NAGGUNG – Ratusan warga kembali berunjuk rasa dan menyegel kantor Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, menuntut agar sang Kepala Desa Odang untuk mundur dari jabatannya karena telah berbuat asusila. Penyegelan dilakukan lantaran belum ada kepastian hukum yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap orang nomor satu di Desa Nanggung tersebut.

“Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintah yang belum memberikan sanksi pada kades cabul itu,” ujar Gugun koordinator aksi kepada Publik Bogor, (30/3).

Sementara itu, Kaur Pemerintahan Desa Nanggung, Suherman menyesalkan penyegelan yang dilakukan warga karena mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat lumpuh.

“Kami memberikan pelayanan darurat karena kantor desa sedang disegel oleh massa,” singkat Suherman.

Terpisah, Kapolsek Nanggung AKP Dody Rosjadi menuturkan, Muspika Nanggung sudah berusaha memediasikan permasalahan kepala Desa Nanggung, namun hingga kini masih dalam tahap pengumpulan berkas.

“Kantor desa merupakan simbol negara, dan tidak boleh di segel,” kata Dody.

Ia menuturkan, penyegelan kantor desa tidak akan menyelesaikan masalah melainkan akan merugikan masyarakat lain yang tidak bisa mendapatkan pelayanan.

“Penyegelan dilakukan selama empat jam dan akhirnya massa setelah diberikan pengarahan langsung membubarkan diri,” tukasnya.

Sebelumnya, kasus ini berawal dari tertangkap basahnya perselingkuhan sang Kades Odang dengan seorang wanita berinisial AS (19) yang diketahui merupakan istri dari seorang warga Lebak, Banten. AS sudah ditiduri Odang didalam mobil miliknya hingga dua kali lebih, dan tertangkap tangan oleh sang suami yang langsung melaporkan perselingkuhan tersebut ke Polsek Cibungbulang, karena lokasi mesum berada di wilayah hukum Cibungbulang. (Agus)

Sumber :
http://publikbogor.id/2016/03/kades-...l-kantor-desa/