Kaskus

News

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
Wowww ... Kemampuan Intelejen Kita Sudah Bisa Melacak Posisi La Nyalla di Singapore
Kapolri: Kami Tahu Posisi La Nyalla
Kamis, 31 Maret 2016 | 11:18 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Keberadaan Ketua Kadin Jatim La Nyalla Matalitti sudah terlacak dan diketahui Polri. Namun, polisi tidak dapat begitu saja melakukan penangkapan di wilayah hukum negara lain, karena harus melalui prosedur yang ditetapkan.

"Kita sudah mengetahui posisinya, tapi kita kan tidak bisa seenaknya menangkap di negara lain, meski itu WNI," kata Kapolri, Jendral Badrodin Haiti, usai menghadiri peringatan Hari Pers Nasional di Surabaya, Rabu (30/3/2016) malam.

Kata dia, tidak semua negara mudah diminta bantuan untuk penangkapan WNI. Namun saat ini, pihaknya sedang mempelajari prosedur penangkapan di negara tempat La Nyalla berada.

"Kita sedang proses membuat Red Notice dari status DPO La Nyalla yang dikeluarkan Kejati Jatim," jelasnya.

La Nyalla yang juga Ketua Umum PSSI itu terbang ke Malaysia pada 17 Maret lalu, sehari setelah ditetapkan tersangka oleh Kejati Jatim dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Kadin Jatim. Sementara surat cekal untuknya baru keluar pada 18 Maret.(baca: Imigrasi: La Nyalla Terbang ke Luar Negeri dari Cengkareng pada 17 Maret)

Karena tiga kali mangkir pemeriksaan, akhirnya Kejati Jatim menetapkannya sebagai DPO. Pada 29 Maret lalu, imigrasi melacak La Nyalla berpindah ke Singapura. La Nyalla diketahui memasuki wilayah Singapura pada Selasa pukul 04.00 dini hari.
http://regional.kompas.com/read/2016...ampaign=Kaitrd


La Nyala Masih Ada di Singapura
Jumat, 1 April 2016 | 06:06 WIB

Wowww ... Kemampuan Intelejen Kita Sudah Bisa Melacak Posisi La Nyalla di Singapore
La Nyalla Mattalitti saat menghadiri Rapat Komite Eksekutif PSSI di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/5/2015).

SIDOARJO, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Yasonna Laoly menyatakan Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Matalitti ada di Singapura. La Nyala yang juga merupakan Ketua Umum PSSI dimasukkan ke Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

"(La Nyalla) masih di Singapura. Dari Johor ke Singapura," katanya usai kunjungan ke Lapas Klas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Kamis (31/3/2016).

Ia mengaku tengah bekerja sama dengan instansi lain guna memburu La Nyalla.

"Kalau masalah pencekalan, surat yang kami terima itu tanggal 18 Maret dan yang bersangkutan sudah keluar dari Indonesia sebelum tanggal itu. Jadi bukan salah kami, dan pemantauan tetap kami lakukan," kata Yasonna.

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur memasukkan La Nyalla Matalitti ke DPO menyusul dugaan korupsi pembelian saham pada penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Bank Jatim senilai Rp 5 Miliar.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Romy Ariezyanto mengatakan, penetapan DPO dilakukan setelah La Nyalla tidak ditemukan di rumahnya saat akan dijemput paksa.

"Status tersangka La Nyalla menjadi DPO dan kami langsung meminta kepada Kejaksaan Agung terkait dengan DPO ini untuk menggerakkan intelejen guna mencari tersangka ini," kata Romy.

Polisi juga menggandeng interpol karena diduga La Nyalla ke luar negeri melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Malaysia.
http://regional.kompas.com/read/2016...a.di.Singapura


Selama di Luar Negeri, La Nyalla Beberapa Kali Telepon Pengacaranya
Rabu, 30 Maret 2016 | 08:32 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — La Nyalla Mattaliti sempat beberapa kali menelepon pengacaranya, A Riyadh, selama di luar negeri. Namun, Riyadh mengaku tidak dapat memastikan di negara mana tersangka korupsi dana hibah Kadin ini berada. Sebab, sebut dia, kliennya tidak pernah mengungkap lokasi keberadaannya.

Ia mengatakan, La Nyalla meninggalkan Indonesia sejak 17 Maret 2016. Saat itu Kantor Imigrasi belum mengeluarkan surat cegah dan tangkal (cekal) terhadap La Nyalla. Makanya, Ketua Umum (Ketum) PSSI ini masih bisa meninggalkan Indonesia.

“Selama tidak ada pencekalan, siapa pun bebas ke luar negeri,” kata Riyadh, Selasa (29/3/2016).

Riyadh mengakui La Nyalla beberapa kali menghubunginya melalui telepon. Terakhir, La Nyalla dan Riyadh berkomunikasi pada Senin (28/3/2016) sore. Saat itu La Nyalla bertanya mengenai perkembangan kasus yang menjeratnya.

Riyadh menambahkan, La Nyalla juga sempat bertanya soal permohonan penundaan pemeriksaan sebagai tersangka. Begitu pula soal jemput paksa yang dilakukan Kejati terhadap La Nyalla.

“Sampai sekarang saya belum terima surat DPO-nya,” tambahnya.
http://regional.kompas.com/read/2016...ampaign=Kaitrd

---------------------------------------

Kalau membaca berita diatas bahwa La Nyalla sempat beberapa kali mengkontak pengacaranya di Indoneisa selama dia buron di luar negeri ... jelaslah si La Nyalla dan Tim Pembelanya ini termasuk generasi gaptek terhadap kecanggihan teknologi pelacakan masa kini. Selama si La Nyalla membawa smarthphone atau HP, selama dia masih nggesek ATM di lokasinya, selama dia belanja via CC, otomatis mudah sekali terlacak posisi keberadaanya. Bisa saja tim Buser Densus 88 yang sedang menyamar turis, sudah ada disekitar lokasinya. Tinggal tunggu perintah komandan setelah dapat izin dari otoritas Singapura. Niiie .. orang kayaknya besar ngomongnya doank, tapi volume otaknya kecil, makanya gampang dilacak!


emoticon-Angkat Beer


0
2.7K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan