Kehidupan pesantren pasti nggak jauh dari yang namanya ustad/musyrif. Sebagai pendidik dan pembimbingmu selama masa belajar di pesantren, beliau-beliau ini akan selalu menghiasi hari-harimu di dalam maupun di luar kelas, di asrama maupun di luar asrama. Tetapi yang perlu kamu ketahui bahwa ustad bukalah robot, juga bukan malaikat, juga bukan nabi yang bebas dari dosa dan salah. Mereka juga manusia biasa yang memilih untuk mengabdikan umurnya demi pendidikan. Dan mereka punya watak masing-masing yang menarik buat diulas
Berikut ini adalah beberapa karakter ustad yang bakal kamu temui selama menjadi santri di pesantren - Cekidot
Spoiler for Yang pertama:
KAMU AKAN BERTEMU DENGAN USTAD SUPER DISIPLIN. BISA JADI KARENA DAHULU BELIAU ADALAH BAGIAN KEMANAN ATAU SYURTOTUL IBADAH
Disiplin dan tepat waktu sudah mendarah daging dalam dirinya. Beliau-beliau ini adalah ustad yang amat sangat menghargai waktu. Kalau ternyata kebetulan dia mengajarmu, pastikan kamu sudah duduk manis di kelas minimal 10 menit sebelum dia memulai pelajarannya. Karena kalau enggak, siap-siap aja buat dengerin pelajaran dari luar kelas. Sebab beliau pasti tidak mengizinkanmu untuk masuk kelas bila pelajaran sudah dimulai atau minimalnya kamu boleh masuk tetapi dihitung absen
Spoiler for Yang kedua:
SUASANA SENYAP DAN TEGANG KALAU BELIAU SUDAH MENERANGKAN PELAJARAN, KAMU PUN OTOMATIS DUDUK RAPI DAN GAK BERANI NGOBROL. USTAD INI PUNYA KHARISMA DAN WIBAWA YANG TINGGI
*Di tengah pelajaran kamu lagi berjuang mengalahkan rasa kantuk, kemudian kamu berdiri minta izin*
“Ustad, Afwan ana ingin izin ke toilet untuk ambil wudhu”
*kemudian sebelum menuju toilet, kamu mampir ke kantin jajan bentar *
Pokoknya kamu langsung mengharamkan diri buat berbincang-bincang, apalagi kalau sampai tidur dengan kepala diatas meja. Penjelasan yang beliau sampaikan bakalan kamu simak. Tidak ada satu katapun yang terluput darimu. Selain itu, ketika beliau ceramah kamu dengan antusias mendengarkannya
Spoiler for Yang keTIGA:
USTAD YANG SUKA BAGI-BAGI NILAI DI KELAS. POKOKNYA KALO KAMU ANTUSIAS MEMBACA, MAJU KEDEPAN KELAS, ATAU MENJAWAB PERTANYAAN, NILAIMU BAKAL NAMBAH. SERASA IKUTAN KUIS DI TELEVISI DEH!
“Ada yang mau menjawab pertanyaan dengan menulis di papan tulis?
-Hening-
-kemudian beliau buka buku penilaian dan kamu lihat itu-
“Ana stad! Ana, ana aja yang jawab semua pertanyaannya!”
Spoiler for Yang keempat:
USTAD GANTENG, TAPI HAMPIR KEPALA TIGA BELOM JUGA MENIKAH
-Di kelas ketika akhir pelajaran-
“Ada yang kurang jelas dengan pelajarannya? Atau ada yang ingin mengajukan pertanyaan.”
“ana stad”
“silahkan”
“ustad kapan rencana zuwaj?”
Spoiler for Yang keLIMA:
USTAD JAGO CERITA, YANG MANA KAMU PASTI NYESEL KALO GAK MASUK KELASNYA
“ngantuk jal, ke kamar gum regud.”
“bentar lagi pelajaran tarikh, pelajarannya di masjid.”
“OH, IYA! Ayo kita langsung ke masjid gak jadi balik ke kamar.”
Iya kamu pasti menyesal kalau nggak ikut pelajarannya. Beliau paling handal dalam urusan berkisah dan bercerita. Siroh Nabawiyah? Lewat. Sejarah Indonesia? Oke. Seluk beluk pesantren? Apalagi. Pokonya kalau beliau cerita rasanya kamu kaya langsung berada di tempat kejadian. Rasanya kamu seperti nonton di XXI. kata-kata, ekspresi wajah dan intonasinya mampu menyihir kalian menjadi seperti anak kecil yang sedang ndengerin kakek bercerita. khidmat, hening, dan penasaran
Iya beliau berusaha berbaur dan menyatu dengan kalian yang masih menyandang status sebagai santri. Beliau memahami bahwa tidak mudah menjalani kehidupan sebagai seorang santri. Sehingga ketika bertemu denganmu beliau tak mungkin membahas hal-hal yang bisa membuat mood kalian buruk hari itu. Sebaliknya beliau menghiburmu dengan info-info update terkini yang bermanfaat. Berbicara dan berdiskusi dengannya membuat kalian termotivasi dan terinspirasi. membuatmu menemukan sebuah kebahagiaan di tengah kesulitan hidup yang sedang kamu jalani
Spoiler for Next:
USTAD YANG HERAN LIAT KELAKUAN KALIAN. MUNGKIN KARENA BELIAU BELOM PERNAH MENGENYAM PENGALAMAN HIDUP DI PESANTREN
-geleng-geleng kepala liatin kalian makan satu nampan untuk 6 orang-
-kemudian dengan enteng kalian menjawab-
“Ini sunnah nabi ustad” -padahal aslinya biar kalian bisa ambil lauk ayam dobel–
Spoiler for Next:
USTAD INVISIBLE YANG JARANG BANGET MASUK KELAS TAPI GAK PERNAH LUPUT UNTUK MENINGGALKAN TUGAS TIAP PELAJARANNYA
Walaupun ustad ini jarang masuk kelas, tapi bisa dipastikan kamu gak bakal nyantai walaupun sering pelajarannya kosong.
“pelajaran kosong, ustadnya lagi safar ke Arab”
“Zeeen! Alhamdulillah Bisa regud”
“Tapi dia ninggalin tugas Balaghoh ngerjain dari halaman 20-30. Ditulis diatas kertas masing-masing”
Atau
“ada tugas kelompok. Tiap kelompok ngerangkum tafsir satu bab. Minggu depan tiap kelompok maju menjelaskan.”
Kamu : Pfffftttt… *gak jadi bahagia*
Spoiler for Next:
BAHASA ARAB ADALAH SESUATU YANG LAZIM DI PESANTREN. KETIKA MENGAJARMU, TIDAK MUNGKIN ADA SATU PATAH KATA BAHASA INDONESIA PUN YANG KELUAR DARI LISANNYA
Di dalam maupun luar kelas beliau pantang berbicara dengan bahasa ibu. Sehingga bila kamu bertanya sebuah arti kata, maka beliau akan menjawabnya dengan bahasa arab juga. Sebenarnya, beliau ingin menggemblengmu agar kuat dalam bahasa arab. Menerjemahkan kosa kata arab dengan indonesia bukanlah kebiasaannya. Menanyakan kabarmu juga menggunakan bahasa arab. Ini semua beliau lakukan agar kamu bisa meneladaninya. Dan kelak ketika lulus, kamu sudah mampu menguasai bahasa arab, yaitu bahasa Al-qur’an dan bahasa penduduk surga.
Ah, hidup di pesantren menurut anekurang lebih ada kayak miniatur sebuah negara. Ada presiden, ada aparat hukum, dan ada peraturan yang harus ditaati. Seperti halnya Arab Saudi, segimananya pun Arab, tetep toh yan gpelanggar ada. Begitu juga pesantren. Seketat apapun peraturan, yang langgar ada, yang taat juga banyak