Jurnalekonomi.co.id



Demo besar-besaran pengemudi angkutan darat yang terjadi di Jakarta pada pagi hingga sore hari ini ternyata sudah kelewat batas, tecatat ada beberapa aksi anarkis yang terjadi saat unjuk rasa yang masih saja berlangsung hingga saat ini.

Para pengemudi angkutan darat tersebut terlihat sangat antusisas dengan aksi unjuk rasa tersebut, proses demokrasi yang berlangsung terlihat sudah diluar batas kewajaran.

Dari dokumen yang didapat oleh tim jurnalekonomi ada beberapa pengumuman dari salah satu perusahaan angkutan darat ternama yang isinya ....

1.Perusahaan mengimbau untuk “TIDAK” ikut berdemo dan pengemudi agar beroperasi seperti biasa.
2.Pengemudi agar menghindar wilayah depan kantor Kemeninfo, Kemenhub, Istana Presiden, dan DPR.
3.Pengemudi yang mobilnya terkena imbas akibat demo (penyok,pecah,dll) akan dibebaskan dari klaim.
4.Pengemudi yang distop oleh pendemo untuk bergabung, saat membawa tamu, maka wajib mengutamakan keselamatan dan kenyamanan tamu sampai dengan selesai.
4.Perusahaan “TIDAK’ bertanggung jawab terhadap aksi demo tersebut, aksi ini adalah aspirasi murni pengemudi yang tergabung dalam 5.Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat se-Jabodetabek

Mengingat bahwa aksi ini sebenarnya bisa lebih diantisipasi dengan mengeluarkan sanksi yang tegas bila para pengemudinya melanggar aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Perlu diingat bahwa aksi Paguyuban Pengemudi Angkatan Darat Se-Jabodetabek telah menggelar aksi unjuk rasa yang disertai aksi sweeping dan kericuhan dari pagi hingga sore ini, yang menyebabkan kemacetan yang luar biasa di sekitaran daerah Jakarta.