- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kakek 85 Tahun dan Cewek 21 Tahun Diarak ke Balai Desa


TS
fr91
Kakek 85 Tahun dan Cewek 21 Tahun Diarak ke Balai Desa
Quote:

MESKI usianya sudah bau tanah, Mbah Mirun, 85, ternyata masih doyan perempuan juga. Ada gadis tetangga tengah malam keluar rumah mau kencing, eh….si Tatik, 21, malah dipanggil masuk ke rumah dan diajak “kencing” enak. Warga segera menggerebeknya, dan akhirnya jadi urusan Polres Bantul (DIY).
Wanita usia 60 tahun ke atas biasanya sudah tak maju lagi dalam urusan ranjang. Beda dengan lelaki, usia sudah kepala 8 pun masih menjadikan seks sebagai menu utama dalam rumahtangga. Maka bagi kakek-kakek yang lebih rosa-rosa ketimbang Mbah Marijan, dalam kultur Jawa sering disebut sebagai: theklek nang kritikilan, tuwek-tuwek isih pethakilan (baca: sudah tua tapi masih genit).
Mbah Mirun warga Bantul (DIY), agaknya termasuk lelaki yang ora nyebut (tak tahu diri) itu tadi. Usia sudah bau tanah, masih juga memikirkan selangkangan. Tapi mau bagaimana lagi, “kelebihan”-nya itu tak tersalurkan sejak istrinya meninggal 10 tahun lalu. Jadi sejak itu pula, sebetulnya Mbah Mirun sudah melakukan gencatan senjata, meski tak pernah diperintahkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Sebetulnya Mbah Mirun ingin menikah lagi, dengan bahasa santunnya: buat kanca glenik-glenik (teman bicara). Sayangnya, tak ada perempuan yang mau dengannya. Sebab Mbah Mirun iki lelaki tua yang melarat, tidak punya apa-apa. Jadi bagi kalangan kaum Hawa, menikah dengan si kakek sama saja menularkan kesengsaraan. Hidup sendiri saja sudah susah, kimpoi dengan Mbah Mirun otomatis akan tambah susah lagi.
Makanya sejak 10 tahun lalu Mbah Mirun hidup jomblo, sangat kesepian. Kebetulan tetangga dekat rumahnya punya anak gadis, Tatik namanya. Wajahnya si biasa saja, sangat standar. Tapi bodinya, sungguh sekel nan cemekel. Kata Mbah Mirun berandai-andai, “Nek digrayang jan tanja tenan (dipegang terasa benar)…..”
Ingin sebetulnya Mbah Mirun menjadikan Tatik sebagai sasaran tembak, tapi bagaimana caranya? Dari faktor usia saja sudah njomplang sekali, kakek lawan cucu! Bila dia coba-coba mendekati, apa kata dunia? Dari sini ini sebetulnya bisa ditarik kesimpulan bahwa Mbah Mirun masih punya iman, hanya “si imin” yang tak bisa diajak kompromi.
Sampailah pada kejadian beberapa malam lalu. Sekitar pukul 02.00 dia keluar ke halaman rumah. Eh, di halaman rumahnya yang luas itu dia juga melihat Tatik keluar rumah, untuk kencing. Maklum di kampung, tak semua orang punya toliet di dalam rumah. Hanya dengan jongkok di bawah pohon pisang dan werrr ewerrrr-ewerrr….., itu sangat praktis dan ekonomis.
Melihat Tatik baru saja selesai dengan urusannya, Mbah Mirun lalu memanggilnya. Tatik mendekat, lalu pada omong bisik-bisik sebentar. Tak lama kemudian Tatik mau saja diajak masuk ke dalam rumah. Padahal di saat yang sama, sejumlah mata mencermati adegan itu. Maka begitu pintu ditutup, para pemilik mata itu segera bertindak.
Rumah Mbah Mirun digedor-gedor dengan paksa. Saat berhasil dibuka, tampak Mbah Mirun – Tatik dalam kondisi acak-acakan. Semua maklum apa yang telah terjadi. Mbah Mirun yang tak menyangka kegiatannya dipantau warga, tak bisa menolak ketika dibawa ke Balai Desa untuk disidangkan. Dari sini dilanjutkan ke Polsek Banguntapan. Tapi mengingat keudzuran si kakek, akhirnya skandal “kencing enak” itu diselesaikan secara kekeluargaan.
Ampun dibaleni nggih Mbah? Iya Le……
Sumber
Dari bantul ya? pantesan beberapa hari ini jarang lihat mbahmomon ngepost, diarak warga ternyata

0
5.6K
Kutip
42
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan