- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Vril Society: Teori Konspirasi UFO NAZI


TS
loker.jabodetab
Vril Society: Teori Konspirasi UFO NAZI

Dalam artikel berbahasa inggris digunakan istilah Vril Society, dan Vril-Gesellschaft dalam bahasa Jerman. Sebutan itu merujuk pada perkumpulan rahasia pra dan paska perang dunia kedua. Lebih mengerucut lagi, kaitannya dengan bangsa Arya, dan faham politik NAZI-Jerman. Meski demikian, artikel ini bukan untuk mengulas faham politik tertentu. Pemaparan ini semata-mata soal sejarah masa silam dan segala cerita yang berkembang di dalamnya.
Mengenai sumber informasi, di Jerman sendiri tidak ada satupun buku, atau bahan, yang dapat memberikan data memadai. Banyak yang percaya dan meyakini, paska perang dunia kedua Sekutu berhasil menghapus semuanya. Namun banyak pula yang percaya, tidak semua jejak dan bukti benar-benar telah hilang.
Semua bermula di tahun 1919. Saat itu seorang militan Jerman, ahli geografi dan geopolitik bernama Karl Haushofer mendirikan Ordo kedua dari, “Bruder Des Lichts” (Saudara Sang Cahaya/Brothers of The Light). Ordo inilah yang kemudian berubah nama menjadi “Vril-Gesellschaft” atau Vril Society.
Dalam Perkumpulan ini bersatu urutan Ksatria Templar baru dari “Die Herren vom Schwarze Stein” (DHvSS, The Lords of Black Stone). DHvSS sendiri muncul pada tahun 1917 dari Orde Teutonik, dan “Ritter Schwarze” (Black Knights) turunan dari Thule dan elit SS ” Schwarze Sonne “(Black Sun).

Ada hubungan yang dekat Antara Thule dengan Vril. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Thule-Gesellschaft berdiri dengan muatan dan untuk kepentingan politik. Sedangkan Vril-Gesellschaft lebih berorientasi pada hal-hal diluar itu.
Tetapi diantara Thule dan Vril saling berhubungan dalam konsep-konsep dan kepercayaan pada Benua Atlantis, koneksi dasar antara Teuton dan Mesopotamia, sampai kepercayaan yang sama pada tempat-tempat suci tua seperti Externsteine (batu eksternal) atau Hausberg di Stronegg.
Komunikasi Kosmik Melalui Mediator
Pada Desember 1919 kelompok kecil anggota Thule, Vril dan DHvSS bertemu dalam sebuah pondok sewaan di tepi hutan dekat Berchtesgaden (Jerman). Mereka dicenayangi oleh seorang bernama Maria Orsic dan mediator yang hanya dikenal dengan nama Sigrun. Dari aktivitas semi-supranatural ini Maria menerima transmisi pesan (ilham/wangsit). Setelah rangkaian aktivitas itu, pesan-pesan gaib ini dikumpulkan menjadi semacam naskah rahasia Templar. Tak pernah terkuak, naskah ini dalam bahasa apa. Namun melalui kejadian-kejadian dan bocoran data, diketahui naskah ini juga berisi data teknis pembuatan mesin terbang.

Menurut dokumen Vril naskah itu adalah pesan-pesan telepati yang berasal dari Tata Surya Aldebaran. Nun jauh di konstelasi Taurus, enam puluh delapan tahun kecepatan cahaya dari bumi ini. Pesan-pesan ini telah diterima selama bertahun-tahun. Dan terdokumentasi sebagai ilham atau wangsit, dasar untuk semua tindakan lebih lanjut dari Vril Society sebagai sebuah sekte. Kumpulan ini mempercayai bahwa Tata Surya Aldebaran memiliki matahari yang dikelilingi dua planet berpenghuni dan membentuk kerajaan” SUMERAN “.
Populasi sistem AIdebaran dibagi ke dalam ras “orang-orang Cahaya Tuhan”(Arya) dan beberapa ras manusia lain yang dikembangkan oleh mutasi negatif dari ras itu. Karena perubahan iklim pada planet ini, ras mutan berwarna tampaknya berada pada tahap yang lebih rendah dari segi perkembangan spiritual. Semakin banyak ras bercampur, semakin rendah perkembangan spiritual orang-orang ini.
Sampai suatu saat matahari di tata surya Aldebaran memanas dan mempengaruhi kelangsungan hidup penghuninya. Para ras rendah yang lahir dengan pengetahuan lebih sedikit, tidak bisa mewarisi teknologi perjalanan ruang angkasa dari nenek moyang mereka. Dalam kondisi ekosistem yang genting mereka tidak bisa meninggalkan planet dengan cara mereka sendiri. Dan para ras rendah, benar-benar tergantung pada ras Arya, saat harus mengungsi ke planet lain.
Meskipun ada ketergantungan kepada superioritas bangsa Arya, perbedaan antar ras sangat dihormati. Perbedaan penguasaan pengetahuan tidak menjadi hal yang mengganggu satu sama lain. Setiap ras dihormati untuk berkembang biak dalam lingkup perkembangan ras mereka sendiri (berbeda dengan proses berkembang biak yang terjadi di Bumi).
Sekitar 500 juta tahun yang lalu Matahari di Aldebaran semakin memanas, dan “orang-orang Cahaya Tuhan”(Arya) mulai menjajah planet mirip Bumi lainnya. Dikatakan bahwa, bangsa Arya pertama kali menjajah planet Mallona (juga disebut Maldek, Marduk atau – oleh Rusia – Phaeton) yang ada di kawasan sabuk asteroid. Mereka juga menjelajah area antara Mars dan Jupiter.

Para penggali sejarah Vril Society menghubungkannya dengan dengan kota piramida yang telah difoto oleh probe Mars Viking pada tahun 1976. Foto itu mereka comot sebagai bukti bahwa ada ras yang sangat maju di Mars. Ras yang menguasai Sumeran-Aldebaran ini kemudian juga datang ke bumi. Mereka tiba di bumi sekitar 500 juta tahun lalu. Ini dihubungkan dengan fosil-fosil jejak kaki dan sepatu yang membatu dan terjepit di sebuah lubang bersama jenis lobster trilobite. Padahal lobster ini punah sekitar 400 juta tahun yang lalu.
Ketika lambat laun bumi semakin permanen tuk dihuni, ras dari Aldebarans ini mendarat di Mesopotamia. Mereka kemudian membentuk kasta master Sumeria. Kaum yang digambarkan sebagai Mahluk Tuhan Berkulit Putih. Para telepatis Vril percaya bahwa bahasa Sumeria tidak hanya sekilas mirip bahasa kaum Aldebarans yang mereka dengar dalam ocehan cenayang mediator. Tetapi juga secara inflaksi-intonasi-aksen dan frekuensi, dimana bahasa Jerman dan Sumeria-Aldebaranian hampir identik.
Kita memang tidak dapat mengetahui apakah laporan tentang Aldebaran ini didasarkan pada fakta-fakta. Tapi proses komunikasi supranatural itu memunculkan rencana konstruksi dan rincian teknis yang akurat. Kemudian membawa mereka pada pada ide yang paling fantastis yaitu pembangunan “Jenseitsflugmaschine”, sebuah “mesin terbang menuju sisi dunia yang lain”!
Teori Teknologi Masyarakat Vril
Berpijak pada konsepsi energi alternatif, Dr.W.0 Schumann dari Technical University Munich, yang juga tercatat sebagai anggota Thule dan Vril, pernah mengadakan pidato dengan petikan isi sebagai berikut :
“…S E N S O Ralam segala hal kita mengenali dua prinsip yang menentukan peristiwa: terang dan gelap, baik dan jahat, penciptaan dan kehancuran. Seperti dalam listrik kita tahu plus dan minus. Selalu ada: ini dan itu. Dari kedua prinsip itu, baik yang kreatif dan destruktif juga menentukan keberhasilan upaya teknis kita. Tapi semua yang merusak adalah berasal dari setan, semuanya yang kreatif adalah dari Tuhan. Setiap teknologi yang berdasarkan pada ledakan atau pembakaran adalah satanic. Dan masa yang akan datang merupakan masa-masa dengan teknologi yang baru, positif, dan ilahi…” (Dikutip dari arsip dokumen SS Jerman).

Pada saat yang sama ada juga Victor Schauberger, ilmuwan yang bekerja pada proyek serupa. Ia mengkaji dan menelusuri Ide-ide Johannes Kepler perihal ajaran rahasia Pythagoras yang telah diadopsi dan dirahasiakan oleh Ksatria Templar. Itu berupa pengetahuan ledakan (dalam hal ini pemanfaatan potensi dunia batin di dunia luar).
Di ranah ilmu fisika, diketahui jika teori-teori Schauberger tentang osilasi (prinsip urutan nada, monochord) dipengaruhi pengetahuan dari teori Implosion. Acuannya dalam pengembangan teknologi adalah menempuh cara-cara Implosion, non explosión. Ia yakin, saat jalur energi dari monochord (gelombang suara,getar) dan teknologi Implosion mampu diolah untuk mencapai dunia antimateri, maka hal yang dapat dilakukan selanjutnya adalah rekayasa dan kendali gravitasi. Bisa diciptakan mesin terbang tanpa roket, tanpa adanya unsur api. Mesin yang melayang melesat terbang tanpa pembakaran.
Pada Juni 1934 Hitler dan Dewan Tertinggi dari Thule dan masyarakat Vril mengundang Victor Schauberger dalam sebuah pertemuan resmi. Itulah awal kedekatan ilmuwan ini dengan Nazi,Thule dan Vril.
Kedua ilmuwan ini mendapat dukungan dan memiliki hubungan yang kuat dengan Adolf Hitler. Sebagai salah satu anggota Thule dan Vril, Adolf Hilter juga menganut prinsip bahwa yang ilahi selalu konstruktif. Ia meyakini teknologi yang didasarkan pada ledakan berjalan destruktif dan bertentangan dengan prinsip ilahi. Jadi misi teknologi mereka adalah menciptakan genre teknologi yang didasarkan pada IMPLOSION bukan EXPLOSION (ledakan).
Para penggali teori konspirasi percaya, pada musim panas tahun 1922 Vril membangun mesin terbang berbentuk piring untuk pertama kali. Itu berdasarkan prinsip Implosion. Piring terbang itu memiliki lingkar diameter 6,5 Meter, 7 Meter dan 8 Meter. Ketiganya memiliki diameter tengah-tengah 1,8 meter. Mesin ini memiliki ruang kemudi dengan tinggi 4,2 Meter.
Bagian bawah tubuh pusat berbentuk kerucut, dan ada pendulum yang berfungsi untuk stabilisasi. Saat diaktifkan, mesin ini berputar ke atas dan bawah menentang arah untuk membangun pusaran bidang elektromagnetik.
Kinerja terbang pertama dari piring terbang ini tidak diketahui. Tetapi penelitian dilakukan selama dua tahun sebelum mesin itu dibongkar. Banyak yang percaya prototip mesin itu disimpan di Augsburg Messerschmidt.
Dalam buku-buku dari beberapa entri perusahaan industri Jerman pada codename “JFM” (untuk Jenseitsflugmaschine). Menunjukkan saat itu memang ada arsip pembayaran dan pembiayaan pekerjaan ini. Dipercaya DRWE Vril (secara resmi disebut “Schumann SM-Levitator“) muncul dari prototip mesin ini.
Secara berurutan, peroyek ini kemudian berlanjut dengan pengembangan Vril 1, Haenebu I, Haenebu II dan Haenebu III.
Semua mesin terbang itu bentuknya mirip dengan definisi banyak kesaksian tentang pesawat UFO!.
Gambaran dan Spesifikasi Mesin Terbang Vril

Vril1 September 1944
diam.11.5 m
Drive: Schuman levitator (eqpm antigravitation.)
Steuerung / kemudi: mag-Feld-impulser
Velocity: 2900-12000km / h
Kapasitas: 5,5 jam di udara
Haunebu 1 Desember 1944
diam.25 m
Drive: 7b tachyomator Thule (eqpm antigravitation.)
Steuerung / kemudi: mag-Feld-impulser
Velocity: 4800-17000km / h
Kapasitas: 18 jam di udara
Crew 8 orang

Haunebu II tahun 1943-44
diam.26, 3 m
Drive: 7b tachyomator Thule (eqpm antigravitation.)
Steuerung / kemudi: mag-Feld-impulser
Velocity: 6000-21000km / h
Kapasitas: 55 jam di udara
Crew 9 orang
Haunebu III tahun 1945
diam.71 m
Drive: Thule tachyomator 7b dan levitators Schuman (eqpm antigravitation.)
Steuerung / kemudi: mag-Feld-impulser
Velocity: 7000-40000km / h
Kapasitas: 8 minggu di udara
Crew 32 orang
Bagaimana Jenseitsflugmaschine Terbang?
Dalam pemahaman teknologi masyarakat Vril, ” mesin terbang” harus menciptakan medan energi yang sangat kuat di sekitarnya. Mesin juga harus terus memperluas medan energi itu. Dengan demikian, secara teori, mesin akan berfungsi sebagai mesin mikrokosmis yang mampu membuat ruang tersendiri . Ruang yang benar-benar independen dari ruang bumi.

Pada kekuatan maksimum, bidang ini akan independen dari semua kekuatan universal sekitarnya – seperti gravitasi, radiasi electromagnetis, dan masalah apa pun. Sehingga mampu melakukan manuver dalam gravitasi atau bidang lainnya dengan versi lain dari kekuatan percepatan yang efektif dan jelas.
Uji Coba Dengan Dukungan NAZI
Setelah kegagalan uji coba awal yang pertama, proyek UFO Jerman ini dimulai kembali pada bulan Juni 1934. Di bawah Dr W. 0. Schumann mesin terbang yang pertama di uji coba adalah RFZ 1 (Rundflugzeug 1). Prototip ini dikembangkan mendasar pada pesawat Arado 196 di Brandenburg.

Dalam penerbangan pertama RFZ 1 hanya naik vertikal sekitar 60 meter. Kemudian terhuyung dan menari di udara selama beberapa menit. Sistem pembimbing The Arado 196 tidak bekerja. Pilot Lothar Waiz hanya berhasil membawanya mendarat ke tanah, melompat keluar dan melarikan diri sebelum piring terbang itu mulai berputar ke atas, berbalik dan hancur berkeping-keping. Itu adalah akhir RFZ 1, tapi awal dari mesin terbang Vril.

Sebelum akhir 1934, RFZ 2 sudah siap. Prototip ini lengkap dengan kemudi Vril dan Unit kemudi impuls medan magnet. Dipercaya, NAZI menggunakan tipe ini pada tahun 1941 selama “Pertempuran Britania”, sebagai pengintai area transatlantik.
Pada akhir tahun 1941 RFZ2 difoto di atas Atlantik selatan dalam perjalanan Kapal penjelajah jerman ke Atlantis di perairan Antartika. Diketahui impuls perubahan arahnya pada 90gr 45gr atau 22,50 gr. Dan impuls itulah yang membentuk pola terbang siku-siku. Pola yang kerap dihubungkan dengan gerakan UFO yang diungkap banyak saksi mata belakangan ini!.
Setelah keberhasilan RFZ 2 sebagai pengintai, dilanjutkan testersendiri untuk VrilGesellschaft di Brandenburg. Dan terus dikembangkan sampai akhir 1942. Dan lahirlah VRIL yang bersenjata ‘-1-Jager 11,5 meter “(Vril-1 tempur). Ini dikemudikan satu orang dengan Schumann-Levitator drive dan kemudi unit impuls magnetis.
Model ini dipercaya mencapai kecepatan 2.900 hingga 12.000 km / jam. Juga bisa mengubah arah di sudut kanan dengan kecepatan penuh tanpa mempengaruhi pilot. Sebagai pesawat yang canggih, mesin ini bisa terbang dalam cuaca apapun dan memiliki kemampuan ruang 100 persen. Model ini menjadi model awal dari Seventeen Vril-1’s yang dibangun dengan versi sama namun memiliki dua kursi dan kubah kaca.

Selama proyek itu bekerja, piringan V-7 dibangun di bawah kode ini, tetapi dengan mesin jet konvensional. RFZ 7 memiliki diameter empat puluh dua meter, itu jatuh saat mendarat di Spitzbergen. dan kemudian difoto di luar Praha. Menurut Andreas Epp RFZ7 ini akan dipersenjatai dengan kepala nuklir untuk menyerang New York.
ada bulan Agustus 1939 RFZ pertama lepas landas. Itu adalah gyro terbang bersenjata dengan nama aneh, “Haunebu Ich”. Mesin terbang itu berdiameter 25 meter dan muat membawa 8 awak. Pada awalnya bisa mencapai kecepatan 4.800 km / jam, kemudian setelah penyempurnaan bisa mencapai 17.000 km / jam dan dilengkapi dengan dua 6 KSK cm (“Kraftstrahlkanonen”, kekuatan senjata cahaya) dan empat senapan mesin 106.
Melanjutkan penyempurnaan proyek, pada Juli 1941 Engineer dan Pilot uji coba NAZI-Jerman Rudolf Schriever bekerja sama dengan Engineer Jerman lainnya yang bernama Otto Habermohl. Proyek kedua Insinyur ini banyak disebut sebagai The Schriever-Habermohl Project(s). Mereka membangun mesin terbang yang berhasil take-off dengan putaran vertikal dengan propulsi jet. Namun uji coba ini masih menunjukkan kelemahan yang parah. Mereka berdua kemudian melanjutkan untuk mengembangkan teknik yang mereka sebut “gyro terbang elektro-gravitasi” dengan “drive tachyon”. Teknik inilah yang terbukti lebih berhasil.

