- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Balada Kesultanan Ternate: Ratu Boki, Bayi Kembar dan Rebutan Tahta


TS
hadji.lulungan
Balada Kesultanan Ternate: Ratu Boki, Bayi Kembar dan Rebutan Tahta
Quote:
Jumat 01 Apr 2016, 17:32 WIB
Balada Kesultanan Ternate: Ratu Boki, Bayi Kembar dan Rebutan Tahta
Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews

Foto: Kesultanan Ternate
Jakarta - Kesultanan Ternate makin goyah setelah Sultan Mudaffar Sjah mangkat pada 19 Februari 2015. Isu perebutan tahta memang tak pernah lekang di kerajaan Nusantara sejak dulu kala.
Polemik rebutan tahta di Ternate berpangkal saat Sultan Mudaffar Sjah mengumumkan penerusnya, yakni salah satu dari putra kembarnya dari Boki Ratu Nita Budhi Susanti yang lahir pada 28 Juli 2013, Ali Mohammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah.
Ali memang lahir pada pukul 03.00 WIB dan adik kembarnya, Gajah Mada Satria Nagara Putra Mudaffar Sjah, lahir 25 menit setelahnya. Keduanya lahir di kota kelahiran Boki Nita di Semarang, Jawa Tengah.
Penetapan Ali yang masih balita ini menjadi penerus Sultan Mudaffar dibacakan sendiri oleh Sultan Mudaffar saat menggelar akikah untuk kedua bayi kembarnya pada 12 September 2013 lalu melalui surat wasiat. Sedangkan sang adik, Gajah Mada, akan dipersiapkan menjadi pemimpin yang mengatur pemerintahan di Nusantara.
Penetapan ini yang membuat Kesultanan Ternate memanas. Anak-istri Mudaffar yang lain tak terima. Kemudian, terjadilah saling klaim. Selain keturunan dari Nita, Sultan Ternate Mudaffar memiliki 10 putri-putri dari tiga istrinya yang lain.
Dikutip dari royalark.net, istri yang pertama, Elisabeth Petronella Manoppo (Nelly), adalah perempuan asal Manado yang masih kerabat dekat Kerajaan Bolang Mongondow. Dari Nelly, Sultan menurunkan 5 putra-putri yakni Iskandar Sjah, Muhammad Ghazali Sjah, Muhammad Usman Sjah, Hidayat Sjah dan
Monalisa Mihir Sjah dan Soraya Sjah.
Sedangkan istri kedua, Thalha binti Mahri, perempuan keturunan Arab, menurunkan seorang putra bernama Nuzulud-din Sjah. Istri ketiga, Drevenlya Amahorsea menurunkan 2 putra dan 2 putri yakni, Firman Mudaffar Sjah, Shahmardan Sjah, Aya Sofia Sjah, dan Wiryawati Sjah.
Kemudian, Sultan Mudaffar berkenalan dengan Nita Budhi Susanti secara tidak sengaja di salah satu gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut Nita, keduanya lalu menikah pada tahun 2000. Nita kemudian dianugerahi gelar boki (permaisuri).
"Saya ini bukan istri keempat. Saya satu-satunya istri Sultan. Karena tiga istri yang lain sudah bercerai sejak kami menikah tahun 2000 yang lalu," kata Boki Nita saat jumpa pers di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2014).
Dari Boki Nita, Sultan memiliki 2 putra dan 2 putri yakni Nabila Maryam Purbaningsih Mudaffar Sjah yang lahir 22 Oktober 2001 dan Azka Nukila Purbaningrum Mudaffar Sjah yang lahir 1 Desember 2002, serta 2 putra kembar Ali Muhammad Tajul-Mulk Putra Mudaffar Sjah dan Gajah Mada Satria Nagara Putra Mudaffar Sjah.
Sebelum menikah dengan Sultan, Boki Nita memiliki 3 anak yakni Nesya Fitri Hanindhiya, Nadia Tsabitah dan Hafis Ayyashi (15).
Nah, pangkalnya adalah kelahiran putra kembarnya yang dinobatkan menjadi penerus tahta saat berusia sekitar dua bulan. Dalam adat Kesultanan Ternate, ada mahkota keramat yang terlibat bernama Mahkota Stampa. Mahkota itu turut berperan menentukan penerus tahta Kesultanan Ternate, menurut Jugugu Kesultanan Ternate HM Mustafa saat itu yang ditemui detikcom, Maret 2014.
Untuk memilih calon Sultan, mahkota itu juga memberikan pertanda yang terkesan 'mistis'. Misalnya, mahkota tidak akan cukup untuk dipakai di kepala bakal calon sultan yang tidak cocok atau tidak direstui.
"Kalau tidak direstui, pernah ada yang sampai jatuh memakai mahkota ini," tutur Mustafa.
Pasalnya, keluarga besar Sultan, termasuk adik dan anak-anak dari istri sebelumnya sangsi bahwa putra kembar penerus Sultan itu merupakan darah daging Sultan sendiri. Selain itu usia sang anak masih balita. Dan sebelum sang anak dewasa, Boki Nita sebagai ibu menjadi wali.
Laporan Penculikan Sultan

Ratu Boki menunjukkan foto bahwa Sultan diculik (dok detikcom)
Polemik perebutan tahta itu mencuat pada November 2014 lalu, saat Boki Nita melaporkan suaminya hilang diculik.
"Sultan kan diambil dengan ambulans, yang mengambil masih dari keluarga Sultan dan dalam kondisi sakit itu. Keluarga yang bawa berpikir kenapa yang sakit tidak dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan saat itu, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat, Senin (24/11/2014).
DNA Putra Kembar Tak Cocok

Foto-foto putra kembar dan anak-anak Ratu Boki lainnya (dok detikcom)
Sepeninggal Sultan Mudaffar Sjah yang mangkat pada Februari 2015, kasus perebutan tahta makin ramai. Boki Nita balik dilaporkan keluarga Sultan Mudaffar. Keluarga Sultan Mudaffar sangsi bahwa putra kembar yang telah dinobatkan menjadi penerusnya adalah keturunan Sultan.
Keluarga Sultan Mudaffar menuntut kedua putra kembarnya dites DNA. Namun ternyata, tes DNA itu tak cocok.
"Iya anak kembarnya dianggap anaknya, tapi setelah dilaporkan, diproses dicek DNA-nya ternyata tidak cocok," kata Kapolda Maluku Utara Brigjen Zulkarnain kepada detikcom, Kamis (31/3/2016).
Terkait anak kembar yang disebut Ratu Boki Nita sebagai anak kandung, hasil pemeriksaan polisi membuktikan bahwa DNA anak kembar tersebut tidak cocok dengan DNA Ratu Boki Nita maupun almarhum Sultan Ternate.
"Hasil pemeriksaan dinyatakan tidak cock DNA-nya, Ratu maupun Sultan," ujarnya.
"Kalau misalnya (DNA) mirip dengan Ratu masih agak mending, tinggal nyari dengan siapa. Ini baik dengan Sultan maupun dengan Boki nggak sama, nggak cocok," tutupnya.
Ratu Boki Nita 2 Kali Ditahan

Ratu Boki saat di Polsek Ciputat (detikcom)
Lantas Polda Maluku Utara ini menahan Ratu Boki Nita pada 8 Januari 2016. Penangkapan itu untuk dikirim atau diserahkan ke Kejaksaan.
"Tapi kemudian banyak sekali telepon, terus mereka ancam akan terjadi pertumpuhan darah di sini," ujarnya. "Waktu itu kan ada (acara) GMI, kami juga mengadapi pelantikan yang pilkada, saya delay," sambungnya.
Zulkarnain memastikan bahwa orang orang yang memberi ancaman itu memang dari pihak Ratu. "Oh ya jelas, orang memang yang jemput dia," tegasnya.
Lalu, lanjutnya, ada juga surat yang datang dari Kementerian Dalam Negeri. Surat itu ditujukan untuk Gubernur Maluku Utara.
"Suratnya supaya Gubernur menyelesaikan secara adat, Pak Gubernur tidak mau, dia bilang ini dunia akhirat, Pak pertanggungjawabannya, karena memalsukan anak, bukan anak dianggap anak,"ujarnya.
Dalam penangkapan untuk yang kedua kali ini, Zulkarnain juga meminta pendapat dari Sultan Tidore sebelum menangkap Ratu. "Saya sudah menghadap Sultan Tidore, mohon bantuan beliau untuk medukung, iya katanya, silakan, itu memang hukum pidana supaya ditegakkan," jelas dia.
Lantas, Boki Nita kembali ditangkap dari rumahnya di Cinere, Tangsel, pada Kamis 31 Maret 2016, lalu dititipkan di Mapolsek Ciputat sebelum diterbangkan ke Ternate. Ditemui di Mapolsek Ciputat, Kamis (31/3/2016), Ratu Boki tak terima dirinya dianggap melakukan penipuan. Kapolda Maluku Utara menyebut bahwa Ratu Boki melakukan penipuan identitas kedua putera kembarnya, yang telah memiliki akta lahir.

Kopi dokumen yang dibawa Ratu Boki (detikcom)
"Mana ada akta palsu? Kalau sampai dibuktikan kalau itu palsu, tuntut dong (instansi pemerintah yang mengeluarkan)," kata Boki Nita.
Saat dititipkan di Polsek Ciputat, Ratu Boki turut serta membawa beberapa berkas lengkap, di antaranya fotokopi akta kelahiran kedua anaknya, fotokopi surat wasiat yang menurut Ratu Boki ditulis tangan oleh Sultan Mudaffar, serta surat pengusutan penahanan Ratu Boki yang dikeluarkan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan kepada Kabareskrim Mabes Polri, dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri serta Kapolri.
Boki Nita dijerat pidana karena menghilangkan atau menutup-nutupi asal usul dan identitas seseorang, yaitu anak kembar yang disebut sebagai anak Ratu Boki dengan Almarhum Sultan Ternate.
"Dia (Ratu) menyembunyikan asal usul identitasnya orang lain, identitas seseorang," kata Kapolda Maluku Utara Birgjen Zulkarnain. Dia menambahkan, saat ini proses penyidikan kepolisian terhadap kasus itu telah rampung dan tinggal menyerahkannya ke Kejaksaan.
(nwk/nrl)
Balada Kesultanan Ternate: Ratu Boki, Bayi Kembar dan Rebutan Tahta
Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews

Foto: Kesultanan Ternate
Jakarta - Kesultanan Ternate makin goyah setelah Sultan Mudaffar Sjah mangkat pada 19 Februari 2015. Isu perebutan tahta memang tak pernah lekang di kerajaan Nusantara sejak dulu kala.
Polemik rebutan tahta di Ternate berpangkal saat Sultan Mudaffar Sjah mengumumkan penerusnya, yakni salah satu dari putra kembarnya dari Boki Ratu Nita Budhi Susanti yang lahir pada 28 Juli 2013, Ali Mohammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah.
Ali memang lahir pada pukul 03.00 WIB dan adik kembarnya, Gajah Mada Satria Nagara Putra Mudaffar Sjah, lahir 25 menit setelahnya. Keduanya lahir di kota kelahiran Boki Nita di Semarang, Jawa Tengah.
Penetapan Ali yang masih balita ini menjadi penerus Sultan Mudaffar dibacakan sendiri oleh Sultan Mudaffar saat menggelar akikah untuk kedua bayi kembarnya pada 12 September 2013 lalu melalui surat wasiat. Sedangkan sang adik, Gajah Mada, akan dipersiapkan menjadi pemimpin yang mengatur pemerintahan di Nusantara.
Penetapan ini yang membuat Kesultanan Ternate memanas. Anak-istri Mudaffar yang lain tak terima. Kemudian, terjadilah saling klaim. Selain keturunan dari Nita, Sultan Ternate Mudaffar memiliki 10 putri-putri dari tiga istrinya yang lain.
Dikutip dari royalark.net, istri yang pertama, Elisabeth Petronella Manoppo (Nelly), adalah perempuan asal Manado yang masih kerabat dekat Kerajaan Bolang Mongondow. Dari Nelly, Sultan menurunkan 5 putra-putri yakni Iskandar Sjah, Muhammad Ghazali Sjah, Muhammad Usman Sjah, Hidayat Sjah dan
Monalisa Mihir Sjah dan Soraya Sjah.
Sedangkan istri kedua, Thalha binti Mahri, perempuan keturunan Arab, menurunkan seorang putra bernama Nuzulud-din Sjah. Istri ketiga, Drevenlya Amahorsea menurunkan 2 putra dan 2 putri yakni, Firman Mudaffar Sjah, Shahmardan Sjah, Aya Sofia Sjah, dan Wiryawati Sjah.
Kemudian, Sultan Mudaffar berkenalan dengan Nita Budhi Susanti secara tidak sengaja di salah satu gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut Nita, keduanya lalu menikah pada tahun 2000. Nita kemudian dianugerahi gelar boki (permaisuri).
"Saya ini bukan istri keempat. Saya satu-satunya istri Sultan. Karena tiga istri yang lain sudah bercerai sejak kami menikah tahun 2000 yang lalu," kata Boki Nita saat jumpa pers di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2014).
Dari Boki Nita, Sultan memiliki 2 putra dan 2 putri yakni Nabila Maryam Purbaningsih Mudaffar Sjah yang lahir 22 Oktober 2001 dan Azka Nukila Purbaningrum Mudaffar Sjah yang lahir 1 Desember 2002, serta 2 putra kembar Ali Muhammad Tajul-Mulk Putra Mudaffar Sjah dan Gajah Mada Satria Nagara Putra Mudaffar Sjah.
Sebelum menikah dengan Sultan, Boki Nita memiliki 3 anak yakni Nesya Fitri Hanindhiya, Nadia Tsabitah dan Hafis Ayyashi (15).
Nah, pangkalnya adalah kelahiran putra kembarnya yang dinobatkan menjadi penerus tahta saat berusia sekitar dua bulan. Dalam adat Kesultanan Ternate, ada mahkota keramat yang terlibat bernama Mahkota Stampa. Mahkota itu turut berperan menentukan penerus tahta Kesultanan Ternate, menurut Jugugu Kesultanan Ternate HM Mustafa saat itu yang ditemui detikcom, Maret 2014.
Untuk memilih calon Sultan, mahkota itu juga memberikan pertanda yang terkesan 'mistis'. Misalnya, mahkota tidak akan cukup untuk dipakai di kepala bakal calon sultan yang tidak cocok atau tidak direstui.
"Kalau tidak direstui, pernah ada yang sampai jatuh memakai mahkota ini," tutur Mustafa.
Pasalnya, keluarga besar Sultan, termasuk adik dan anak-anak dari istri sebelumnya sangsi bahwa putra kembar penerus Sultan itu merupakan darah daging Sultan sendiri. Selain itu usia sang anak masih balita. Dan sebelum sang anak dewasa, Boki Nita sebagai ibu menjadi wali.
Laporan Penculikan Sultan

Ratu Boki menunjukkan foto bahwa Sultan diculik (dok detikcom)
Polemik perebutan tahta itu mencuat pada November 2014 lalu, saat Boki Nita melaporkan suaminya hilang diculik.
"Sultan kan diambil dengan ambulans, yang mengambil masih dari keluarga Sultan dan dalam kondisi sakit itu. Keluarga yang bawa berpikir kenapa yang sakit tidak dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan saat itu, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat, Senin (24/11/2014).
DNA Putra Kembar Tak Cocok

Foto-foto putra kembar dan anak-anak Ratu Boki lainnya (dok detikcom)
Sepeninggal Sultan Mudaffar Sjah yang mangkat pada Februari 2015, kasus perebutan tahta makin ramai. Boki Nita balik dilaporkan keluarga Sultan Mudaffar. Keluarga Sultan Mudaffar sangsi bahwa putra kembar yang telah dinobatkan menjadi penerusnya adalah keturunan Sultan.
Keluarga Sultan Mudaffar menuntut kedua putra kembarnya dites DNA. Namun ternyata, tes DNA itu tak cocok.
"Iya anak kembarnya dianggap anaknya, tapi setelah dilaporkan, diproses dicek DNA-nya ternyata tidak cocok," kata Kapolda Maluku Utara Brigjen Zulkarnain kepada detikcom, Kamis (31/3/2016).
Terkait anak kembar yang disebut Ratu Boki Nita sebagai anak kandung, hasil pemeriksaan polisi membuktikan bahwa DNA anak kembar tersebut tidak cocok dengan DNA Ratu Boki Nita maupun almarhum Sultan Ternate.
"Hasil pemeriksaan dinyatakan tidak cock DNA-nya, Ratu maupun Sultan," ujarnya.
"Kalau misalnya (DNA) mirip dengan Ratu masih agak mending, tinggal nyari dengan siapa. Ini baik dengan Sultan maupun dengan Boki nggak sama, nggak cocok," tutupnya.
Ratu Boki Nita 2 Kali Ditahan

Ratu Boki saat di Polsek Ciputat (detikcom)
Lantas Polda Maluku Utara ini menahan Ratu Boki Nita pada 8 Januari 2016. Penangkapan itu untuk dikirim atau diserahkan ke Kejaksaan.
"Tapi kemudian banyak sekali telepon, terus mereka ancam akan terjadi pertumpuhan darah di sini," ujarnya. "Waktu itu kan ada (acara) GMI, kami juga mengadapi pelantikan yang pilkada, saya delay," sambungnya.
Zulkarnain memastikan bahwa orang orang yang memberi ancaman itu memang dari pihak Ratu. "Oh ya jelas, orang memang yang jemput dia," tegasnya.
Lalu, lanjutnya, ada juga surat yang datang dari Kementerian Dalam Negeri. Surat itu ditujukan untuk Gubernur Maluku Utara.
"Suratnya supaya Gubernur menyelesaikan secara adat, Pak Gubernur tidak mau, dia bilang ini dunia akhirat, Pak pertanggungjawabannya, karena memalsukan anak, bukan anak dianggap anak,"ujarnya.
Dalam penangkapan untuk yang kedua kali ini, Zulkarnain juga meminta pendapat dari Sultan Tidore sebelum menangkap Ratu. "Saya sudah menghadap Sultan Tidore, mohon bantuan beliau untuk medukung, iya katanya, silakan, itu memang hukum pidana supaya ditegakkan," jelas dia.
Lantas, Boki Nita kembali ditangkap dari rumahnya di Cinere, Tangsel, pada Kamis 31 Maret 2016, lalu dititipkan di Mapolsek Ciputat sebelum diterbangkan ke Ternate. Ditemui di Mapolsek Ciputat, Kamis (31/3/2016), Ratu Boki tak terima dirinya dianggap melakukan penipuan. Kapolda Maluku Utara menyebut bahwa Ratu Boki melakukan penipuan identitas kedua putera kembarnya, yang telah memiliki akta lahir.

Kopi dokumen yang dibawa Ratu Boki (detikcom)
"Mana ada akta palsu? Kalau sampai dibuktikan kalau itu palsu, tuntut dong (instansi pemerintah yang mengeluarkan)," kata Boki Nita.
Saat dititipkan di Polsek Ciputat, Ratu Boki turut serta membawa beberapa berkas lengkap, di antaranya fotokopi akta kelahiran kedua anaknya, fotokopi surat wasiat yang menurut Ratu Boki ditulis tangan oleh Sultan Mudaffar, serta surat pengusutan penahanan Ratu Boki yang dikeluarkan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan kepada Kabareskrim Mabes Polri, dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri serta Kapolri.
Boki Nita dijerat pidana karena menghilangkan atau menutup-nutupi asal usul dan identitas seseorang, yaitu anak kembar yang disebut sebagai anak Ratu Boki dengan Almarhum Sultan Ternate.
"Dia (Ratu) menyembunyikan asal usul identitasnya orang lain, identitas seseorang," kata Kapolda Maluku Utara Birgjen Zulkarnain. Dia menambahkan, saat ini proses penyidikan kepolisian terhadap kasus itu telah rampung dan tinggal menyerahkannya ke Kejaksaan.
(nwk/nrl)
http://news.detik.com/berita/3177818...-rebutan-tahta
Harta, tahta dan wanita




0
5.6K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan