- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dampak ke Negara,Akibat Terlalu Banyak TKI (mayoritas jadi pembantu)di Luar Negeri


TS
violintwars
Dampak ke Negara,Akibat Terlalu Banyak TKI (mayoritas jadi pembantu)di Luar Negeri

Quote:
Original Posted By Jujur ane kesel baca pernyataan salah satu kepala seksi pemberitaan internasional yang bernama Louay Qaddoumi.
(utk alasannya entar ane jabarin dibawah gan)
Miris juga kalo baca berita TKI di 'hukum mati'
di 'rajam' bahkan banyak perempuan TKI pulang2 udah hamil gara2 di rudapaksa sama majikannya. Atau mau sama mau entahlah 😔
Coba pemerintah kita sedikit peduli,
beri kek pelatihan ke TKI sebelum dikirim utk dipekerjakan, jgn entar udah nympe sono badannya di setrika majikan gara2 saking bego nya, di suruh ambil gelas yg di kasih blender.
Mau taro dimana muka Indonesia kalo yg dikirim manusia2 yg tdk punya skill.
ya.. otomatis org luar pasti mikir negara kita peng-ekspor budak. (btw, org luar emang udah pada bilang gitu sik😒)
Harusnya pemerintah memperluas lap. pekerjaan,toh di indo masih byk yg perlu dikelola apalagi di bag. sektor pariwisata tapi yasudahlah pemerintah kita
skill nya cuma korupsi sebyk2nya gak mikirin utk
kemajuan bangsa
(utk alasannya entar ane jabarin dibawah gan)
Miris juga kalo baca berita TKI di 'hukum mati'
di 'rajam' bahkan banyak perempuan TKI pulang2 udah hamil gara2 di rudapaksa sama majikannya. Atau mau sama mau entahlah 😔
Coba pemerintah kita sedikit peduli,
beri kek pelatihan ke TKI sebelum dikirim utk dipekerjakan, jgn entar udah nympe sono badannya di setrika majikan gara2 saking bego nya, di suruh ambil gelas yg di kasih blender.
Mau taro dimana muka Indonesia kalo yg dikirim manusia2 yg tdk punya skill.
ya.. otomatis org luar pasti mikir negara kita peng-ekspor budak. (btw, org luar emang udah pada bilang gitu sik😒)
Harusnya pemerintah memperluas lap. pekerjaan,toh di indo masih byk yg perlu dikelola apalagi di bag. sektor pariwisata tapi yasudahlah pemerintah kita
skill nya cuma korupsi sebyk2nya gak mikirin utk
kemajuan bangsa
Spoiler for :
Louay Qaddoumi: Indonesia Permalukan Umat Muslim Sedunia
Louay Qaddoumi adalah kepala seksi pemberitaan internasional di harian independen Al Watan yang terbit di Qatar. Sudah belasan tahun ia bekerja sebagai jurnalis di negeri monarki absolut yang dipimpin keluarga Al Thani itu.
Sebagai kepala seksi pemberitaan internasional sudah barang tentu laki-laki ke lahiran Jordania ini mengikuti dari dekat berbagai peristiwa politik di banyak negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Dengan fasih ia menceritakan berbagai problem yang dihadapi Indonesia, sejak zaman Orde Baru hingga masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Dia tahu bahwa korupsi masih menjadi salah satu persoalan utama negeri ini. Louay Qaddoumi juga tahu bahwa banyak koruptor Indonesia yang lari ke Singapura. Dan ini sering membuat hubungan Indonesia-Singapura panas dingin. Begitu juga hubungan Indonesia dengan Malaysia.
Spoiler for :

Louay Qaddoumi adalah kepala seksi pemberitaan internasional di harian independen Al Watan yang terbit di Qatar. Sudah belasan tahun ia bekerja sebagai jurnalis di negeri monarki absolut yang dipimpin keluarga Al Thani itu.
Sebagai kepala seksi pemberitaan internasional sudah barang tentu laki-laki ke lahiran Jordania ini mengikuti dari dekat berbagai peristiwa politik di banyak negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Dengan fasih ia menceritakan berbagai problem yang dihadapi Indonesia, sejak zaman Orde Baru hingga masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Dia tahu bahwa korupsi masih menjadi salah satu persoalan utama negeri ini. Louay Qaddoumi juga tahu bahwa banyak koruptor Indonesia yang lari ke Singapura. Dan ini sering membuat hubungan Indonesia-Singapura panas dingin. Begitu juga hubungan Indonesia dengan Malaysia.
Spoiler for Eksekusi Mati:
Spoiler for :

Peristiwa eksekusi mati Ruyati, seorang tenaga kerja wanita Indonesia asal Bekasi, Jawa Barat, di Arab Saudi, pertengahan bulan lalu pun diikutinya. Ruyati dinyatakan bersalah karena membunuh majikan di awal 2010 lalu. Perwakilan pemerintah Indonesia tidak mengetahui ketika kepala Ruyati dipenggal di barat Mekah.
“Itu tidak akan terjadi kalau Indonesia adalah negara yang disegani Arab Saudi. Kalau Indonesia disegani, pasti Raja Arab Saudi akan meminta keluarga korban untuk mengampuni. Dan pasti bisa diampuni,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online dalam perjalanan dari Rabat menuju bandara Internasional Muhammad V di Kasablanka, Maroko.
Spoiler for Indo Produsen House Maid :

Indonesia sudah terlanjur dikenal sebagai produsen house maid. Image inilah yang antara lain membuat Indonesia hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat dunia, termasuk negara-negara Timur Tengah yang banyak mempekerjakan pembantu asal Indonesia.
“Saya tidak pernah bertemu dengan orang yang mengatakan akan ke Indonesia. Pemerintah Indonesia harusnya malu karena tidak bisa menjadikan negara dengan potensi yang begitu besar sebagai negara yang patut dihormati oleh dunia internasional,” katanya lagi.
Spoiler for Gak kepikiran utk mengunjungi Indo :
Spoiler for :

Louay Qaddoumi telah mengunjungi beberapa negara Asia, seperti Jepang, China dan Korea Selatan. Malaysia dikunjunginya beberapa kali. Bulan Desember nanti, ia dan keluarganya akan beramai-ramai datang ke Malaysia. Sejauh ini, sebutnya, ia sama sekali tidak pernah berencana melakukan perjalanan ke Indonesia.
Wajar bila pernyataan Louay Qaddoumi membuat panas telinga sementara orang Indonesia. Tapi jangan buru-buru marah. Pikirkan sekali lagi.
Keluarga Louay Qaddoumi di Qatar pernah mempekerjakan seorang pembantu dari Indonesia. Sumirah, namanya. Setelah bekerja selama tiga tahun, beberapa tahun lalu Sumirah pulang ke Indonesia. Menurut Louay Qaddoumi, Sumirah adalah pembantu yang cerkatan dan cukup bisa diandalkan. Ketika Sumirah mau berhenti, ibumda Louay Qaddoumi menawarkan gaji dua kali lebih besar. Tapi Sumirah bersikeras pulang ke Indonesia karena anak perempuannya sudah semakin besar.
Spoiler for Yg Terkenal Cuma Bali:
TKI yg bekerja sebagai pembantu, memberikan dampak buruk yg besar untuk citra Indonesia di dunia Internasional, bahkan kebanyakan wisatawan tidak tau bali bagian dari Indo. Padahal sesungguhnya Indo ga seburuk itu masih byk kok tempat menarik dinegara ini yg ga kalah dgn bali.
Spoiler for :

Salah satu hal yang disesalkan Louay Qaddoumi adalah ketidakmampuan pemerintah Indonesia memaksimalkan potensi pariwisata. Industri pariwisata Indonesia nol besar. Dalam beberapa dekade terakhir ini Bali tetap masil lebih dikenal daripada Indonesia.
Menurut Louay Qaddoumi, dan ini bukan pandangan yang baru sama sekali, daripada mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, jauh lebih baik bila pemerintah Indonesia membangun industri pariwisata yang kuat. Bayangkan multiplier effect yang dihasilkan industri turisme. Berapa banyak pekerja yang terserap dan berapa banyak orang yang selamat dari jerat kemiskinan. Kalau kedua hal itu tercapai, Indonesia akan menjadi negara yang stabil secara politik.
Spoiler for perbandingan jumlah wisatawan dgn tetangga:

Popularitas Indonesia, sebutnya lagi, kalah jauh dibandingkan Malaysia yang berani mempromosikan diri dengan menggunakan tagline “Trully Asia”. Selain mempromosikan diri, Malaysia terlihat sungguh-sungguh membangun industri pariwisata.
Malaysia masuk dalam daftar top ten jumlah turis mancanegara. Malaysia berada di peringat ke-9 dengan jumlah wisman sebanyak 23,65 juta orang per tahun. Sementara jumlah wisman yang mengunjungi Indonesia dalam satu tahun masih berada di kisaran 8 juta orang.
Masih menurut Louay Qaddoumi, secara umum ada dua sebab utama mengapa Indonesia termasuk negara yang jeblok di sektor pariwisata. Pertama, promosi yang sangat kurang di dunia internasional. Kedua, ya itu tadi, image Indonesia sebagai negara penghasil pembantu masih lebih kuat daripada image Indonesia sebagai anggota G-20 dan negara demokratis.
Kenyataan Indonesia dikenal sebagai penghasil pembantu juga merusakan image umat Muslim secara global. Bayangkan, Indonesia adalah negara dengan umat Muslim terbanyak di dunia. Semakin banyak pembantu yang dikirimkan ke luar negeri, semakin kuat anggapan masyarakat dunia bahwa Islam tidak mampu mensejahterakan manusia.
“Hanya negara miskin yang tak punya lapangan pekerjaan yang mengirimkan warga negaranya ke luar negeri. Sementara kemiskinan sangat dekat dengan ketidakamanan, ketidaknyamanan dan kekacauan,” demikian Louay Qaddoumi.
Semoga Generasi Muda Indonesia gak ada lagi yang jadi TKI PRT
Quote:
Original Posted By SUMUR
[http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=32047]
[http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=32047]
Quote:
Original Posted By Terakhirmasih banyak kok anak bangsa yang briliant yang punya skill luar biasa (meskipun byk yg udah menetap di luar negri/pindah negara
) Indonesia harus lebih baik


Spoiler for :

Diubah oleh violintwars 05-04-2016 18:51
0
3.2K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan