- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ucapkan Selamat Paskah, Penjaga Toko Buku Ini Tewas Dibunuh


TS
PencariBata.
Ucapkan Selamat Paskah, Penjaga Toko Buku Ini Tewas Dibunuh
Quote:
Ucapkan Selamat Paskah, Penjaga Toko Buku Ini Tewas Dibunuh
SABTU, 26 MARET 2016 | 10:54 WIB

Asad Shah. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Glasgow -Tragis nian akhir hidup Asad Shah, pegawai satu toko buku di Glasgow, Inggris.
Berawal ketika Shah memposting ucapan selamat merayakan Jumat Agung dan Paskah kepada teman-temannya: "Good Friday and a very happy Easter, especially to my beloved Christian nation. Let’s follow the real footstep of beloved holy Jesus Christ and get the real success in both worlds."
Ini bukan pertama kali pria berusia 40 tahun dan dikenal ramah oleh warga Glasgow menyampaikan ucapan seperti ini kepada teman dan sahabatnya umat Kristen.
Bahkan Shah memposting pesan perdamaiannya di akun Facebooknya ketika Brussels, Belgia diguncang teror bom. "Kita disini bukan untuk berkelahi dengan sesama manusia atau menimbulkan pertumpahan darah."
Kemudian, Pada Kamis, 24 Maret 2016 malam, pembunuhan sadis menimpa Shah. Pria yang dikenal sebagai pembawa pesan damai di kota Glasgow tewas dibunuh secara sadis.
Seorang pria berjenggot mengenakan jubah panjang memasuki toko buku tempat Shah bekerja.Ia menghampiri Shah lalu berbicara dengan bahasa ibunya. Pria itu marah dan menghunjamkan pisau dapur ke arah kepala dan tubuh Shah. Diduga pembunuh ini marah dengan postingan Shah selama ini, baik lewat kartu ucapan selamat maupun di sosial media.
Seperti dituturkan Mohammad Faisal, teman Shah yang dikutip dari Daily Mail, 25 Maret 2016, saudara laki-laki Shah yang bekerja tak jauh dari toko buku berlari kencang berusaha menyelamatkan saudaranya. Setibanya di sana, ia menyaksikan pembunuhnya tertawa di atas tubuh Shad yang dipenuhi darah.
Shah dilarikan ke rumah sakit Universitas Ratu Elizabet Glasgow. Shah menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit ini.
Kematian Shah seketika mendapat respons dari ratusan warga Glasgow. Mereka membawa bunga dan spanduk ucapan turut berduka yang dalam. Bunga-bunga dan spanduk turut berduka diletakkan di lokasi Shah dibunuh.
Beberapa orang tampak menangis tak sanggup menahan sedih atas akhir hidup Shah yang disapa sebagai pembawa pesan perdamaian di kota itu.
Ratusan orang hening sesaat untuk menghormati kematian penjaga toko buku itu. Ribuan orang dari berbagai tempat di Inggris mengucapkan duka mendalam.
"Semua orang mengatakan dia lelaki paling baik. Dia sangat penuh cinta. Semua orang punya cerita manis tentang dia dan kisah-kisah hangat. Ini sangat, sangat menyedihkan," kata Eildon Dyer.
Julie MacRae, rekan kerja Shah mengungkapkan betapa baiknya pria berdarah Pakistan ini. "Saya terkejut karena dia begitu baik. Dia sangat baik kepada keluarga saya. Setiap tahun dia mengirim kartu ucapan Selamat Natal dengan pesan-pesan damai," ujarnya.
Menteri untuk Scottish, Nicola Sturgeon hadir bersama warga untuk menyampaikan solidaritasnya kepada Shah. Ia mengatakan masyarakat terkejut dan merasa sedih sekali.
Sturgeon mengatakan Shah seorang pebisnis lokal yang terkenal dan mengenalnya dengan baik."Saya mengenalnya sudah bertahun-tahun. Saya hanya berpikir semua orang sedang berjuang mengatasi masalah ini," ujarnya.
Kepedihan yang dalam datang dari umat Ahmadiyah. Shah adalah penganut Ahmadiyah. Di kota ini, penganut Ahmadiyah dikenal kerap menyuarakan anti kekerasan dan toleransi. Namun di Pakistan umat Ahmadiyah mengalami berbagai kekerasan.
Pemimpin Organisasi pemuda Muslim, Yayasan Ramadhan, Mohammed Shafiq menegaskan pembunuhan terhadap Shah harus dikutuk oleh semua orang.
Polisi belum memastikan siapa pembunuh sadis Shah termasuk motifnya. Namun seorang laki-laki usia 32 tahun yang dimintai keterangan oleh polisi pada Kamis malam itu mengatakan, pembunuhan ini bermotifkan agama. Polisi masih memburu pembunuh sadis itu.
DAILY MAIL | MARIA RITA
SABTU, 26 MARET 2016 | 10:54 WIB

Asad Shah. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Glasgow -Tragis nian akhir hidup Asad Shah, pegawai satu toko buku di Glasgow, Inggris.
Berawal ketika Shah memposting ucapan selamat merayakan Jumat Agung dan Paskah kepada teman-temannya: "Good Friday and a very happy Easter, especially to my beloved Christian nation. Let’s follow the real footstep of beloved holy Jesus Christ and get the real success in both worlds."
Ini bukan pertama kali pria berusia 40 tahun dan dikenal ramah oleh warga Glasgow menyampaikan ucapan seperti ini kepada teman dan sahabatnya umat Kristen.
Bahkan Shah memposting pesan perdamaiannya di akun Facebooknya ketika Brussels, Belgia diguncang teror bom. "Kita disini bukan untuk berkelahi dengan sesama manusia atau menimbulkan pertumpahan darah."
Kemudian, Pada Kamis, 24 Maret 2016 malam, pembunuhan sadis menimpa Shah. Pria yang dikenal sebagai pembawa pesan damai di kota Glasgow tewas dibunuh secara sadis.
Seorang pria berjenggot mengenakan jubah panjang memasuki toko buku tempat Shah bekerja.Ia menghampiri Shah lalu berbicara dengan bahasa ibunya. Pria itu marah dan menghunjamkan pisau dapur ke arah kepala dan tubuh Shah. Diduga pembunuh ini marah dengan postingan Shah selama ini, baik lewat kartu ucapan selamat maupun di sosial media.
Seperti dituturkan Mohammad Faisal, teman Shah yang dikutip dari Daily Mail, 25 Maret 2016, saudara laki-laki Shah yang bekerja tak jauh dari toko buku berlari kencang berusaha menyelamatkan saudaranya. Setibanya di sana, ia menyaksikan pembunuhnya tertawa di atas tubuh Shad yang dipenuhi darah.
Shah dilarikan ke rumah sakit Universitas Ratu Elizabet Glasgow. Shah menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit ini.
Kematian Shah seketika mendapat respons dari ratusan warga Glasgow. Mereka membawa bunga dan spanduk ucapan turut berduka yang dalam. Bunga-bunga dan spanduk turut berduka diletakkan di lokasi Shah dibunuh.
Beberapa orang tampak menangis tak sanggup menahan sedih atas akhir hidup Shah yang disapa sebagai pembawa pesan perdamaian di kota itu.
Ratusan orang hening sesaat untuk menghormati kematian penjaga toko buku itu. Ribuan orang dari berbagai tempat di Inggris mengucapkan duka mendalam.
"Semua orang mengatakan dia lelaki paling baik. Dia sangat penuh cinta. Semua orang punya cerita manis tentang dia dan kisah-kisah hangat. Ini sangat, sangat menyedihkan," kata Eildon Dyer.
Julie MacRae, rekan kerja Shah mengungkapkan betapa baiknya pria berdarah Pakistan ini. "Saya terkejut karena dia begitu baik. Dia sangat baik kepada keluarga saya. Setiap tahun dia mengirim kartu ucapan Selamat Natal dengan pesan-pesan damai," ujarnya.
Menteri untuk Scottish, Nicola Sturgeon hadir bersama warga untuk menyampaikan solidaritasnya kepada Shah. Ia mengatakan masyarakat terkejut dan merasa sedih sekali.
Sturgeon mengatakan Shah seorang pebisnis lokal yang terkenal dan mengenalnya dengan baik."Saya mengenalnya sudah bertahun-tahun. Saya hanya berpikir semua orang sedang berjuang mengatasi masalah ini," ujarnya.
Kepedihan yang dalam datang dari umat Ahmadiyah. Shah adalah penganut Ahmadiyah. Di kota ini, penganut Ahmadiyah dikenal kerap menyuarakan anti kekerasan dan toleransi. Namun di Pakistan umat Ahmadiyah mengalami berbagai kekerasan.
Pemimpin Organisasi pemuda Muslim, Yayasan Ramadhan, Mohammed Shafiq menegaskan pembunuhan terhadap Shah harus dikutuk oleh semua orang.
Polisi belum memastikan siapa pembunuh sadis Shah termasuk motifnya. Namun seorang laki-laki usia 32 tahun yang dimintai keterangan oleh polisi pada Kamis malam itu mengatakan, pembunuhan ini bermotifkan agama. Polisi masih memburu pembunuh sadis itu.
DAILY MAIL | MARIA RITA
https://dunia.tempo.co/read/news/201...-tewas-dibunuh
pelakunya ya Sunni biadab






anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
4.3K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan