sorendoreriAvatar border
TS
sorendoreri
Cerita Misteri Asrama Mahasiswa Balikpapan di Samarinda (bagian 2)
Asalamualaikum

Agar memudahkan pemahaman teman-teman tentang cerita ini, alangkan baiknya teman-teman membaca cerita saya sebelumnya :
Cerita Misteri Asrama Mahasiswa Balikpapan di Samarinda (bagian 1)
Terima kasih, selamat menikmati.

Cerita ini berjudul:

SALAM KENAL

Menjelang SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI atau disingkat SNMPTN, kami warga ASMABA biasanya menyadakan sebuah kegiatan bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan belajar ini ditujukan untuk teman-teman SMA yang ingin mengikuti SNMPTN. Kegiatan bimbingan tersebut bernama Bimbingan Intensif dan Try Out (BI-TO) dilaksanakan di aula ASMABA selama kurang lebih 10 hari. Buat teman-teman SMA khususnya daerah Balikpapan dan Samarinda yang ingin melanjutkan keperguruan tinggi dan bingung harus belajar kemana, datang saja ke ASMABA (menjelang SNMPTN), insyaAllah kami siap membantu.

Jangan bingung tentang tempat tinggal, peserta BI-TO yang berasal dari Balikpapan silahkan tinggal di ASMABA (tentu dengan kuota tertentu ya), tapi kalau teman punya keluarga di Samarinda dan tidak ingin tinggal di ASMABA juga tidak masalah.
Untuk informasi bisa tanya disini : @FB Keluarga Pelajar Mahasiswa/i Balikpapan (KPMB) Samarinda.

Teman-teman perlu paham tentang kegiatan ini, karena cerita saya nanti terjadi ketika kegiatan tersebut.

Kegiatan BI-TO tahun 2012, peserta tahun ini ramai, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Peserta BI-TO putri yang nenetap di astri sekitar 60 orang, peserta BI-TO putra yang menetap di astra sekitar 30 orang. Kami tidak mungkin menolak mereka untuk tinggal di ASMABA, mereka tidak punya pilihan tempat tinggal lain. Lagi pula menurut saya ASMABA ini milik kita bersama, putra-putri Balikpapan.

Di asrama putri atau astri terdapat sembilan kamar, tiga dibangunan tengah dan enam dibangunan kiri, begitu juga di astra jumlahnya sama tiga dibangunan tengah enam dibangunan kanan, karena sejatinya bangunan ASMABA ini menurut saya desainnya seperti cermin.
60 peserta BI-TO putri ditambah dengan warga astri sendiri dan dibagi kedalam (hanya) sembilan kamar? Kalian bisa bayangkan betapa ramainya (baca: penuh) penghuni satu kamar ketika kegiatan BI-TO, pun demikian yang terjadi di astra. Tapi bagi kami warga ASMABA sebenarnya itu bukan masalah besar, karena memang fenomena ini selalu terjadi setiap tahunnya (lebih tepatnya setiap kegiatan BI-TO).

Kami ASMABA hanya punya empat tandon penampung air yang digunakan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, dua ada diastri dan dua ada diastra. Tentu saja ini tidak akan cukup jika ditambah dengan keperluan para ade-ade BI-TO (sebutan untuk para peserta BI-TO) yang jumlahnya mencapai puluhan orang, walhasil krisis airpun tidak bisa dihindari lagi.

Dua hal yang sangat sulit dihindari ketika kegiatan BI-TO, kamar penuh dan krisis air.

Sore hari ketika jam untuk mandi telah tiba, suasana kamar mandi astri masih ramai dengan ade-ade BI-TO putri sedang mengantri menunggu giliran mandi. Seperti dugaan, cadangan air di tandon astri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka semua, akhirnya para pengurus ASMABA berinisiatif untuk menghubungi penjual air bersih ( mobil tangki air).

Menunggu hingga pukul 09.00 malam tidak ada tanda-tanda mobil tangki air akan datang, ketika dihubungi lagi ternyata hari ini sedang penuh pesanan sampai malam. Hal ini diperparah lagi dengan keadaan air PDAM yang tidak mengalir. Kami (warga ASMABA dan ade-ade BI-TO) hanya bisa berharap air segera mengalir atau kami tidak akan mandi sampai besok pagi.

