Mungkin bagi mereka yang pernah berinteraksi dengan AI bernama Cortana, Google Now dan Siri menyadari bahwa suara yang mereka miliki adalah suara wanita.

Lalu apa alasannya?

Sebenarnya tidak ada alasan tertentu yang membuat ketiga AI tersebut memiliki suara wanita, tapi ada beberapa faktor yang dilibatkan sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan suara wanita sebagai suara default dari ketiga AI tersebut.

Salah satunya adalah hasil dari sebuah penelitian yang memperlihatkan bahwa baik pria ataupun wanita lebih menyukai suara wanita dibandingkan suara pria.

Kemudian ada juga hasil penelitian lainnya yang cukup logis mengenai kenapa suara AI adalah suara wanita. Hal tersebut dikarenakan mayoritas anggota dari tim pembuat AI adalah pria yang memang menemukan bahwa suara wanita lebih menarik.

Memiliki hewan peliharaan bukanlah hal yang mudah. Anda harus memberi makan setiap hari, harus memandikannya, dan tentunya suatu saat kita akan berpisah dengan mereka karena umur dari kebanyakan hewan peliharaan tidaklah lama.

Inilah alasan banyak perusahaan yang mulai mengembangkan robot hewan peliharaan yang sudah diberikan kecerdasan buatan.

Walaupun hingga sekarang robot-robot tersebut sudah ada, mereka tidak diperjualbelikan secara massal dikarenakan harganya yang cukup mahal. Tapi menurut prediksi dari seorang peneliti asal Australia, robot hewan peliharaan akan mulai banyak dimiliki oleh masyarakat di tahun 2025.

Pertama kalinya AI diketahui dapat ketika sebuah artikel tentangnya muncul di situs Los Angeles Time.

Pada artikel tersebut tertulis bahwa komputer yang sudah dilengkapi kecerdasan buatan berhasil menulis sebuah artikel yang data-datanya diambil dari seismograf.

Teknologi yang ada pada AI ini dikembangkan oleh seorang profesor bernama Larry Birnbaum. Menurutnya, apa yang komputer tulis tersebut masih jauh dari sempurna sehingga AI tersebut hanya dapat menulis sebatas apa yang dibacanya saja.

Tapi mungkin, di masa depan AI akan dapat membuat novel buatannya sendiri.

Sebuah pertanyaan yang mungkin muncul ketika teknologi AI semakin berkembang adalah “Apakah manusia nantinya dapat memiliki hubungan emosional dengan AI?”

Hal tersebut bisa saja terjadi. Contohnya saja beberapa waktu lalu, sebuah robot Android bernama Erica asal Jepang yang mampu merespon hampir setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan bicaranya. Tidak hanya itu, Erica juga ternyata memiliki kemampuan untuk bercanda layaknya manusia.

Awalnya, kita percaya bahwa robot yang sudah dilengkapi kecerdasan buatan tidak akan lebih pintar dari pembuatnya yang pastinya adalah seorang manusia.

Namun hal tersebut terbantahkan ketika sebuah sistem AI buatan Google mampu mengalahkan pembuatnya dalam game Atari. Bahkan sistem AI ini menjadi pemain terbaik di dunia setelah mengalahkan para pemain Atari terbaik di dunia yang tentunya adalah manusia.

Pada awalnya, AI buatan google ini tidak mengenal apa itu Atari. Namun, AI tersebut kemudian diperintahkan untuk belajar permainan Atari dengan melakukan 2600 pertandingan Atari sendirian.

Dengan AI saat ini memiliki kemampuan untuk belajar, AI akan selalu bertambah pintar seiring bertambahnya waktu.

Pada tahun 2013, atau tepatnya 3 tahun yang lalu, tingkat kepintaran AI diketahui sama dengan anak berumur empat tahun. Lalu, pada tahun 2014 AI yang pada tahun 2013 masih sepintar anak umur empat tahun tersebut mengalami peningkatan drastis dimana pada waktu itu, AI tersebut sanggup untuk memecahkan sebuah masalah yang sangat rumit bernama “Erdos Discrepancy.”