Dalam tahap selanjutnya, Insiyur Italia, Professor Guiseppe Belluzzo yang saat itu menjabat sebagai Deputy, Senator and Menteri Ekonomi Nasional dalam pemerintahan Mussolini, datang membantu duet Schriever-Habermolt. Trio ini membangun mesin terbang V7 T RFZ yang berfungsi penuh. V-7 memang bisa terbang, namun ini seolah hanya mainan jika dibandingkan dengan Vril dan Haunebu.
Perlu juga disimak bahwa dalam SS-NAZI ada kelompok yang khusus mempelajari energi alternatif. Kelompok ini disebut SS-E-IV (Development Group IV Black Sun) tugas utamanya menemukan inovasi baru agar Jerman tidak tergantung pada energi minyak asing. SS-E-IV ini yang mengembangkan Prototipe piring terbang Vril dengan converter tachyon. Adalah seorang Kapten dan ahli mesin NAZI bernama Hans Coler yang kemudian menyebutnya sebagai “Thule TACHYONATOR”.

Pada akhir tahun 1942 II Haunebu sudah siap. Diameter bervariasi 26-32 meter dan tinggi mesin terbang bertambah dari 9 menjadi 11 meter. Mereka membawa antara sembilan dan dua puluh orang. Dengan drive Thule Tachyonator pada posisi dekat tanah mampu mencapai kecepatan 6.000 km / jam. Mesin ini bisa terbang di angkasa dengan jangkauan 55 jam terbang.

Suksesnya percobaan Haunebu membuat para ilmuwan NAZI makin bersemangat untuk membangun sebuah pesawat berkapasitas besar. Pesawat besar ini kelak bernama Vril 7 dengan diameter 120m. Mengawali nya mereka membuat Haunebu III, dengan diameter 71 meter. Itu bisa mengangkut tiga puluh dua orang, bisa tetap di udara selama delapan minggu dan mencapai sedikitnya 7.000 km / jam (menurut dokumen dalam arsip rahasia SS bisa dipacu hingga kecepatan maksimal 40.000 km / jam).
Sekutu Mengendus Proyek Rahasia NAZI
Meski NAZI mengembangkan proyek mesin terbangnya dengan sangat rahasia, namun pihak sekutu yang sedang berusaha keras mengalahkan Jerman berhasil mengamati adanya proyek-proyek itu. Bisa jadi, informasi awal justru muncul karena kecerobohan NAZI dalam proses uji coba.
Virgil Armstrong, seorang mantan anggota CIA dan Green Baret yang turut dalam perang melawan NAZI, pernah menulis tentang mesin terbang Jerman selama Perang Dunia. Amstrong menulis bahwa pesawat bisa lepas landas dan mendarat dan terbang secara vertikal. Kecepatannya 3.000 km / jam dan memiliki senjata laser yang bisa menembus baju besi setebal empat inci.
Profesor J. Hurtak, seorang UFO-logist dan penulis “The Keys of Enoch” menulis bahwa mendekati akhir perang dengan Jerman, Sekutu berhasil mendapat informasi bahwa Jerman sedang dalam proses membangun apa yang disebut Sekutu “Amazing System Weapon”. HUrtak juga menyebutkan adanya pemeriksaan teliti dari apa yang disebut “Foo Fighters”.

IA dan dinas rahasia Inggris sudah tahu pada tahun 1942 tentang pembangunan dan penggunaan benda-benda terbang, namun para ilmuwan ini menghilang dalam proses evaluasi mereka. “Foo Fighters” sebenarnya sebutan oleh Sekutu untuk semua mesin Jerman yang terbang. Mungkin ada dua penemuan yang benar-benar berhubungan dengan istilah “Foo Fighters”: Flying Turtle dan Bubble Soap. Dua benda yang sama sekali berbeda.
Flying Turtle dikembangkan oleh SS-E-IV di Wina-Neustadt. Bentuknya mirip cangkang kura-kura. Ini adalah mesin tanpa awak yang dapat menyebabkan gangguan dalam sistem listrik musuh. Mereka membawa “Klystronrohren” (clystron tabung) yang disebut SS sebagai sinar kematian. Sementara Bubble Soap adalah balon sederhana dengan teknologi logam spiral yang akan membuat radar musuh terganggu.
Pada awal tahun 1943 NAZI berencana membangun kapal induk balon udara berbentuk cerutu dengan panjang 139m, ini disiapkan untuk penerbangan durasi panjang (penerbangan antar bintang). Dan mendekati Natal 1943 pertemuan penting dari Vril-Gesellschaft berlangsung di resor tepi laut Kolberg. Kedua mediator VRIL, Maria Ortic dan Sigrun bahkan hadir. Item utama dalam agenda adalah presentasi Proyek Aldebaran. Kedua Mediator telah menerima informasi yang tepat mengenai posisi Planet Aldebaran dan mereka mulai merencanakan perjalanan di sana.

sumber : www.sikini.com
0
4.4K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan