- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sentilan Mantan Ketua KPK untuk Ahok...
TS
domba.paok99
Sentilan Mantan Ketua KPK untuk Ahok...
JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun menyatakan ikut
Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen,
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap
membuka peluang didukung partai politik.
Sejauh ini, dua partai politik mendukung Basuki, yakni
Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Menurut mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Busyro Muqoddas, seseorang yang menyatakan maju
secara perseorangan atau independen dan turut
mendapatkan dukungan dari partai politik merupakan
suatu ambiguitas.
"Dari segi terminologi sendiri, itu menunjukkan
ambiguitas. Kalau independen ya independen saja,” kata
Busyro dalam sebuah diskusi di PP Muhammadiyah,
Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).
Busyro juga menilai bahwa mustahil partai politik
mendukung Basuki atau Ahok tanpa adanya kepentingan
tertentu.
Ia berpendapat, tidak ada partai politik yang memberikan
dukungannya kepada calon kepala daerah dengan cuma-
cuma.
"Parpol yang mendukung Pak Ahok misalnya Nasdem,
dukungan itu pakai bayaran enggak? Nanti setelah kalau
jadi. Ada parpol yang memiliki ideologi sedekah yang
ikhlas? Ada enggak? Mendukung ikhlas tidak minta
minta imbalan, ya enggak ada kan," sambung Busyro.
Mahar politik
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan
perlunya mewaspadai "mahar" politik yang rawan terjadi
menjelang pemilihan kepala daerah.
Menurut ICW, mahar politik kerap diberikan calon kepala
daerah kepada parpol yang akan mengusungnya.
Hasil kajian ICW menyebutkan adanya calon kepala
daerah yang memberikan mahar kepada parpol hingga
Rp 15 miliar.
"Itu masih satu partai, belum lagi partai yang lain,” ujar
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz,
Kamis (31/1/2016).
Donal menyebut, mahar yang diberikan kepada partai
politik ini sering sekali memicu terjadinya korupsi yang
dilakukan oleh kepala daerah.
Sebab, menurut dia, saat menjabat nanti, si kepala
daerah tersebut akan berupaya mendapatkan kembali
modal yang dikeluarkannya untuk mahar politik.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/01/10222991/Sentilan.Mantan.Ketua.KPK.untuk.Ahok.
chinese bemuka 2 yg haus kekuasaan, melakuan semua cuma demi jabatan semata, menjilat dan menggonggong!
Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen,
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap
membuka peluang didukung partai politik.
Sejauh ini, dua partai politik mendukung Basuki, yakni
Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Menurut mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Busyro Muqoddas, seseorang yang menyatakan maju
secara perseorangan atau independen dan turut
mendapatkan dukungan dari partai politik merupakan
suatu ambiguitas.
"Dari segi terminologi sendiri, itu menunjukkan
ambiguitas. Kalau independen ya independen saja,” kata
Busyro dalam sebuah diskusi di PP Muhammadiyah,
Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).
Busyro juga menilai bahwa mustahil partai politik
mendukung Basuki atau Ahok tanpa adanya kepentingan
tertentu.
Ia berpendapat, tidak ada partai politik yang memberikan
dukungannya kepada calon kepala daerah dengan cuma-
cuma.
"Parpol yang mendukung Pak Ahok misalnya Nasdem,
dukungan itu pakai bayaran enggak? Nanti setelah kalau
jadi. Ada parpol yang memiliki ideologi sedekah yang
ikhlas? Ada enggak? Mendukung ikhlas tidak minta
minta imbalan, ya enggak ada kan," sambung Busyro.
Mahar politik
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan
perlunya mewaspadai "mahar" politik yang rawan terjadi
menjelang pemilihan kepala daerah.
Menurut ICW, mahar politik kerap diberikan calon kepala
daerah kepada parpol yang akan mengusungnya.
Hasil kajian ICW menyebutkan adanya calon kepala
daerah yang memberikan mahar kepada parpol hingga
Rp 15 miliar.
"Itu masih satu partai, belum lagi partai yang lain,” ujar
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz,
Kamis (31/1/2016).
Donal menyebut, mahar yang diberikan kepada partai
politik ini sering sekali memicu terjadinya korupsi yang
dilakukan oleh kepala daerah.
Sebab, menurut dia, saat menjabat nanti, si kepala
daerah tersebut akan berupaya mendapatkan kembali
modal yang dikeluarkannya untuk mahar politik.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/01/10222991/Sentilan.Mantan.Ketua.KPK.untuk.Ahok.
chinese bemuka 2 yg haus kekuasaan, melakuan semua cuma demi jabatan semata, menjilat dan menggonggong!
0
1.1K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan