JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diminta tidak meniru langkah Presiden Joko Widodo yang membagi-bagi jabatan kepada para relawan pemenangan pemilu presiden 2014 lalu.

Relawan Teman Ahok juga diharapkan tidak meniru sikap Relawan Jokowi yang meminta-minta jabatan ketika jagoan mereka terpilih.

“Ahok harus belajar dari kesalahan Jokowi terkait persoalan relawan. Karena itu merusak semangat kerelawanan,” ujar pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, saat menjadi pembicara dalam diskusi ‘Revisi UU Pilkada: Antara Parpolisasi dan Derakyatisasi’, di Graha Oikumene, Jakarta Pusat, Jumat (18/3).

Sebastian mengatakan, sikap relawan setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden merusak semangat kerelawanan. Pasalnya, perjuangan mereka ternyata tidak tulus, tetapi hanya sebagai alat untuk mencapai kekuasaan. Barisan kelompok relawan tersebut ternyata dibentuk untuk mendapatkan jabatan.

”Ahok haru belajar dari pengalaman Jokowi, relawan justru berlomba meminta jabatan. Seolah kerja yang dilakukan dulu untuk mendapatkan sesuatu,” ujar Sebastian.

Karena itu, Sebastian mengharapkan agar Teman Ahok berubah fungsi menjadi pengontrol bila Ahok terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebastian berharap, fungsi kontrol tetap dijalankan tanpa perlu masuk ke dalam pemerintahan.

Bila Ahok melakukan kesalahan dalam kepemimpinannya, maka Teman Ahok diharapkan langsung memberi teguran, baik melalui bantuan lembaga legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta), atauun melalui media.

“Jangan seperti barisan kelompok relawan Jokowi kemarin, itu mencoreng dengan minta jatah jabatan. Relawan harus sukarela, itu yang harus dibuktikan Teman Ahok,”ujar Sebastian.

Menurut catatan, ada sejumlah kader PDI Perjuangan dan relawan Jokowi yang menduduki jabatan di sejumlah BUMN. Sebuh saja di antaranya, Cahya Dewi Rembulan Sinaga, mantan caleg PDI-P yang menjadi Komisaris Bank Mandiri, Pataniari Siahaan (mantan caleg PDI-P) ditunjuk jadi Komisaris BNI), Sonny Keraf (mantan anggota DPR F PDI-P, mantan Menteri KLH era Megawati) menjadi Komisaris BRI, Refly Harun (tim sukses Jokowi) menajdi Komisaris Utama Jasa Marga.

Selain itu, Sukardi Rinakit (pengamat politik) menjadi Komisaris Utama BTN, Roy E Maningkas (kader PDI-P dan anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden) dan Hilmar Farid (Ketua Panitia Simposium Seknas Jokowi) sebagai Komisaris PT Krakatau Steel Tbk, Fadjroel Rahman yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya, dan Boni Hargens yang ditunjuk sebagai Komisaris Antara.

Sumber : http://indonesiasatu.co/detail/bagi-bagi-jabatan-relawan--ahok-diminta-tidak-tiru-jokowi

Tolong kepada relawan...kalo emang pilihan anda yang terbaik...jangan sampai merusak nama relawan..tapi melakukan sesuai dengan pilihan anda bekerja dengan tulus tanpa imbalan demi kemajuan NKRI