah...
Race 2 : Bahrain
gw sempat optimis hasil lebih baik buat Rio, secara dia tahu sirkuit ini. Pernah race disitu jadi ngga sekagok di Australia deh....
1. Free practice 1-2 seperti bisa grogy last possition catatan waktu jauh 6 detik, practice 3 ok lah... bisa diatas Pascal
2. Kualifikasi, jujur gw sempat kaget lagi... gila mobil Pascal minum extr* j*ss lg... kenceng abis... masuk papan tengah. Rio lumayan posisi 21 dari 22 orang. Enaknya Rio pas start race akan naik 1 tingkat lagi ke posisi 20 krn Magnussen lalai pas timbang mobil.
3. Pas race sempat degdegan dengan start Rio yang lumayan bagus cuman kurang garang, sempat bangga karena Rio sempat di posisi 13, sempat senang liat Rio di depan Pascal, dan sekaligus juga hancur berkeping - keping ketika selama balapan. Bukan karena Rio di posisi buncit lagi. Buat gw bukan posisi yang penting, tapi catatan waktu Rio yang buat miris.. sepanjang balapan Rio seperti kurang garang dengan gas alias ngga berani neken gas... masak ketinggalan jauh banget hampir 2 menit pembalap terdepan dan jarak ke pembalap di depan (posisi 16) Rio hampir 8 detik.... padahal mobil Pascal as always mak greengg....
Akhirnya gw tahu bukan masalah mobil... seperti yang gw bilang diawal... target bukan dapetin point, bukan jg finish di depan Pascal, tapi lebih ke nyali Bro Rio untuk neken gas lebih dalem... dan ngerem lebih dekat ke tikungan.
so saran gw buat lo Bro Rio...Nikmatin momen lo di F1, Gas poooooolllll, dan ambil titik pengereman lebih akhir...karir lo di F1 masih (bisa) panjang klo lo bisa narik perhatian team - team diatas MRT. Bukan dengan dana (karena kita tau banyak yang ngga iklas bantu anak Indonesia yang berprestasi), bukan dengan mesin (secara lo bukan "peliharaan" team mapan), tapi dengan Nyali lo untuk injek gas.
Kalo ngga? Well mungkin saatnya gw bilang:
It is too soon Rio?
" Yes it is too soon for you to move to F1"
oh ya untuk pasukan nyinyir... berpikirlah realistis, balapan F1 sangat - sangat tepat perhitungannya, jadi jarang (bukan ngga mungkin) akan ada kejutan. Lo ngga akan mungkin liat Pascal ada di podium, bahkan nyuri 1 angka di posisi 10 aja bakalan susah banget... ini yang gw mau bilang buat kita semua yang masih ngerasa INDONESIA...
Ayo dukung anak ini...terlepas dari dia ngga bisa finish, bayar untuk dapet kursi, mobilnya gurem... tapi dia masih bawa nama INDONESIA....dan dia putra bangsa dengan semua kelebihan dan kekurangan dia.
So
See U in China Rio...




Rate

Jangan

Ngga Nolak

0
33.7K
280


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan