Seharian kemarin, Ridwan Kamil jadi sorotan warga dunia maya. Gara-garanya, Walikota Bandung itu dipolisikan seorang sopir omprengan dengan tuduhan penganiayaan.

Juru Bicara Polda Jabar Kombes Sulistio Pudjo mengatakan, pelapor adalah sopir omprengan bernama Taufik Hidayat. Dalam laporan yang dibuat pada Sabtu (19/3) itu, pelapor menyebut ditampat Ridwan Kamil pada Jumat. "Terlapor diduga RK, walikota Bandung," ujar Pudjo kepada wartawan, Ahad, 20 Maret 2016.

Pudjo mengatakan, kejadian bermula saat Taufik tengah menaikkan penumpang ke atas angkutannya di Alun-alun Kota Bandung.Tiba-tiba datang terlapor dengan menggunakan sepeda listrik menghampiri lalu bertanya, "Urang mana maneh (orang mana kamu?) dan langsung menampar 3 kali ke bagian pipi sebelah kiri dan kanan,dan memukul ke bagian perut 2 kali," kata Pudjo.

Laporan tersebut, saat ini masih diselidiki oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Kuasa hukum Taufik, I Made Agus Rediyudayana menjelaskan hal serupa. Dia bilang, kejadian bermula saat pelapor yang merupakan sopir omprengan tengah menunggu penumpang di depan shelter bus Alun-Alun Bandung. Saat menunggu penumpang, lanjut dia, Taufik didatangi sejumlah orang yang diperkirakan sebagai pengawal Walikota Bandung Ridwan Kamil. Tanpa banyak omong, kunci mobil pelapor diambil.

Tak lama kemudian, ada orang Ridwan Kamil yang naik sepeda menghadang kendaraannya sambil menegur Taufik dengan bahasa Sunda. "Setelah itu, dia (Taufik) ditempeleng tiga kali dan dua kali ditonjok perut oleh Pak Wali," ucap Agus, lewat sambungan telepon, kemarin. Bahkan, lanjut dia, Emil sempat menantangnya berkelahi. "Dia (Taufik) bilang enggak berani dan sudah mengakui kesalahannya," ujarnya.

Mobil omprengan kemudian dibawa ke Pendopo (Rumah Dinas) dengan pengawalan petugas Satpol PP Kota Bandung. Sore harinya, Taufik yang didampingi Agus kemudian mengambil kembali mobil tersebut.

Karena kejadian itu, Agus menyebut kliennya mengeluh kupingnya agak mendengung dan pusing-pusing dan kemudian disarankan Agus agar diperiksakan ke RS Santo Yusup Bandung sekalian visum. Setelah itu Sabtu siang, Taufik bertolak ke Mapolda Jabar untuk melaporkan kejadian dugaan penganiayaan oleh Emil. "Cerita lebih lengkap akan disampaikan para kuasa hukum besok (hari ini)," ujarnya.

Sementara itu, Kang Emil, saapan Ridwan Kamil membantah telah memukul Taufik. Dalam akun Twitternya, @ridwankamil, Emil mengklarifikasi hal ini. Ada empat kicauan yang didaratkan Emil. Kata dia, si pelapor bukan sopir angkot, tapi anggota komplotan pelanggar hukum rutin. "Dia mau kabur seperti biasa, maka saya cegat," kicaunya. "Komplotan ini sudah saya ingatkan dengan lisan belasan kali. Sudah dirazia Skogar berkali-kali, karena ada aparat oknum jadi beking. Sekarang play victim (main jadi korban)," ujarnya.

Emil bilang tidak ada pemukulan. Yang ada adalah preman maksa warga masuk mobilnya, kepergok walikota terus kabur. "Saya dadah-dadah aja gitu?," ujarnya.

Tweeps pun ramai membicarakan kasus ini. Ada yang mengacungkan jempol, ada yang menyayangkan. Mereka yang mendukung misalnya akun @hariadhi. "Terima kasih om Ridwan Kamil. Kamu sudah bantu buktikan kalau Ahok masih cukup sopan kok. Sekasar-kasarnya dia, cuma mulutnya yang tajam. Support RK!," kicaunya. Emil membalas, "Kalau sama preman maksa-maksa warga kayak gitu, saya pasti kasar. Support kota tertib," tulisnya.

Dukungan serupa disampaikan tweeps yang lain. "Mantap, Walikota Bandung hebat banget," puji @widiantoDidiet. "Semoga terbongkar aparat yang yang menjadi bekingnya. Sebagai warga Bandung saya tertarik untuk mengetahui siapa orangnya," ucap @AisSyarif. "Saya juga mau banget nempeleng omprengan ngetem sembarangan gitu. Sok ngaku salah. Ngaku salah kalau udah ditegur? hahaha hajar waelah," ujar Budi Santoso. "Dihalus-halusin malah ngelunjak," timpal yang lain.

Tapi tak sedikit yang menyayangkan sikap Emil. Kritikan pun berdatangan. "Pejabat ringan tangan," ujar Anton Yulius, di laman media online. ***
http://www.rmol.co/read/2016/03/21/2...medium=twitter


Kasihan Ridwan Kamil.........