Pukul 02.30 dini hari, salah seorang peserta BI-TO putri terbangun (saya lupa nama ade BI-TO ini), mungkin karena merasa gerah tidak mandi sore.
Sayup-sayup terdengar suara air mengalir masuk kedalam tandon penampungan air.
Asik air sudah ngalir, aku bisa mandi nih, pikirnya.
Lalu dia pun membangunkan teman yang tidur disampingnya, siapa tahu teman ini juga mau mandi.
Mandi yok? Ada air ngalir tuh, ajaknya.
Nda ah, dingin. Aku mandi sekalian besok pagi aja. Jawab temannya.
Nda papa deh mandi sendirian yang penting badan segar terus bisa lanjut tidur lagi, ade ini berusaha menghibur diri.

Alat mandi sudah disiapkan handuk juga sudah disampirkan kepundak. Maka pergilah ade BI-TO ini kekamar mandi.
Dia tinggal di kamar 26, kamar dibangunan kiri nomer lima kalo kita hitung dari depan. Urutan lima dari depan tapi kok nomer kamarnya 26? Iya teman, kalau tidak salah penghitungan kamar di ASMABA ini berdasarkan urutan ruangnya bukan urutan kamar dalam bangunannya.
Jadi untuk bangunan kiri astri kalau dihitung dari depan yaitu kamar 30, 29,28,27,26,dan terakhir 25.

Kamar mandi berada dibangunan kiri paling belakang, setelah kamar 25. Ade BI-TO ini membuka pintu kamarnya, suasana saat itu sepi sekali tidak ada warga astri atau peserta BI-TO lain yang lalu lalang, wajar saja ini pukul 02.30 dini hari. Sebelum masuk kekamar mandi ade BI-TO berniat mengecek debit air yang ada didalam tandon. Sudah bayak belum ya airnya?, dia bertanya dalam hati.

Dua tendon air astri berjejer di atas pondasi kayu segi empat beralaskan papan setinggi dada orang dewasa (pondasi khas tempat tandon air) posisinya ada di depan kamar mandi, diantara bangunan kiri dan bangunan tengah, agak kebelakang mepet dengan pagar ASMABA.
Ade BI-TO ini pun berjalan mendekati tandon.
Tapi sebelum sampai ditandon, dia melihat ada kain putih disamping tandon sebelah kanan yang dekat bangunan tengah.
Mungkin ini peserta BI-TO atau mba astri yang mau mengecek air juga, dalam hatinya.
Ketika agak dekat, ternyata kain ini terlihat seperti orang sedang memakaikan selimut keseluruh badan.
Kasian nih orang, malam-malam ngecek air kedinginan sampai bawa selimut segala, batinnya.
Setelah berjalan semakin didekati ternyata bukan seperti orang yang sedang mengenakan selimut, tetapi lebih seperti, entahlah, yang jelas posisinya ini membelakangi ade BI-TO.

Perasaan ade BI-TO ini menjadi tidak enak, dia berniat untuk kembali ke kamar saja. Belum sempat kembali kekamar ternyata sesuatu (orang) yang ada disamping tandon ini terlebih dulu membalikkan badan. Perlahan namun pasti, sesuatu ini mulai menampakkan bagian depan tubuhnya. Kalau dilihat secara seksama mirip dengan bungkusan orang meninggal, tapi bungkusan orang meninggal dalam posisi berdiri. Mengenakan kain putih kusam tangan terikat diatas perut dengan seluruh wajah hitam mengerikan lengkap dengan ikatan dikepalanya seperti hendak bergerak maju atau entah mau kemana.

Karena kaget tidak karuan, ade BI-TO ini langsung lari selaju-lajunya menuju kamar, dia lupakan niatnya untuk mandi malam itu. Rasa gerahnya sekarang seakan hilang terkalahkan oleh takut.
Loh, kamu nda jadi mandi? Tanya temannya yang terbangun karena mendengar pintu dan ditutup dengan cukup keras.
Nda, nda jadi. Besok pagi aja. Sekarang aku mau tidur, ade BI-TO menjawab dengan wajah pucat masih tidak percaya.
Kamu kenapa tiba-tiba nda jadi mandi? tanya teman penasaran.
Udah, aku cerita besok aja ya, pokoknya jangan sekarang, jawab ade BI-TO singkat.

Begitulah teman, kami “yang ada” di ASMABA, selalu punya cara unik untuk menyapa kalian.
Jangan takut datang ke ASMABA, karena kejadian seperti ini tidak terjadi setiap hari kok, hanya pada saat-saat tertentu dan hanya di alami oleh sebagian orang saja.

Salam kenal dari kami semua, Asrama Mahasiswa Balikpapan di Samarinda.
Sayonara
JPS ‘09

Diubah oleh sorendoreri 26-03-2016 16:34
nona212
nona212 memberi reputasi
1
9.7K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan