Kaskus

Entertainment

MarisolCammyAvatar border
TS
MarisolCammy
DEFINISI 'KAMPUNG'
‘ORANG KAMPUNG’

Saya mau sekedar cerita ya gan mengenai istilah kampung yang sering diucapkan oleh masyarakat Indonesia. Definisi kampung itu sendiri adalah sebuah kata yang punya beberapa artian. Saya sendiri adalah seorang parantau dari sebuah kota, yang jelas bukan Jakarta ya. Ingat ya gan saya dari kota bukan kampung karena saya tinggal di tengah kota, hanya saja namanya bukan Jakarta. Saya sering didefinisikan sebagai orang kampung oleh orang yang tinggal di Jakarta.
Nah, suatu ketika teman-teman saya bertanya apakah saya akan pulang ke kampung saya pada saat liburan nanti? Nah saya katakan, saya memang akan pulang ke tempat asal saya, tapi tempat asal saya itu bukan kampung, melainkan kota. Trus dia jawab, Itu namanya kampung. Padahal semua orang tahu bahwa tempat asal saya itu punya walikota yang artinya tempat saya berarti kota something. Dia mungkin sangat bodoh bahwa walikota itu adalah istilah untuk kepala kota, dan kebetulan saya tinggal di tengah kota, bukan di pinggirannya. Nah, dari situ saya sadar bahwa kampung itu sangat subjektif artinya.

Case I
“Lo orang mana sih?” Saya tanya.
“Gue orang sini.” Jawab die kagak jelas. Bilang aja namanya A.
“Jakarta maksud lo?”
“Iya.”
“Oh, Jakartanya mana?” Tanya saya karena pengen tahu.
“Di X.”
“X tu dimana? Kayaknya bukan di Jakarta deh. Kalau nggak salah di bekasi bukan sih?”
“Iya Bekasi.”
“Oh tapi lo kaya orang Sumatra gitu.”
“Emang gue ada keturunan Jambi bonyok, tapi gue sejak kecil disini tinggalnya. Jadi ya gue nggak punya kampung.”
“Berarti kampung lo ya X itu, lagian X lo di kampungnya kan?” Sebenarnya saya sudah tahu alamat dia desa desa something xxxxxx. emoticon-Najis

Kampung itu adalah tempat dimana dibesarkan dan menghabiskan masa kecil, jadi meskipun tinggal di desa di sebuah kota, di pinggiran di kota, atau di tengah di Kota, selama agan punya masa kecil disitu, ya silakan sahkan itu sebagai kampung agan.

Case II
Saya dengan teman saya dari Malang. Namanya B. Dia ini tajir banget. Orang tuanya punya bisnis gede. Gadgetnya selalu update, bajunya bermerk, dan tahu perkembangan terkini dari segi apa aja. Merantau di Jakarta sejak kuliah sampai kerja. Bagi agan yang pengetahuannya dangkal, Malang itu adalah sebuah kota, bukan kampung. Dan dia tinggal di tengah kota di perumahan elit, bukan di kampungnya. Dan di Jakarta terlepas dari gajinya dari kerja di Jakarta, kehidupan B ini jauh di atas banget dibandingkan A.

Nah, definisi ini nih yang sering disalah artikan oleh orang-orang Jakarta. Seolah-olah orang seperti teman saya ini adalah orang yang merantau orang tuanya tidak punya uang, tidak tahu teknologi, dan tidak pernah datang ke mall. Padahal dia yang datang dari luar Jakarta, misalnya dari Makasar, Bengkulu, Surabaya, Denpasar atau kota lain banyak sekali yang kehidupannya lebih baik dari daripada orang sejak kecil hidup di Jakarta.
Saya punya teman orang pinggiran kota Jakarta (salah satu dari BoDeTaBek), dia bahkan tidak tahu apa itu Startmart, Seven Eleven, XXI, Sushi Groove. Dia tidak pernah pergi ke Dufan, tidak pernah nonton bioskop, dan maaf itu membuat saya sungguh takjub sekali.
Karena bahkan sangat menikmati kehidupan saya di kota tempat tinggal saya, nonton film terbaru, belanja dnegan keluarga, pergi ke pemandian, taman publik, menginap di hotel karena ada undangan, memanggang BBQ, main PS, dan banyak lagi.

Saya pikir, sama sekali tidak relevan jika orang JaBoDeTaBek ini bilang bahwa semua orang dari luar Jakarta itu adalah orang kampung, sementara definisi kampung di mata mereka adalah orang kampung yang bodoh, miskin, tidak tahu teknologi, dan ya kuper. Sangat tidak benar. Tidak ada yang semua di dunia ini kecuali semua akan mati.

Jika dia datang dari sebuah kampung mana, memang benar jika dinyatakan seseorang itu dari desa/kampung itu sebuah kenyataan, meskipun saya kurang setuju, artinya dia yang suka berkata begitu tidak punya rasa kemanusiaan.

Jakarta dan kota lain yang memang kota itu sama-sama kota, hanya saja beda nama beda lokasi dan beda status. Karena Jakarta adalah ibukota Indonesia, sedangkan kota lain bukan. Lalu apalagi? Gedung tingginya lebih banyak, mall lebih banyak, dll. Tapi apakah itu berarti semua orang yang tinggal di Jakarta dan di pinggiran kota Jakarta tahu apa itu Wisma Nusantara, halte harmoni, atau restaurant yang ada di Plaza Indonesia? Adik saya juga tahu jawabnnya tidak.

Bagi agan yang dari luar kota dan pindah ke Jakarta, apa perbedaannya dengan Jakarta, kotor, banyak sampah, kejahatan lebih menyedihkan, pengemis lebih banyak dan kampungnya, maaf ya Gan, sangat lebih menyedihkan dari kampung manapun yang pernah saya saksikan.
Sebenarnya Jakarta itu yang gemerlap hanya di tengah kota seperti kawasan bundaran HI, Sudirman, Kuningan, Menteng, Cempaka Putih, dan kawasan lain. Coba agan periksa di belakang gedung-gedung itu kehidupannya. Nah itulah kampung Jakarta. Saya saja mau muntah hanya lewat beberapa meter. Rumahnya kumuh, Jalannya kotor, selokannya bau dan kotor. Pedagangnya tidak bersih, bahan makannya maaf ya , basi dan tidak higienis sekali. Lalu coba agan lihat Manggarai, sekitar Cakung dan Tanjung Priok itu, kotor banget dan banyak sampah, belum lagi dihitung Ciliwung.

Anak-anak sekolah setiap hari lewat jalan yang banyak asap kotor sekali, bau sampah. Mereka setiap hari naik angkot yang super kotor dan debunya tidak mungkin dihindari. Saya pernah lihat seorang ayah menimang anaknya di pinggir jalan, mungkin maksud dia agar anaknya membuka matanya terhadap dunia luar, tapi trenyuh saat ada bajaj dan angkot jalan. Kasihan sekali bayinya yang hidup di tengah-tengah kampung Jakarta. Saya tidak pernah melihat tikus sebesar saya lihat di sebuah comberan di salah satu kampung Jakarta. Menurut saya kampung di Jakarta ini lebih kampung daripada kampung manapun yang pernah saya lihat. Saya pernah datang ke sebuah kampung di Jawa Barat dan itu sungguh lebih baik kondisinya daripada kampung di Jakarta.

Saya bersyukur tidak menghabiskan masa kecil di Jakarta dan bangga dengan kota kelahiran saya. Disana saya tumbuh dengan sangat baik dan tidak kurang apa-apa. Banyak fasilitas dan tempatnya tidak kumuh sama sekali meskipun hanya sekilas. Jika saya hidup kecil di Jakarta mungkin saya tidak akan seperti sekarang, mungkin saja saya malah punya penyakit sesuatu atau tidak rentan dengan debu/kotoran atau apa saja. Maaf tidak bermaksud menjelekkan kampung Jakarta.

Yang ingin saya sampaikan adalah menurut saya tidak pantas seseorang menjelekkan orang lain hanya karena tidak tinggal sejak kecil di Jakarta, apalagi jika dia ternyata lebih jelek daripada orang yang ia jelekkan.

Maaf saya tidak termasuk menjelekkan tempat tertentu saya hanya ingin mengingatkan atau memberitahu bagi yang tidak tahu. emoticon-Ngakak
Diubah oleh MarisolCammy 08-01-2014 12:23
0
3.9K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan