Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

collection55Avatar border
TS
collection55
Rinitis, Si Radang Hidung
Rinitis, Si Radang Hidung


Rinitis adalah keadaan di mana hidung bagian dalam mengalami peradangan sehingga timbul gejala menyerupai flu seperti bersin-bersin, hidung gatal, tersumbat, dan berair. Salah satu penyebab rinitis yang tersering adalah alergi. Namun rinitis pun dapat timbul tanpa reaksi alergi.

Rinitis alergi disebabkan oleh alergen yaitu zat yang dapat menimbulkan alergi. Zat tersebut tidak menimbulkan reaksi apapun pada orang yang tidak alergi, namun pada orang yang alergi, ceritanya bisa berbeda. Misalnya saja debu. Pada orang yang tidak alergi debu, paparan terhadap debu tidak menimbulkan reaksi. Namun paparan debu pada orang yang alergi debu dapat memicu reaksi antibodi. Antibodi ini menyebabkan sel mengeluarkan zat kimia yang menyebabkan gejala seperti hidung berair, gatal, hidung tersumbat, bersin-bersin, bahkan sesak napas.

Gejala klinis yang khas adalah terdapatnya serangan bersin yang berulang-ulang terutama pada pagi hari, atau bila terdapat kontak dengan alergen. Gejala lainnya adalah keluar ingus yang encer dan banyak, hidung tersumbat, mata gatal, dan kadang disertai dengan keluarnya air mata. Beberapa tanda lain yang dapat timbul adalah adanya bayangan gelap di bawah mata (allergic shinner), gerakan menggosok-gosok hidung pada anak-anak (allergic salute), timbul garis pada bagian depan hidung (allergic crease).

Orang yang sedang terkena rinitis alergi menjadi lebih sensitif terhadap zat iritan lainnya seperti asap rokok, udara dingin, dan polusi. Rinitis juga dapat menjadi faktor pemberat pada asma, sinusitis, infeksi telinga, dan menyebabkan gangguan tidur.

Jika Anda memiliki riwayat alergi atau asma dalam keluarga dan mengalami gejala rinitis, maka besar kemungkinan Anda mengalami suatu rinitis alergi. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui zat apa saja yang akan memicu reaksi alergi Anda. Dokter mungkin akan menyarankan tes kulit (skin prick test) yaitu memberikan berbagai jenis alergen pada kulit Anda dan melihat apakah akan timbul reaksi alergi. Tidak perlu khawatir, alergen yang diberikan hanya sedikit sehingga kalaupun reaksi alergi timbul, reaksinya hanya berupa sedikit kemerahan di kulit.

Terapi yang paling ideal untuk rinitis alergi, seperti halnya alergi pada umumnya, adalah dengan menghindari kontak dengan alergen penyebab. Biasanya dokter akan memberikan obat-obat antihistamin atau dikombinasi dengan dekongestan dan kortikosteroid. Setelah gejala menghilang hendaknya kita tetap menghindari zat-zat yang sudah diketahui dapat memicu reaksi alergi pada tubuh kita. Bila kita kembali terpapar oleh alergen tersebut maka gejala alergi akan muncul kembali.

Berbeda dengan rinitis alergi, rinitis non-alergi timbul tanpa reaksi alergi. Rinitis jenis ini dapat timbul akibat infeksi virus, infeksi bakteri, dipicu oleh makanan dan alkohol, polutan udara, perubahan hormonal, dan dipicu oleh beberapa jenis obat.

Meskipun kerap dipandang ringan, namun rinitis dapat mengganggu kualitas hidup seseorang. Tidak hanya aktivitas sehari-hari yang terganggu, namun biaya yang akan dikeluarkan untuk mengobatinya pun akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak diatasi dan menjadi kronis. Jika Anda memiliki asma atau sinusitis, maka rinitis dapat memicu episode akut dari kedua penyakit tersebut. Nah, komplikasi yang timbul akibat penyakit-penyakit yang terpicu oleh rinitis inilah yang akan menurunkan kualitas hidup seseorang.


sumber:http://inspirasisehat.com
0
5K
19
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan