- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Tetap Berjalan walau Sanusi Ditangkap KPK


TS
hadji.lulungan
Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Tetap Berjalan walau Sanusi Ditangkap KPK
Quote:
Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Tetap Berjalan walau Sanusi Ditangkap KPK
Minggu, 3 April 2016 | 14:41 WIB
TRIBUNNEWS / HERUDIN

M Sanusi Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra (rompi oranye) berjalan keluar menuju mobil tahanan usai diperiksa, di kantor KPK, Jakarta, Sabtu (2/4/2016). M Sanusi ditahan karena diduga menerima suap raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang inisiator Konvensi Gubernur Muslim Jakarta (KGMJ) Fakhrurrozi Ishaq menegaskan, penjaringan yang dilakukan timnya akan tetap berjalan meskipun salah satu peserta penjaringan cagub, Mohamad Sanusi, resmi menjadi tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Oh enggak terganggu, karena kami enggak tahu apa-apa. Dia daftar yah kami terima-terima saja," kata Fakhrurrozi saat dihubungi wartawan, Minggu (3/4/2016).
Saat ini, kata dia, seleksi penjaringan Gubernur Muslim Jakarta masih dalam tahap screening. Setelah peserta bersosialisasi, nantinya tim akan memutuskan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Pasangan calon itu akan diajukan ke partai politik maupun maju secara independen.
"Kami belum tahu siapa (Sanusi). Sampai sekarang kami masih buka pendaftaran," kata pria yang pernah menjadi Gubernur Jakarta tandingan Basuki Tjahaja Purnama itu.
Ia mengaku belum mengenal Sanusi secara pribadi. Keterlibatan Sanusi pada dugaan suap yang yang melibatkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tidak mempengaruhi jalannya Konvensi Gubernur Muslim Jakarta.
"Sebetulnya kami juga buta rekam jejak beliau. Dia mendaftar ke kami oke-oke saja. Makanya saya enggak ngerti tiba-tiba ada kasus itu, tapi tidak ada beban sama sekali," kata Fakhrurrozi.
Konvensi tersebut juga diinisiasi oleh Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Sekjen FUI KH M Al-Khaththath, Zein bin Sumaith selaku Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah, dan KH Maulana Kamal Yusuf selaku Rois Suriah PWNU DKI Jakarta.
Sanusi awalnya masuk penjaringan bersama tokoh lainnya, seperti anggota DPD RI Dapil Provinsi Banten Habib Ali Al-Husainy, mantan Menpora Adhyaksa Dault, mantan anggota DPD RI Pardi SH, dan akademisi Ahmad Densu.
Minggu, 3 April 2016 | 14:41 WIB
TRIBUNNEWS / HERUDIN

M Sanusi Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra (rompi oranye) berjalan keluar menuju mobil tahanan usai diperiksa, di kantor KPK, Jakarta, Sabtu (2/4/2016). M Sanusi ditahan karena diduga menerima suap raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang inisiator Konvensi Gubernur Muslim Jakarta (KGMJ) Fakhrurrozi Ishaq menegaskan, penjaringan yang dilakukan timnya akan tetap berjalan meskipun salah satu peserta penjaringan cagub, Mohamad Sanusi, resmi menjadi tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Oh enggak terganggu, karena kami enggak tahu apa-apa. Dia daftar yah kami terima-terima saja," kata Fakhrurrozi saat dihubungi wartawan, Minggu (3/4/2016).
Saat ini, kata dia, seleksi penjaringan Gubernur Muslim Jakarta masih dalam tahap screening. Setelah peserta bersosialisasi, nantinya tim akan memutuskan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Pasangan calon itu akan diajukan ke partai politik maupun maju secara independen.
"Kami belum tahu siapa (Sanusi). Sampai sekarang kami masih buka pendaftaran," kata pria yang pernah menjadi Gubernur Jakarta tandingan Basuki Tjahaja Purnama itu.
Ia mengaku belum mengenal Sanusi secara pribadi. Keterlibatan Sanusi pada dugaan suap yang yang melibatkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tidak mempengaruhi jalannya Konvensi Gubernur Muslim Jakarta.
"Sebetulnya kami juga buta rekam jejak beliau. Dia mendaftar ke kami oke-oke saja. Makanya saya enggak ngerti tiba-tiba ada kasus itu, tapi tidak ada beban sama sekali," kata Fakhrurrozi.
Konvensi tersebut juga diinisiasi oleh Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Sekjen FUI KH M Al-Khaththath, Zein bin Sumaith selaku Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah, dan KH Maulana Kamal Yusuf selaku Rois Suriah PWNU DKI Jakarta.
Sanusi awalnya masuk penjaringan bersama tokoh lainnya, seperti anggota DPD RI Dapil Provinsi Banten Habib Ali Al-Husainy, mantan Menpora Adhyaksa Dault, mantan anggota DPD RI Pardi SH, dan akademisi Ahmad Densu.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
Alhamdullilah, insya allah dalam konvensi ini muncul Muhammad Sanusi baru yang siap lawan hoktod




