Pertama, dari segi teknologi.
Dunia sekarang sudah memasuki zaman modern. Perang kali ini tiak hanya menggunakan senjata-senjata artileri saja, bahkan kali ini akan melibatkan nuklir, rudal dan peledak area besar.

kabarnya Amerika dan Eropa akan membentuk sebuah Aliansi melawan Afrika, Asia ( Negara-negara Arab dan Soviet khususnya ) Bagaimanapun juga, kita tak bisa menipu diri, kita menyadari bahwa Teknologi benua utara sana jauh-jauh lebih canggih dibandingkan kita.

Jepang dengan robot-robot perangnya.
Amerika dengan Armada Tank dan Jetnya.
Indonesia dengan Dukun-dukunnya.

Sepertinya pemerintah kita masih sibuk dengan perekonomian negara, sehingga terhitung teknologi di Indonesia masih tergolong sangat rendah. Apa yang kita bisa lakukan jika negara kita di invasi dengan berbagai macam jet tempur besar?

Sebenarnya kekuatan militer Indonesia sangatlah baik, yaitu di urutan ke 14 peringkat Dunia dan urutan ke 9 di peringkat Asia. Hanya saja yang kurang dari negara kita adalah teknologi, kita hanya bisa membeli persenjataan kita dari negeri lain. Tank-tank bangsa ini banyak yang bekas dan sudah tua hasil perang Belanda dahulu, hanya saja walaupun peringkat yang cukup bagus dari 193 negara lainnya, tetapi dari segi kekuatan kita kalah telak dengan negara seperti Cina, Rusia dan Amerika.

Contoh saja dari segi angkatan laut, negara kita baru mempunyai dua buah kapal selam, sedangkan negara tetangga kita yang luas negaranya tidak lebih besar dari Jakarta, Singapura mempunyai delapan buah kapal selam besar.

Dan satu catatan kecil, peringkat tersebut dihitung berdasarkan kekuatan :
1. Personil atau Sumberdaya Manusia
2. Kekuatan Alutsista Darat, Laut, Udara
3. Logistik
4. Sumberdaya Alam ( Dalam hal ini minyak )
5. Sumber Keuangan
6. Bentang Alam
Yang tidak diperhitungkan adalah kekuatan Nuklir. Jika ini masuk kedalam hitungan mungkin negara-negara yang sedang berlomba-lomba membuat nuklir seperti Korut, Rusia dll naik peringkatnya di Mata Dunia.

Anggaran Perang / Milliter juga sangat berpengaruh pada pembangungan militer. Tercatat bahwa anggaran perang Indonesia pada tahun 2013 hanya berkisar US $5,2 Milyar saja. Dan Singapura menyisihkan US $7,2 Milyar untuk anggaran perangnya yang berarti 25% dari pendapatan negaranya. Anggatan itu memang murni untuk memperkuat pertahanan, sedangkan anggaran kita sebagian besar habis untuk gaji militer.

Dan lebih buruknya lagi, negara kita masih mempunyai hutang eksternal yang terbilang cukup besar yaitu :

$190.700.000.000 dua kali lipatnya hutang negara Malaysia. Bagaimana mau memperkuat Kekuatan Militer jika Anggaran Belanjanya saja begitu kecil dan masih terikat hutang pula.

Terakhir adalah Total Defense War, atau Perang Bertahan Total. Ini juga perlu diperhatikan, bagaimana jika ada serangan mendadak ke Negara kita? Sangat disayangkan tidak adanya Wajib Militer di Indonesia, membuat sebagian besar warga negara ( masyarakat sipil ) dalam keadaan tidak siap perang. Kita tak akan tahu apa yang harus kita perbuat jika terjadi serangan mendadak.


Saya kasih contoh lagi, Singapura walaupun militer aktifnya terpaut hanya 60.500 personil sangat jauh dibanding negara lain, hanya saja mereka mempunyai Wajib Militer pada semua orang dewasanya yang berjumlah 213.800 Orang dan bisa diaktifkan kapanpun.


Karena berlakunya Wajib Militer warga Singapura udah siap tempur, mereka semua sudah memiliki pangkat. Tahu siapa komandonya dan base camp- base camp pertahanan di saat perang terjadi mereka tahu dimana tempat mengambil senjata dan melakukan pertahanan.

Namun walaupun begitu, dari sisi Geografis Indonesia sendiri memiliki keunggulan. Banyaknya benteng-benteng kokoh peninggalan Belanda dan letak Indonesia yang merupakan Pulau, membuat susahnya penyerangan terhadap Indonesia dilakukan dari wilayah Darat dan Laut.

--------------------------------------------------

Mungkin dari kriteria di atas, Indonesia memang belum mampu menyaingi negara-negara berkekuatan besar di Benua Amerika-Eropa sana, tetapi kekuatan Militer kita juga cukup diperhitungkan di wilayah Asia kita punya banyak pengalaman perang seperti Vietnam dibandingkan Thailand yang tak pernah dijajah. Hanya saja kita jangan berbangga diri, perlu ditingkatkannya kekuatan Militer kita dan dibenahi pula Perekonomian negara kita, 2 aspek tersebut harus berkesinambungan agar terjalin negara yang Kuat dan Makmur.

Dan jika Perang Dunia III benar terjadi?
saya memutuskan untuk ngumpet dikolong kasur lalu tidur sampai perang selesai *hheheeh
Tapi janganlah kita berperang, damai itu indah. Mau ulangi tragedi menyedihkan 2 Perang sebelumnya?
Kita sebagai manusia harus saling membantu bukannya saling menghancurkan.