Ketika itu saya berumur 18 tahun sambil menunggu hasil ujian kelulusan SMA. Melihat dunia yang semakin banyak persaingan dan kesulitan mencari pekerjaan, serta desakan ekonomi yang menuntut harus bekerja. Maka saya mulai mencari pekerjaan. Pekerjaan yang di dapat adalah sebagai penjual keripik pedas keliling dengan bantuan sang kakak Linda dan andry sebagai pemberi modal. Karena pada jamannya ini di bandung sedang ramai dengan dunia keripik pedassssssss.

Karena masih berstatus Siswa di salah satu SMA sehingga setiap pulang sekolah baru bisa mencari client untuk langganan keripik pedasnya. Langganan pertamananya adalah kantin disekolahnya sendiri.

Singkat cerita hari demi hari berlalu, sekolah demi sekolah di masuki. Penolakan demi penokan terjadi. Sample yang di bawa habis tanpa ada langganan baru. Meskipun begitu saya tidak menyerah begitu saja.

Sampai ketika di suatu sekolah saya bertemu dengan teman saya “ Hai, lagi apa kamu disini ?” pertama malu ketemu teman sendiri, kedua kebutuhan yang mendesak. Yang akhirnya saya harus menerima realita dan harus membuang rasa malu saya “ biasa jualan kripik, tolong bantu yu. Hhehhe”

Dengan membuang rasa malu, penolakan demi penolakan akhirnya saya dapat mempunyai langganan di beberapa sekolah. Setiap sabtu saya harus berangkat pagi untuk mengambil kripik pedas dari ciwastra ke cimahi dan menyuplai ke beberapa kantin sekolah dan universitas. Dan akhirnya saya bisa menjalankan dengan bisnis dengan modal sendiri.

Beberapa bulan berlalu, sampai pada akhirnya memasuki masa perkuliahan. Pada masa kuliah ini saya mengalami beberapa godaan dan halangan. Sehingga bisnis yang sudah terbangun terbengkalai karena kesibukan saya mementingkan kuliah. Sehingga harus berhenti melakukan bisnis.

Ketika akan memulai kembali setelah jadwal kuliah saya stabil, ternyata kantin kantin yang dulu telah menjadi pelanggan saya. Sudah ada yang memasuki kripik pedas tersebut. Sehingga saya tidak melanjutkan bisnis tersebut.

Pelajaran kegagalan pertama yang saya dapat adalah jika sudah melangkah teruslah melangkah maju ke depan.apapun yang terjadi terus melaju karena kita tidak tahu masa depan itu seperti apa. Lebih pandai membagi waktu baik sekolah, usaha, teman dan keluarga. Tidak lupa kepada sang pencipta Allah SWT.

Ya setelah membaca kisah pertama, saya mencoba peruntungan di dunia fashion. Bertepatan dengan menjelangnya hari raya idul fitri. Pertama saya menjual barang teman saya bernama Giry sebagai reseller. Dan diberi Modal Hp android oleh kakak saya Astri.


Ini pengalaman pertama saya menjalankan bisnis fashion di dunia digital. Photo demi photo saya abadikan untuk memajangkan produk dan menawarkan produk melalui personal message di salah satu mesenger populer pada masa ini. Bisnis ini memerlukan waktu yang banyak karena menggunakan sistem COD. Cash on delivery. Satu demi satu orderan masuk. Sampai Akhirnya saya diberi modal oleh kedua orang tua saya Ufun dan Diah.


Ketika diberi modal saya mencari reseller yang lebih murah dan ketemu lah, tetapi dengan adaya reseller baru saya mempunyai hubungan yang sedikit renggang dengan teman saya Giry. Setelah hari demi hari berlalu orderan masuk dan terus mengalir. Membuang waktu sampai adzan magrib berkumandang.


Singkat cerita beberapa bulan berlalu sampai akhirnya bisnis ini berhenti. Dengan alasan sama ya kesibukan kuliah kembali. Sehingga tidak dapat meneruskan bisnis ini. selain itu saya menyadari beberapa kendala lainya yaitu kelemahan saya mengenali warna. Sehingga menghambat bisnis fashion ini.

Pelajaran kegagalan yang didapat kali ini adalah
1. Kesempatan yang di dapat bisa datang dari mana saja asal kita mau berusaha.
2. Dengan berbisnis keluarga / teman bisa menjauh. Jadi bijaklah dalam bertindak karena usaha hanya titipan belaka teman / keluarga lah yang harus di jaga bukan bisnis yang utama.
3. Carilah rekan bisnis karena kita tidak bisa hidup sendiri.

Setelah menggeluti dunia wirausaha saya mencoba untuk menjadi karyawan biasa. Karena kesibukan kuliah sudah mulai renggang. Dan jadwal masuk kerja dapat di singkronkan dengan jadwal kuliah.


Pengalaman pertama saya kerja sebagai pegawai menjadi hal yang tak terlupakan. Di kala waktu ini saya benar benar membagi waktu untuk bekerja dan kuliah. Kebetulan saya menjaga shift malam sehingga dapat mengerjakan tugas ketika jaga.


Singkat cerita 1 tahun terlewati sayapun merasa nyaman bekerja disini sehingga melupakan tujuan hidup kedepan, yaitu mempunyai usaha sendiri. Dan akhirnya saya berhenti karena kesibukan kuliah.

Pengalaman yang di dapat
1. Menjadi cashir kita dituntut untuk selalu ramah dengan customer walaupun kita sedang marah, sedih atau gundah.
2. Mempelajari macam macam sikap manusia, ada yang rewel, ribet, belagu dan banyak juga yang baik.
3. Kita bisa menjadi manusia yang lebih baik setelah mengenal macam macam manusia yang ada di muka bumi ini.
4. Saya lebih bisa membagi waktu saya di pekerjaan saya yang ini.
5. Pekerjaan yang nyaman membuat melupakan apa yang seharusnya kita akan lakukan kedepan. Jadi selalu berpikir disaat kita nyaman dengan keadaan sekarang.

Karena kebutuhan setelah keluar sebagai penjaga warnet dan harus tetap mencari tambahan. Akhirnya saya mencoba peruntungan di jasa perbaikan komputer. Mulut ke mulut melalu teman teman di universitas. Pamlet demi pamlet di pasang di mading universitas. Satu persatu orderan masuk. Sambil menjalankan kesibukan kuliah.

Tidak terasa kuliah sudah hampir memasuki fase terakhir, maka saya jarang ke kampus sehingga orderan saya pun sepi. Sampai akhirnya memutuskan untuk alih profesi.

Pengalaman yang di dapat
1. Usaha adalah suatu perjuangan
2. Jika kita gaggal masih ada cara lain untuk tetap bertahan, keluarga, teman dan rekan rekan lainnya.

Setelah saya tinggal menyusun skripsi, saya sempat berpikir sebagai tukang ojek online sebagai tambahan biaya. Tetapi tuhan berkata lain. Datang tawaran saya menjadi penjaga toko dan montir di toko sepeda. Hari demi hari berlalu dengan kotoran oli sebagai teman. Melayani custumer satu demi satu.


Dan akhirnya saya ditawarkan sebagai reseller di toko abdurahman. Sehingga saya mencoba kembali peruntungan menjadi pedagang. Jadi saat ini saya merangkap sebagai pegawai dan reseeler di toko tersebut. Hari demi hari berlalu , 1 bulan pertama tidak ada yang beli. Kemudian akhirnya saya mulai merasakan kemanisan setelah 4 bulan berlalu.
Setelah menyusun skripsi dan akhirnya saya dapat menyelesaikan kuliah, maka saya berhenti menjadi pegawai dan sekarang berstatus sebagai pedagang. Di salah satu placemarket online yang sedang trend saat ini.


Setelah itu saya mencari pekerjaan sebagai guru honorer di sekolah dekat rumah. Yang akhirnya saya mendapatkan posisi sebagai penjaga perpustakaan di SD dekat rumah. Sambil mengajar sambil menjalankan usaha dagang online. Dan di hari minggu saya menjual sparepart di pasar kaget.


Tetapi di suatu hari, saya mempunyai kesalahan yaitu membeli barang menggunakan voucher kepada supliyer saya untuk mendapatkan harga sparepart lebih murah. Yang mengakibatkan account saya dan supliyer saya kena susspend. Terindikasi penyalah gunaan voucher . karena saya menggunakan rekening suplyer saya untuk mencairkan dana sebagai setoran. karena pada saat pertama jualan online saya belum mempunyai rekening bank. Karena saya merasa ini kesalahan saya sehingga supliyer saya yang sudah menggeluti dunia online dan membangun bisnis online selama kurang lebih 5 tahun, harus di suspend karena tindakan saya. Sayapun berusaha untuk mempertanggung jawabkan kesalahan saya dan akan menyelesaikan masalah ini. dan setelah 1 minggu berlalu akhirnya usaha saya dapat kembali di buka setelah di klarifikasi.

Dan sampai akhir cerita . ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil.
1. Usaha apapun yang dilakukan kerjakanlah dengan sepenuh hati, jangan pikirkan apa kata orang lain. Karena kita tidak bisa mengetahui apa hasil dari usaha kita tersebut. Kita hanya berdoa dan berharap kepada Allah SWT.
2. Apapun jalan yang kita ambil pasti mempunyai masalah,Hadapi berdoa dan iktiar
3. Semua yang kita punya dan kita rasa aman belum lah pasti sesuai harapan karena semua sudah direncanakan Allah swt
4. Bertanggung jawab adalah sebuah obat dari penyesalan.
5. Harus lebih berhati hati dalam berpikir dan bertindak sehingga tidak merugikan orang lain.
6. Selalu teliti dan cermat dalam berdagang, terutama berjualan di placemarket karena setiap place market mempunyai aturanya masing – masing.
7. Mempunyai masalah dengan perusahaan lebih rumit dari pada dengan perseorangan. Karena harus melewati proses yang panjang.
8. Banyak ilmu yang di dapat melalui cobaan. Selalu berfikir positif.

Bonus 1


Pengalaman 1 hari menjadi pegawai catering


Pengalaman ini hanya 1 hari tetapi sangat berkesan. Awal mula saya diajak untuk menjadi pegawai catering dengan bayaran yang cukup tinggi untuk anak SMA. Tanpa fikir panjang saya langsung menerima tawaran itu.


Hari pertama dan terakhir kerja, pukul 5 pagi saya pergi bersama 2 teman saya Reza dan Ganis. Memakai celana hitam dan kemeja putih. Dipagi hari saya disugguhi dengan mengiris sayuran sambil menunggu mobil box untuk mengangkut barang datang. singkat cerita mobil box tiba, akhirnya kami menaikan barang ke mobil, karena kurang armada terpaksa saya naik di belakang mobil box yang pengap. Setelah sampai di gedung. Kami pun bersiap siap membereskan persiapan. Ada kejadian lucu, sesaat sebelum pesta dimulai kami dipersilahkan makan, tetapi baru sesuap sudah diburu buru untuk kerja kembali. Alhasil makan belum habis sudah kerja lagi. Selama resepsi saya bertugas untuk mengambil piring piring kotor. Setelah resepsi selesai saya mencuci piring piring kotor tersebut. Sampai akhirnya pukul 9 malam semua kerjaan sudah selesai. Dan saaatnya gajihan.

Ketika dibuka, eh ternyata uangnya jauh dengan yang diperkirakan. Dan akhirnya kami bertiga tertawa. Karena bayaran tinggi itu hanya bualan belaka.


Pelajaran yang dapat diambil
1. Tidak selamaya bekerja berat itu mendapakat upah yang setimbang
2. Mensyukuri apa yang telah diraih saat ini
3. Buang rasa gengsi sejauh mungkin


Bonus 2

Pengalaman menjadi GURU HONORER


Saat pertama masuk sebagai Guru honorer rasanya seperti berada dilingkungan asing. Situasi kondisi sangat berbeda ketika berada dilapangan. Karena saya terbiasa dengan lingkungan yang tidak resmi, maka ketika masuk ke lembaga institusi agak sedikit canggung, kesahalahan saya yang pertama adalah lupa tidak memperkenalkan diri. Hhehehhe. Alhasil 2 minggu baru bisa beradaptasi dengan staf staf yang lain. Kemudian kesalahan saya kedua adalah menyinggung salah satu guru karena becanda. Mengakibatkan guru tersebut marah. Padahal saya tidak bermaksud untuk menyinggungnya. Bicara soal gaji ? tentu gaji honorer hanya 300rb tetapi dituntut dan diwajibkan untuk bekerja layaknya profesional. Baik kinerja, waktu, disiplin, kehadiran dll. Bisa dibayangkan bukan ? bagaimana gaji 300rb dan jika dibagi 30 hari sehari 10rb minimal 6 jam kerja dan dituntut untuk profesional. Ini adalah sebuah dilema antara materi, cita-cita dan pengabdian.



Pelajaran yang dapat di ambil
1. Carilah usaha sampingan lainya jika kalian benar benar ingin menjadi guru honorer
2. Sabar, ikhlas dan bekerja sepenuh hati
3. Perkenalan diri adalah sesuatu yang penting, maka dimapun kalian bekerja maka perkenalkan diri kalian
4. Persaingan dalam bekerja lebih berat, tidak jarang di jumpai grup – grupan dalam bekerja.
5. Mengasah kesabaran dan mental menjadi guru honerer
6. Harus dapat mengontrol sikap kepada siapa kita berbicara, karena masih banyak manusia yang memandang berdasarkan jabatan dan harta. Jadi berhati – hatilah. Menghadapi manusia seperti itu yang sungguh merepotkan dan maunya di hormati.