Selain kerap mendominasi penguasaan bola, Barcelona juga kini menjadi tim yang sangat kuat dalam situasi 'bola mati'. 34 dari 143 gol Barca musim ini tercipta dari situasi bola mati (penalti, tendangan bebas, sepak pojok dan lemparan ke dalam).
Fakta ini patut diwaspadai Real Madrid yang akan bertandang ke Camp Nou menghadapi Barcelona dalam lanjutan La Liga, Minggu dinihari nanti, 3 April 2016 (01.30 WIB).
Berikut ini perincian sejumlah gol Barcelona lewat situasi 'bola mati' seperti dilansir laman olahraga Spanyol, AS:

14 Penalti

Sejauh ini, Barcelona mendapat hadiah penalti sebanyak 21 kali (Neymar dilanggar 7, Messi dilanggar 5, Munir dilanggar 3, Suares dilanggar 2, Sergio Busquets dilanggar 1 dan tiga handsball lawan). Namun, Barcelona hanya mampu mencetak 14 gol dari 21 penalti.


Enam di antaranya, dicetak oleh Lionel Messi dengan tendangan bebas langsung. Lima gol tendangan bebas melewati 'pagar hidup' pemain lawan. Sementara satu gol tendangan bebas lewat sepakan rendah.


Gol sepak pojok Barcelona selalu dikreasikan oleh Messi dan Neymar dengan Andres Iniesta menunggu di depan kotak penalti. Pemain yang paling sukses memaksimalkan sepak pojok adalah Gerard Pique (4 gol).


Ini terjadi saat Barcelona melawan Granada di Camp Nou. Dengan situasi lemparan ke dalam dekat sepak pojok. Dan gol tercipta lewat kerjasama kilat nan apik antara Jordi Alba, Neymar, Sergi Roberto dan Messi.


SUMUR

Duel sarat gengsi antara dua tim papan atas Spanyol akan berlangsung akhir pekan ini. Barcelona akan menjamu Real Madrid di Camp Nou dalam lanjutan La Liga, Minggu dinihari 3 April 2016.

Ini bisa disebut sebagai salah satu laga penentu gelar juara La Liga musim ini. Madrid saat ini berada di posisi tiga klasemen sementara dengan 66 poin. Tertinggal 10 poin dari Barca yang kokoh di puncak dengan 76 poin.

Pada pertemuan pertama yang berlangsung di stadion Santiago Bernabeu, Barcelona memenangkan duel dengan skor telak 4-0. Ketika itu, Madrid masih ditangani oleh Rafael Benitez yang akhirnya dipecat.

Kini, dengan pelatih baru Zinedine Zidane, Madrid menatap laga dengan optimistis. Ini akan menjadi debut Zidane di El Clasico sebagai pelatih. Namun, Zidane pun dibayangi kutukan debut El Clasico.

Seperti dilansir Bleacherreports, Jumat 1 April 2016, lima pelatih Madrid sebelumnya tidak pernah meraih kemenangan di debut El Clasico mereka. Beberapa di antaranya bahkan kalah dengan memalukan.

Pada 2008, Madrid asuhan Jande Ramos dikalahkan Barcelona 0-2. Setahun berikutnya, giliran Madrid besutan Manuel Pellegrini yang diperdaya 0-1. Jose Mourinho bahkan kalah 0-5 di debut El Clasiconya.

Berlanjut ke Carlo Ancelotti yang tidak kunjung bisa menghapus kutukan debut El Clasico pelatih Madrid. Dia dikalahkan 1-2. Terakhir, Madrid asuhan Rafael Benitez yang dibantai Barcelona 0-4, 2015 lalu.

Mampukah Zidane mengakhiri kutukan ini? Atau justru legenda Prancis itu bakal mengikuti jejak lima pelatih Madrid sebelumnya. Layak dinantikan hasil laga yang akan berlangsung pada Minggu dinihari, akhir pekan ini.


SUMUR

14 - Lionel Messi menjadi momok menakutkan bagi Madrid. Bukti sahihnya, Messi sudah menorehkan 14 gol dalam 19 pertemuan melawan Madrid. Gol yang ditorehkan Messi dua kali lebih banyak dari yang diciptakan andalan Los Merengues, Cristiano Ronaldo.

20 - Trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar Da Silva) tampil memukau setiap menghadapi Madrid. Total, trio MSN mencetak 20 gol ke gawang Madrid di semua ajang. Sedangkan trio BBC (Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo) hanya mampu menyarangkan 12 gol ke gawang Barcelona.

38 - Luis Suarez tampil cemerlang sepanjang musim ini di La Liga. Ia menjadi pemain yang paling rajin memberikan sumbangsih kepada klub. Suarez menorehkan 26 gol dan 12 assist. Pencapaian Suarez nyaris dilewati oleh Cristiano Ronaldo. Pemain asal Portugal itu sejauh ini sudah memberikan 28 gol dan sembilan asssit kepada El Real.

SUMUR

1 - Laga el clasico akhir pekan nanti akan menjadi pertemuan pertama antara Luis Enrique dan Zinedine Zidane sebagai pelatih.

2 - Zidane menciptakan tiga gol ke gawang Barcelona ketika masih menjadi pemain. Dua dari gol Zidane tercipta ketika menghadapi Enrique.

5 - Enrique dan Zidane bertemu sebanyak lima kali semasa menjadi pemain. Enrique dan Zidane sama-sama meraih sekali kemenangan dan tiga pertandingan berakhir imbang.


SUMUR

Menarik untuk menggabungkan para pemain dari kedua tim. Andai diminta untuk mencari para pemain untuk mengisi 11 posisi di susunan pemain dari kedua tim, itu jelas akan menjadi tugas yang gampang-gampang susah. Berikut 11 pemain kombinasi dari El Clasico.


Posisi ini sudah tak terbantahkan musim ini. Setelah kegagalan dalam transfer David de Gea dari Manchester United, Real Madrid tak punya pilihan lain selain bertahan dengan Keylor Navas.

Namun Navas membuktikan bahwa dirinya sama sekali tak terpengaruh dengan semua yang terjadi di bursa transfer itu. Kepada Real Madrid dia membuktikan bahwa dirinya layak untuk menjadi kiper utama dengan performa konsisten yang ia tunjukkan sejauh ini.

Bahkan saat pertahanan Real Madrid terus menerus mendapatkan sorotan, Navas keluar sebagai 'obat' atas kelemahan itu dan menyelematkan Los Blancos poin demi poin. Bahkan Navas telah sukses menyamai rekor kiper legendaris Real Madrid, Iker Casillas dalam kesuksesannya menggagalkan penalti dalam satu musim.


Pertahanan dari kedua tim musim ini masih 'kalah kelas' dibandingkan pertahanan yang ditunjukkan Atletico Madrid. Barcelona sendiri musim ini telah banyak berganti-ganti pasangan di pertahanan, terutama di pos bek tengah. Javier Mascherano dan Jeremy Mathieu selalu bergantian menemani Gerard Pique. Karena itu, nama Pique akan menjadi pilihan dalam satu dari dua pos bek tengah.

Bagi Real Madrid, Sergio Ramos telah menjadi pemain belakang yang paling konstan performanya dan dia juga merupakan kapten yang merupakan pemain paling penting di lapangan. Pique dan Ramos sendiri merupakan pasangan di timnas Spanyol saat ini. Meskipun keduanya punya perbedaan, namun tak ada pasangan yang lebih baik dari pasangan ini pada kombinasi XI El Clasico ini.

Pertanyaan besar adalah terkait dua posisi full back. Dani Alves tengah menurun performanya dan tak lagi menjadi bek kanan paling ditakuti di Eropa, yang mana ia mendominasi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa performa di La Liga telah mendatangkan kritik, bahkan Luis Enrique beberapa kali tak segan menarik keluar dirinya. Di sisi lain, Dani Carvajal memainkan lebih sedikit permainan musim ini daripada Alves, namun dia masih menciptakan peluang lebih banyak dan dua kali lebih banyak membuat umpan kunci.

Jordi Alba juga beberapa kali melakukan kesalahan pada musim ini. Kecepatan adalah senjata utamanya, tapi dia kerap kali tak efektif saat melawan tim yang lebih terorganisir.

Oleh karena itu, Marcelo, yang telah berada dalam bentuk terbaiknya, layak untuk menempati full back kiri. Pemain Brasil tersebut lebih efektif dalam permainannya bersama Real Madrid. Membandingkan beberapa statistik keduanya, Marcelo telah memenangkan dua kali lebih banyak tekel sukses daripada Alba, dan juga membuat 27 kans lebih banyak dengan menit permainan yang sama dengan Alba


Meskipun trio MSN telah banyak bertanggung jawab atas kesuksesan Barcelona sejak musim lalu, namun lini tengah tetaplah fondasi utama dari semua lini Barca. Sergio Busquets layak dikedepankan sebagai gelandang bertahan karena ia dinilai adalah gelandang bertahan terbaik dari kedua tim.

Namun dia tak sendiri, Ivan Rakitic telah sensasional sejak didatangkan ke Camp Nou. Dia menambahkan ketangguhan dalam melakukan serangan dan kemampuan merebut bola, dengan tekel dan intersepnya musim ini.

Sementara itu, lini tengah Real Madrid selalu berubah-ubah dan itu menunjukkan bagaimana mereka berjuang keras menemukan yang terbaik di pos tersebut musim ini. Sementara Casemiro tak menunjukkan konsistensi, Toni Kroos juga tampaknya tak memiliki kemampuan mumpuni dalam bertahan dengan tugas yang serba 'nanggung' di lini tengah. Karena itu, nama Luka Modric layak dikedepankan untuk mengisi tiga gelandang.


Memilih nama untuk pos lini depan jauh lebih mudah ketimbang pertahanan dan juga gelandang, kecuali untuk satu posisi, penyerang kiri. Dengan Gareth Bale dan Karim Benzema kerap cedera musim ini, itu semakin mempermudah memilih tiga penyerang dari kedua tim.

Luis Suarez merupakan penyerang tengah terbaik dari kedua tim. Dengan 26 gol dan 12 assist, ia lebih baik dibandingkan Karim Benzema yang mencetak 20 gol dan tiga assist.

Di sebelah kanan, terlepas dari cedera lutut yang sempat menerpanya, Lionel Messi masih pilihan terbaik untuk penyerang kanan dengan torehan 22 gol dan 10 assist. Bale? Pemain Wales tersebut membuat 15 gol dan 9 assist, dia masih menonjol musim ini, namun dia berada di bawah seorang Messi.

Cristiano Ronaldo atau Neymar? Kedua pemain telah bersinar bersama klubnya masing-masing. Neymar mampu menggantikan peran Messi saat sang megabintang absen, dan Ronaldo juga mampu mengambil tanggung jawab mencetak gol saat Benzema absen.

Jadi kami hanya akan mengambil data statistik untuk menentukan siapa yang lebih layak. Ronaldo telah terlibat dalam 37 gol, sementara Neymar terlbat dalam 31 gol. Oleh karena itu, Cristiano Ronaldo kami pandang lebih layak untuk mengisi pos penyerang kiri dalam skuat impian tersebut. Sederhananya, anda tak bisa membentuk tim terbaik tanpa menyertakan nama pencetak gol terbanyak saat ini.

SUMUR
.