- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
DI KEJAR MACAN, TERPEROSOK KE DALAM SUMUR


TS
saefulsagita12
DI KEJAR MACAN, TERPEROSOK KE DALAM SUMUR
Dikutip dari bayan-bayan dan mudzakarah para da'i dan Ulama
DIKEJAR MACAN. TERPEROSOK KE DALAM SUMUR

suatu hari seorang pencari kayu hutan sedang dikerjar-kejar oleh seekor macan. Dalam keadaan panik kakinya terperosok dan jatuh kedalam sumur. Untung saja ia masih sempat berpegangan pada akar pohon yang menjuntai ke dalam sumur. Ia berpegangan erat pada akar itu, sementara sang macan menungguninya di mulut sumur dengan mulut mengangap siap menerkam si pencari kayu kapan pun juga. Saat sedang berpegangan pada akar ia melihat dua ekor tikus berwarna putih dan hitam sedang menggerogoti akar pohon tadi. Pada saat bersamaan pencari kayu itu melihat dasar sumur , ternyata begitu banyak ular berbisa yang siap menggigit dan memangsanya. Saat mendongak ke atas sumur ada tetesan madu yang menetes dari sarang lebah pohon di atas sumur. Dengan serta merta ia membuka mulutnya dan meminum madu yang menetes ke mulutnya. Karena sangat laparnya, ia pun menikmati madu itu. Ia begitu menikmatinya, sakingg lezatnya sehingga sejenak ia melupakan segala yang dia sekelilingnya.
Pencari kayu adalah gambaran manusia, macan adalah Malaikat Izrail sang pencabut nyawa yang senantiasa mengejar manusia kapan pun dan di manapun. Akar pohon adalah umur manusia yang senantiasa berkurang di gerogoti tikus putih (waktu siang) dan tikus hitam (waktu malam) sementara ular-ular berbisa di dasar sumur ibarat alam kubur yang siap dengan kedahsyatan siksaanya. Sedangkan tetesan madu adalah secuil kenikmatan dunia yang menipu tetapi mampu membius kebanyakan manusia. Adakah yang dapat menyelamatkan selain agama ???

PERMISALAN SELANJUTNYA
Kisah Anis, Hareben dan Amsol
Sebuah keluarga terdiri dari suami istri dan tiga orang anak. Anak pertama bernama Anis. Anak kedua Harben dan anak Ketiga Amsol. Anis dan harben begitu disayang oleh bapaknya sementara amsol tidak pernah diperhatikan bahkan terkesan tidak diurus oleh bapaknya. Si bapak begitu membangga-banggakan anis dan harben, memanjakanya dan mencurahkan seluruh kasih sayang untuk mengurusnya. Lain halnya perlakuan kepada amsol di pinggirkan dan tidak diperlukan.
Satu waktu si bapak mengalami sakit parah yang mengharuskan ia dirawat di rumah sakit. Maka ia berpesan kepada ketiga anaknya untuk bersedia merawat dan mengurusnya selama ia sakit dan terbaring (opname) di rumah sakit. Namun sayang, anis dan harben malah menolak untuk mengurus bahkan walau hanya sekedar menemani si bapak. Lain halnya dengan Amsol, meskipun selama hidupnya bersama si bapak kurang diperhatikan bahkan terkesan dianaktirikan malah kini yang rajin menemui dan mengurus segala keperluann bapaknya selama sakit.
Sakit si bapak tak kunjung sembuh bahkan semakin parah. Si bapak sudah punya firasat bahwa hidupnya di dunia ini tidak akan lama lagi. Maka dikumpulkanlah ketiga anaknya. Si bapak berkata kepada ketiga anaknya, “Wahai anak-anakku, sepertinya hidup bapak tidak akan lama lagi. Bapak akan mati. Bersediakah kalian mengurus jenazah bapak jika bapak meninggal nanti? Maukah kalian menemani Bapak sampai jenazah Bapak dibaringkan di dalam Kubur?”
Anis dan Harben menyatakan keengganannya, sedangkan Amsol dengan mengangguk menandakan kesanggupanya. Mendengar jawaban anaknya Anis dan Harben, bapaknya sangat kecewa. Anaknya yang selama ini di bangga-banggakan, dimanja sampai-sampai lupa mengurus anaknya yang ketiga, Amsol, kini saat kematiannya justru tidak mau membantu dan menemaninya. Sedangkan anaknya yang ketiga, Amsol yang selama ini ditelantarkannya malah bersedia menemaninya walaupun harus menemani ke dalam kubur bapaknya.
Anis adalah Anak Istri yang hanya menangis kepergian kita sampai di atas kuburan setelah itu mereka akan pulang dan melupakan kita lagi. Harben adalah Harta Benda yang membuat tersifati oleh sifat-sifat binatang buas untuk mencarinya. Segala cara ditempuh demi mendapatkannya, tak peduli caranya maksiat, tidak halal dan sikut sana sikut sini. Tapi ketika kita meninggal dunia ia hanya mengantarkan jenazah kita sampai di pintu, setelah itu ia berpindah tangan kepada pemiliknya yang lain. Amsol adalah Amal Sholih yang setia mengikuti kita dari mulai kehidupan dunia sampai kehidupan kubur kita. Padahal selama ini amal shalih itu telantarkan, tidak diusahakan bahkan disepelekan. Tapi ternyata amal shalih inilah yang setia menemani dan membantu menyelamatkan kehidupan kubur kita.
DIKEJAR MACAN. TERPEROSOK KE DALAM SUMUR

suatu hari seorang pencari kayu hutan sedang dikerjar-kejar oleh seekor macan. Dalam keadaan panik kakinya terperosok dan jatuh kedalam sumur. Untung saja ia masih sempat berpegangan pada akar pohon yang menjuntai ke dalam sumur. Ia berpegangan erat pada akar itu, sementara sang macan menungguninya di mulut sumur dengan mulut mengangap siap menerkam si pencari kayu kapan pun juga. Saat sedang berpegangan pada akar ia melihat dua ekor tikus berwarna putih dan hitam sedang menggerogoti akar pohon tadi. Pada saat bersamaan pencari kayu itu melihat dasar sumur , ternyata begitu banyak ular berbisa yang siap menggigit dan memangsanya. Saat mendongak ke atas sumur ada tetesan madu yang menetes dari sarang lebah pohon di atas sumur. Dengan serta merta ia membuka mulutnya dan meminum madu yang menetes ke mulutnya. Karena sangat laparnya, ia pun menikmati madu itu. Ia begitu menikmatinya, sakingg lezatnya sehingga sejenak ia melupakan segala yang dia sekelilingnya.
Pencari kayu adalah gambaran manusia, macan adalah Malaikat Izrail sang pencabut nyawa yang senantiasa mengejar manusia kapan pun dan di manapun. Akar pohon adalah umur manusia yang senantiasa berkurang di gerogoti tikus putih (waktu siang) dan tikus hitam (waktu malam) sementara ular-ular berbisa di dasar sumur ibarat alam kubur yang siap dengan kedahsyatan siksaanya. Sedangkan tetesan madu adalah secuil kenikmatan dunia yang menipu tetapi mampu membius kebanyakan manusia. Adakah yang dapat menyelamatkan selain agama ???


PERMISALAN SELANJUTNYA
Kisah Anis, Hareben dan Amsol
Sebuah keluarga terdiri dari suami istri dan tiga orang anak. Anak pertama bernama Anis. Anak kedua Harben dan anak Ketiga Amsol. Anis dan harben begitu disayang oleh bapaknya sementara amsol tidak pernah diperhatikan bahkan terkesan tidak diurus oleh bapaknya. Si bapak begitu membangga-banggakan anis dan harben, memanjakanya dan mencurahkan seluruh kasih sayang untuk mengurusnya. Lain halnya perlakuan kepada amsol di pinggirkan dan tidak diperlukan.
Satu waktu si bapak mengalami sakit parah yang mengharuskan ia dirawat di rumah sakit. Maka ia berpesan kepada ketiga anaknya untuk bersedia merawat dan mengurusnya selama ia sakit dan terbaring (opname) di rumah sakit. Namun sayang, anis dan harben malah menolak untuk mengurus bahkan walau hanya sekedar menemani si bapak. Lain halnya dengan Amsol, meskipun selama hidupnya bersama si bapak kurang diperhatikan bahkan terkesan dianaktirikan malah kini yang rajin menemui dan mengurus segala keperluann bapaknya selama sakit.
Sakit si bapak tak kunjung sembuh bahkan semakin parah. Si bapak sudah punya firasat bahwa hidupnya di dunia ini tidak akan lama lagi. Maka dikumpulkanlah ketiga anaknya. Si bapak berkata kepada ketiga anaknya, “Wahai anak-anakku, sepertinya hidup bapak tidak akan lama lagi. Bapak akan mati. Bersediakah kalian mengurus jenazah bapak jika bapak meninggal nanti? Maukah kalian menemani Bapak sampai jenazah Bapak dibaringkan di dalam Kubur?”
Anis dan Harben menyatakan keengganannya, sedangkan Amsol dengan mengangguk menandakan kesanggupanya. Mendengar jawaban anaknya Anis dan Harben, bapaknya sangat kecewa. Anaknya yang selama ini di bangga-banggakan, dimanja sampai-sampai lupa mengurus anaknya yang ketiga, Amsol, kini saat kematiannya justru tidak mau membantu dan menemaninya. Sedangkan anaknya yang ketiga, Amsol yang selama ini ditelantarkannya malah bersedia menemaninya walaupun harus menemani ke dalam kubur bapaknya.
Anis adalah Anak Istri yang hanya menangis kepergian kita sampai di atas kuburan setelah itu mereka akan pulang dan melupakan kita lagi. Harben adalah Harta Benda yang membuat tersifati oleh sifat-sifat binatang buas untuk mencarinya. Segala cara ditempuh demi mendapatkannya, tak peduli caranya maksiat, tidak halal dan sikut sana sikut sini. Tapi ketika kita meninggal dunia ia hanya mengantarkan jenazah kita sampai di pintu, setelah itu ia berpindah tangan kepada pemiliknya yang lain. Amsol adalah Amal Sholih yang setia mengikuti kita dari mulai kehidupan dunia sampai kehidupan kubur kita. Padahal selama ini amal shalih itu telantarkan, tidak diusahakan bahkan disepelekan. Tapi ternyata amal shalih inilah yang setia menemani dan membantu menyelamatkan kehidupan kubur kita.
Diubah oleh saefulsagita12 26-03-2016 17:47




someshitness dan tata604 memberi reputasi
2
2.1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan