VIVA.co.id – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, memanfaatkan masjid untuk memastikan diri bakal menjadi penantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dalam Pilkada DKI 2017. Sanusi menyosialisasikan diri sebagai peserta pilkada yang berasal dari kalangan umat Islam.
Kedatangan Sanusi ini dalam rangka menghadiri undangan Majelis Taqarub Ilallah-Temu Pembaca Suara Islam (MTI-TPSI) ke-60 di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2016. Acara tersebut mengusung tema "Mencari Gubernur Muslim Terbaik Menuju Jakarta Berkah, Bersih, Beradab."
"Yang perlu saya sampaikan, tidak ada hal istimewa dari Gubernur (DKI Ahok) sekarang, tidak perlu ditakuti, tidak ada yang tampak," ujar Sanusi.
Ia pun mengkritisi ungkapan Ahok yang menurutnya menyudutkan partai politik, sehingga dinilai menjelekkan dan mendegradasikan partai politik. Disampaikan Sanusi, kalau ada kader partai politik yang terlibat korupsi, maka yang perlu disalahkan oknumnya.
"Jangan mendegradasikan partai politik. Kalau yang korupsi itu oknumnya, bukan partai politiknya. Orang yang besar, orang yang mengenal sejarah, bagaimana ia bisa besar kalau bukan lewat partai politik. Jadi, tidak ada yang istimewa," tuturnya.
Sanusi mengemukakan, selama ini Ahok dirasa tidak berhasil menjadi orang nomor satu di Ibu Kota. Bahkan, Sanusi pernah mengupas berbagai kemandekan program yang dijalankan Ahok, baik itu media sosial dan lainnya.
Dikatakan Sanusi, saat ini kondisi Jakarta menjadi kota yang paling rakus di dunia. Dilihat dari fungsi kotanya, mulai dari sebagai ibu kota negara, pusat pemerintahan, ekonomi, sampai budaya.
"Karena semua ada di sini, beragamnya ada di sini, seperti agama sampai korupsi ada di sini. Kalau tidak ada komunikasi yang tidak baik, maka menimbulkan resistansi," ucapnya.
Lalu, Sanusi mengatakan, tidak perlu sebagai Gubernur lalu menunjukkan kekuatannya, karena sudah pada dasarnya seorang pejabat gubernur itu memiliki kewenangan di wilayahnya. "Tidak perlu menunjukkan siapa dirinya, kalau kemudian tujuannya tidak tercapai," katanya. (ase)
© VIVA.co.id



sumber : http://m.news.viva.co.id/news/read/752353-tak-ada-yang-istimewa-dari-ahok