- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Harga BBM RI Lebih Mahal dari Malaysia, Ini Kata Pertamina


TS
jokohadiningrat
Harga BBM RI Lebih Mahal dari Malaysia, Ini Kata Pertamina

Quote:
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meminta agar seluruh elemen masyarakat tidak membandingkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di Tanah Air, dengan harga BBM yang dijual di Singapura ataupun Malaysia. Pasalnya, mekanisme dan sistem keuangan yang ada di Indonesia dengan kedua negara tersebut berbeda.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menuturkan, harga BBM dengan kadar research octane number (RON) 88 ataupun RON 92 yang dijual di Indonesia masih jauh lebih murah dibanding negara lain.
"Ron 88 atau Ron 92 kita masih relatif murah. Saya sudah sampaikan ke Ditjen Migas, nanti diaudit BPK," katanya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Menurutnya, setiap negara punya cara masing-masing untuk menentukan harga BBM. Jika ingin harga BBM di Indonesia seperti Malaysia, maka pemerintah harus mengubah sistem akuntansi negara sama seperti di Negeri Jiran -julukan Malaysia-.
"Setiap negara punya cara. Kalau mau harga BBM Indonesia seperti Malaysia, ubah dulu sistem akuntansi negara ini supaya satu gentong antara subsidi dan penerimaan, bisa nggak?" imbuh dia.
Pria yang akrab disapa Abe ini juga mempertanyakan para pengamat energi yang kerap membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain. Dia juga menilai bahwa para pengamat tersebut selalu membandingkan dengan negara yang paling murah, sementara negara lainnya tidak dilirik.
"Kenapa kalau bicara BBM, tidak dibandingkan dengan Singapura yang sangat mahal? Kenapa kalau Avtur dibandingkan dengan Singapura yang murah, bukan dengan Thailand yang mahal?," tuturnya.
Dia menambahkan, harga avtur di Singapura bisa murah juga lantaran mereka tidak ada biaya distribusi, serta Negeri Singa tersebut mengincar jasa Internasional. Sehingga, menurutnya tidak bisa dibandingkan harga BBM atau avtur yang dijual di Indonesia dengan yang dijual di negara lain.
"Ada satu kebijakan negara dan proses. Singapura tidak ada biaya distribusi, pasti juga murah karena negaranya mengincar jasa internasional. Dia ada subsidi di sana. Dia kota jasa," tandasnya.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menuturkan, harga BBM dengan kadar research octane number (RON) 88 ataupun RON 92 yang dijual di Indonesia masih jauh lebih murah dibanding negara lain.
"Ron 88 atau Ron 92 kita masih relatif murah. Saya sudah sampaikan ke Ditjen Migas, nanti diaudit BPK," katanya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Menurutnya, setiap negara punya cara masing-masing untuk menentukan harga BBM. Jika ingin harga BBM di Indonesia seperti Malaysia, maka pemerintah harus mengubah sistem akuntansi negara sama seperti di Negeri Jiran -julukan Malaysia-.
"Setiap negara punya cara. Kalau mau harga BBM Indonesia seperti Malaysia, ubah dulu sistem akuntansi negara ini supaya satu gentong antara subsidi dan penerimaan, bisa nggak?" imbuh dia.
Pria yang akrab disapa Abe ini juga mempertanyakan para pengamat energi yang kerap membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain. Dia juga menilai bahwa para pengamat tersebut selalu membandingkan dengan negara yang paling murah, sementara negara lainnya tidak dilirik.
"Kenapa kalau bicara BBM, tidak dibandingkan dengan Singapura yang sangat mahal? Kenapa kalau Avtur dibandingkan dengan Singapura yang murah, bukan dengan Thailand yang mahal?," tuturnya.
Dia menambahkan, harga avtur di Singapura bisa murah juga lantaran mereka tidak ada biaya distribusi, serta Negeri Singa tersebut mengincar jasa Internasional. Sehingga, menurutnya tidak bisa dibandingkan harga BBM atau avtur yang dijual di Indonesia dengan yang dijual di negara lain.
"Ada satu kebijakan negara dan proses. Singapura tidak ada biaya distribusi, pasti juga murah karena negaranya mengincar jasa internasional. Dia ada subsidi di sana. Dia kota jasa," tandasnya.
Sumber
Quote:
Pertamina Usulkan Harga Premium Turun Rp200-Rp400/Liter
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengusulkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar hanya turun sekitar Rp200 hingga Rp400 per liter. Hal ini menanggapi rencana pemerintah menurunkan harga premium dan solar periode April 2016.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, perseroan telah melakukan survei di masyarakat. Menurutnya, masyarakat sudah merasa senang jika harga premium dan solar dapat turun minimal Rp200 per liter.
"Pertamina mengusulkan, kita pinginnya Rp200-400 per liter. Kita survei, masyarakat turun segitu sudah senang," katanya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Apalagi, sambung pria yang akrab disapa Abe ini, perseroan diperkirakan masih akan mengalami profit yang cukup hingga Juni 2016. Jadi, saat nanti terjadi kenaikan harga minyak dunia untuk periode Juli 2016, maka harga BBM tidak akan mengalami kenaikan.
"Sampai Juni kita akan ada profit lumayan. Jadi ketika nanti Juli-Agustus naik kita jamin harga BBM tidak naik. Jadi masyarakat lebaran, liburan sekolah, tidak ditambahi beban lagi," tandasnya.
Jangan dibandingin deh, pokoknya jangan.......

Diubah oleh jokohadiningrat 29-03-2016 17:32


nona212 memberi reputasi
1
17.4K
Kutip
151
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan