Surabaya - Setelah mengendap selama dua bulan, buah-buahan ilegal sebanyak satu kontainer dimusnahkan. Turut dimusnahkan pula benih sayuran dan bunga serta batang bibit tanaman.


"Kami melakukan pemusnahan media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina berupa buah-buahan, benih dan bibit dari luar negeri," kata Kabid Pengawasan dan Penindakan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Retno Oktorina di PT Excellent Kencana di Kesamben Wetan Km 23, Gresik, Selasa (22/3/2016).

Retno mengatakan, buah-buahan yang dimusnahkan adalah yang berasal dari Korea Selatan. Buah-buahan sebanyak satu kontainer itu dilakukan penahanan pada Januari 2016 lalu karena adanya ketidaksesuaian dengan dokumen yang dilaporkan.

Dalam dokumen Phytosanitary Certificate tertulis buah pir (pyrus comunis) sebanyak 1.775 karton atau setara dengan 12,84 ton. Namun berdasar hasil pemeriksaan, ternyata di dalam kontainer terdapat lima jenis buah/produk.

Buah/produk itu adalah 1.335 karton (10,015 kg) buah pir, 360 karton (1.800 kg) buah apel, 5 karton (67,5 kg) kurma merah, 89 karton (890 kg) kimchi, dan 4 karton (900 kg) hazel nut.

"Penahanan itu sebagai upaya penegakan hukum sesuai pasal UU nomor 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan," kata Retno.

Balai Besar Karantina sebenarnya sudah memberi kesempatan importir/pemilik barang untuk melengkapi dokumen komoditas pertanian yang belum dilengkapi dengan batas waktu 14 hari. Namun sampai batas waktu yang telah ditentukan, dokumen yang dipersyaratkan belum diajukan sehingga dilakukan penolakan.

"Karena sampai 14 hari kerja dokumen yang dipersyaratkan belum terpenuhi, maka dilakukan tindakan pemusnahan," lanjut Retno.

Sementara untuk benih sayuran dan bunga serta batang bibit tanaman, Retno mengatakan ada 161 kg benih sayuran dan bunga serta 84 batang bibit tanaman yang turut dimusnahkan. Barang-barang itu tidak hanya berasal dari Asia, namun juga dari Amerika dan Jerman yang dimasukkan/dikirimkan melalui jasa kantor pos Indonesia Jawa Timur di Juanda.

"Ada juga barang tentengan dari penumpang pesawat. Barang-barang itu berasal dari masa akhir 2014 dan selama 2015," jelas Retno.

Untuk pemusnahan buah dilakukan dengan menghancurkan buah dengan cara dilindas menggunakan alat berat untuk kemudian di masukkan lubang dan ditimbun. Sementara untuk benih sayuran dan bunga serta batang bibit tanaman pemusnahannya dilakukan dengan cara dibakar.