Quote:
Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan, atau yang biasa disapa Aher, menyatakan kekecewaannya terhadap beberapa pelaku industri di Jawa Barat. Pasalnya, terdapat beberapa industri yang tidak memperhatikan dampak limbah produksi pabrik terhadap pencemaran lingkungan.
"Saat ini di Bandung dan beberapa daerah di Jawa Barat ada beberapa industri yang justru limbah produksi pabrik menyebabkan pencemaran. Patut disesalkan mengingat selama ini yang melakukan adalah kaum intelektual," kata Aher dalam acara gerakan penanaman 10.000 pohon di Karawang, Sabtu (26/3/2016).
Aher pun mengimbau agar para intelektual yang saat ini telah menjadi kaum profesional di industri Jawa Barat untuk dapat memikirkan dampak lingkungan dari kegiatan produksi yang dihasilkan. Sebab, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah kesulitan untuk mendapatkan sumber pendanaan guna melakukan konservasi lingkungan.
"Kita harus menghentikan para intelektual yang membuang limbah dari pabrik-pabrik yang berjejer di sepanjang aliran sungai. Apabila limbah rumah tangga, sampah, dan pabrik selesai, maka sungai kita juga akan bersih. Ini juga akan terasa dampaknya hingga ke Jakarta," ujar Aher.
Sebagai informasi, saat ini Pemprov Jawa Barat membutuhkan dana hingga Rp1,6 triliun agar dapat melakukan upaya perbaikan terhadap kerusakan lingkungan yang selama ini terjadi. Aher pun mengharapkan bantuan dana coorporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan BUMN agar upaya penyelamatan lingkungan dapat segera teratasi.
"Memang, ada banyak perusahaan BUMN di Jawa Barat. Kita harapkan nantinya perusahaan-perusahaan ini dapat berkontribusi untuk lingkungan," tandasnya.
http://economy.okezone.com/read/2016/03/26/320/1346144/aher-sesalkan-sikap-pengusaha-yang-tak-peduli-lingkungan
inilah akibat budaya kafir kapitalis 
kembali pada khilafah 