Quote:
Inisiator Konvensi Gubernur Muslim: Sanusi Bukan Siapa-siapa Kita
Minggu, 3 April 2016 | 15:26 WIB
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/4/2016). Ia ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus suap pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Fakhrurrozi Ishaq mengaku prihatin akan kasus dugaan korupsi yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa proses hukum terhadap Sunusi harus terus berjalan.
"Sebagai sesama Muslim, kami prihatin. Tetapi dia sebagai orang salah juga harus ditangkap dan jangan dibiarkan, hukum harus ditegakkan," kata Fakhrurrozi, saat dihubungi wartawan, Minggu (3/4/2016).
Ia juga menyampaikan bahwa para inisiator tidak berniat untuk menjenguk Sanusi di tahanan meskipun Sanusi telah mendaftarkan diri sebagai peserta Konvensi Gubernur Muslim Jakarta.
"Enggak (bakal jenguk Sanusi di Rutan Polres Jaksel). Dia bukan siapa-siapa kita," kata Fakhrurrozi.
(Baca: Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Tetap Berjalan walau Sanusi Ditangkap KPK).
Konvensi ini juga diinisiasi oleh Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Sekjen FUI KH M Al-Khaththath, Zein bin Sumaith selaku Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah, dan KH Maulana Kamal Yusuf selaku Rois Suriah PWNU DKI Jakarta.
Sanusi awalnya masuk penjaringan bersama tokoh lain. Namun, nama Sanusi dicoret dari daftar peserta karena ia ditetapkans sebagai tersangka KPK.
Sanusi diduga menerima suap dari PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terkait kasus pembahasan Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara dan revisi Perda nomor 52 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.
(Baca: Inisiator Konvensi GMJ: Sanusi Belum Diseleksi, Sudah Runtuh Duluan).
Selain Sanusi, tokoh yang menjadi peserta konvensi, di antaranya anggota DPD RI Dapil Provinsi Banten Habib Ali Al-Husainy, mantan Menpora Adhyaksa Dault, mantan anggota DPD RI Pardi SH, dan Akademisi Ahmad Densu.
Minggu, 3 April 2016 | 15:26 WIB
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/4/2016). Ia ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus suap pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Fakhrurrozi Ishaq mengaku prihatin akan kasus dugaan korupsi yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa proses hukum terhadap Sunusi harus terus berjalan.
"Sebagai sesama Muslim, kami prihatin. Tetapi dia sebagai orang salah juga harus ditangkap dan jangan dibiarkan, hukum harus ditegakkan," kata Fakhrurrozi, saat dihubungi wartawan, Minggu (3/4/2016).
Ia juga menyampaikan bahwa para inisiator tidak berniat untuk menjenguk Sanusi di tahanan meskipun Sanusi telah mendaftarkan diri sebagai peserta Konvensi Gubernur Muslim Jakarta.
"Enggak (bakal jenguk Sanusi di Rutan Polres Jaksel). Dia bukan siapa-siapa kita," kata Fakhrurrozi.
(Baca: Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Tetap Berjalan walau Sanusi Ditangkap KPK).
Konvensi ini juga diinisiasi oleh Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Sekjen FUI KH M Al-Khaththath, Zein bin Sumaith selaku Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah, dan KH Maulana Kamal Yusuf selaku Rois Suriah PWNU DKI Jakarta.
Sanusi awalnya masuk penjaringan bersama tokoh lain. Namun, nama Sanusi dicoret dari daftar peserta karena ia ditetapkans sebagai tersangka KPK.
Sanusi diduga menerima suap dari PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terkait kasus pembahasan Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara dan revisi Perda nomor 52 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.
(Baca: Inisiator Konvensi GMJ: Sanusi Belum Diseleksi, Sudah Runtuh Duluan).
Selain Sanusi, tokoh yang menjadi peserta konvensi, di antaranya anggota DPD RI Dapil Provinsi Banten Habib Ali Al-Husainy, mantan Menpora Adhyaksa Dault, mantan anggota DPD RI Pardi SH, dan Akademisi Ahmad Densu.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
Sekarang ente bukan siapa siapa lagi bang Muhammad Sanusi




Diubah oleh hadji.lulungan 03-04-2016 15:31
0
4K
Kutip
66
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan