TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi ikut diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (31/3/2016) malam.
Tiga penyidik KPK dan Sanusi yang mengenakan batik terlihat keluar dari mobil Jaguar hitam berplat nomor B 123 RX miliknya.
Dua tas besar juga ditahan KPK sebagai barang bukti.
Selain Sanusi, KPK juga menangkap beberapa orang lainnya. Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan adanya OTT yang dilakukan KPK, namun tidak menjelaskan identitas orang-orang yang ditangkap KPK.
Spoiler for poto super car:
Hingga saat ini, pihak bersangkutan belum bisa dikonfirmasi soal penangkapan yang terjadi pada Rabu (31/3/2016) malam.
Sebelumnya, ruangan Sanusi di gedung DPRD DKI Jakarta disegel oleh KPK.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan, penyegelan tersebut dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB.
"KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo.
Saat penyegelan, Prabowo mengaku sudah berada di rumah. Ia hanya mendapat laporan dari rekan-rekannya. Ia pun belum mengetahui penyegelan ini dalam kasus apa.
Sebab, pihak DPRD DKI pun belum mendapat konfirmasi dari KPK.
"Kalau hari ini (Kamis) disegel, biasanya besok (Jumat, 1/4/2016) baru digeledah. Kita tunggu saja kabar dari KPK, mungkin besok baru tahu," kata Prabowo.
Komisi D DPRD DKI Jakarta membidangi pembangunan. Komisi ini dipimpin oleh M Sanusi dari Fraksi Gerindra.(*)
KPK Tangkap Sanusi Gerindra, Ahok: Jam dan Mobilnya Mewah!
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan Ketua DPRD Jakarta Mohammad Sanusi merupakan sosok yang terlihat hidup mewah. Menurut dia, kemewahan itu bisa terlihat dari gaya hidupnya, seperti memiliki jam dan mobil yang berharga miliaran rupiah.
"Yang saya tahu dia hidupnya mewah aja, jam tangan berharga miliaran, kalau ketemu, mobilnya bernilai miliaran semua, mobil kelas atas dia punya. Saya enggak tahu, mungkin dia orang kaya kali," kata Ahok di kantor Gubernur DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat, 1 April 2016.
Ini bukan kali pertama Ahok menilai Sanusi orang yang suka hidup glamor. Ahok pernah menyebutkan jam tangan Sanusi berharga Rp 1,4 miliar. Namun Ahok tidak mengetahui jika Sanusi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia baru mengetahui hal ini dari pemberitaan.
Saat Tempo mengecek kondisi di lapangan, ruang pimpinan Komisi D yang berada di gedung lama tampak disegel dengan pita merah hitam KPK. Pita ini dililitkan pada pintu ruangan dan pintu darurat yang berada di sampingnya. Begitu pun dengan tombol kunci yang juga ikut ditempeli segel oleh KPK.
Untuk ruangan pimpinan pun sama. Tanda menyilang dari KPK terlihat di depan ruangan Taufik. Saat dilihat melalui celah pintu, tampak ruang staf juga ikut disegel bersama dengan ruang Taufik yang berada menyilang dari ruang staf. Selain dua ruangan ini, ruang pemantau CCTV dan ruang perundang-undangan disegel KPK.
Sebelumnya, dalam tayangan stasiun televisi Metro TV, yang lantas disebarkan di YouTube oleh akun Nurie Martapura, tampak seorang pria mirip Ketua Komisi DPRD Jakarta Mohammad Sanusi keluar dari mobil Jaguar berwarna gelap. Pelat mobil itu tidak jelas nomornya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan saat ini kadernya yang juga Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi tengah menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan itu terkait operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap sejumlah orang dan anggota DPRD DKI. Penangkapan ini dilanjutkan dengan penyegelan ruang pimpinan Komisi D, ruang Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik, dan ruangan kontrol CCTV, tadi malam.
"Kami sudah dengar berita itu, tentunya kami merasa prihatin, yang bersangkutan sedang diperiksa di KPK," ujar anggota Komisi Hukum DPR, kepada Tempo, Jumat, 1 April 2016. Hingga kini, Gerindra masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait kejadian tersebut.
Menurut informasi, tim KPK meringkus enam orang. Satu di antaranya anggota DPRD DKI, yakni MS. Dia diduga kader Gerindra. Ruang kerja MS tadi malam juga disegel petugas KPK. Selain MS, KPK menyegel ruang kerja politikus Gerindra lainnya, yakni MT.
Keenam orang yang ditangkap itu kini masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik KPK. Pemeriksaan mereka berlangsung selama 1 x 24 jam sebelum KPK menetapkan status keenamnya. Namun hingga saat ini KPK belum menjelaskan penangkapan tersebut terkait dengan kasus apa.