- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ridwan Kamil vs Taufik Hidayat: Sama Preman Saya Pasti Kasar


TS
hadji.lulungan
Ridwan Kamil vs Taufik Hidayat: Sama Preman Saya Pasti Kasar
Quote:
HOMENASIONALHUKUM
Ridwan Kamil vs Taufik Hidayat: Sama Preman Saya Pasti Kasar
SENIN, 21 MARET 2016 | 09:03 WIB

Ridwan Kamil memberi sambutan saat peresmian jalur pedestrian di area factory outlet Jalan RE Martadinata, Bandung, 28 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana melaporkan kembali Taufik Hidyat, sopir omprengan yang menuduh Ridwan melakukan penganiayaan, ke Kepolisian. "Kalau sama preman yang memaksa-maksa warga kayak gitu, saya pasti kasar. Support kota tertib," kata Ridwan seperti yang disarikan dari akun Twitter-nya @ridwankamil, Senin, 21 Maret 2016.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan bahwa ia sering bertemu preman di jalanan. Sehingga, saat ia melihat ada seorang sopir ilegal yang memaksa warganya naik angkutan ilegal, ia pun tak bisa tinggal diam. "Saya hampir tiap hari bike to work, makanya banyak menemukan problem lapangan, termasuk preman2 omprengan itu," katanya lagi di Twitter.
Taufik Hidayat melaporkan Emil telah menganiaya dirinya saat mobilnya ditertibkan orang nomor satu di Kota Bandung tersebut. Emil tak terima. Ia berencana melaporkan balik Taufik Hidayat ke kepolisian. Sebabnya, pelangaran yang dilakukan oleh sopir tersebut sudah jelas karena telah membawa mobil dan mengangkut penumpang tanpa izin tersebut.
Menurut Emil, laporan tersebut dibuat karena dirinya sudah kehabisan akal untuk menertibkan komplotan angkot ilegal yang menarik penumpang di jalur tengah. Sebabnya, ia mengaku sudah berulang kali menertibkan angkot ilegal. Bahkan ia pernah mengajak para sopir duduk bersama di Pendopo Kota Bandung. "Tapi mereka tidak kapok-kapok," ujar Ridwan Kamil.
Selain itu, Emil menyangkal bahwa ia telah memukul Taufik di pipi dan perut seperti dalam laporan sopir ilegal tersebut. Ia menjelaskan saat ia menginterogasi, Taufik tak mau ke luar dari mobilnya sehingga terjadi tarik menarik.
Ketika ditanya alasan dia menunggu penumpang dipinggir jalan yang dilarang, Taufik malah diam. "Saya tepuk, saya pegang pipinya biar dia ngelihat ke wajah saya," kata Emil kemarin. Hal itu, kata dia, dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menginterogerasi sopir angkutan ilegal tersebut agar memberikan keterangan lebih panjang.
MAYA AYU PUSPITASARI | PUTRA PRIMA PERDANA
Ridwan Kamil vs Taufik Hidayat: Sama Preman Saya Pasti Kasar
SENIN, 21 MARET 2016 | 09:03 WIB

Ridwan Kamil memberi sambutan saat peresmian jalur pedestrian di area factory outlet Jalan RE Martadinata, Bandung, 28 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana melaporkan kembali Taufik Hidyat, sopir omprengan yang menuduh Ridwan melakukan penganiayaan, ke Kepolisian. "Kalau sama preman yang memaksa-maksa warga kayak gitu, saya pasti kasar. Support kota tertib," kata Ridwan seperti yang disarikan dari akun Twitter-nya @ridwankamil, Senin, 21 Maret 2016.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan bahwa ia sering bertemu preman di jalanan. Sehingga, saat ia melihat ada seorang sopir ilegal yang memaksa warganya naik angkutan ilegal, ia pun tak bisa tinggal diam. "Saya hampir tiap hari bike to work, makanya banyak menemukan problem lapangan, termasuk preman2 omprengan itu," katanya lagi di Twitter.
Taufik Hidayat melaporkan Emil telah menganiaya dirinya saat mobilnya ditertibkan orang nomor satu di Kota Bandung tersebut. Emil tak terima. Ia berencana melaporkan balik Taufik Hidayat ke kepolisian. Sebabnya, pelangaran yang dilakukan oleh sopir tersebut sudah jelas karena telah membawa mobil dan mengangkut penumpang tanpa izin tersebut.
Menurut Emil, laporan tersebut dibuat karena dirinya sudah kehabisan akal untuk menertibkan komplotan angkot ilegal yang menarik penumpang di jalur tengah. Sebabnya, ia mengaku sudah berulang kali menertibkan angkot ilegal. Bahkan ia pernah mengajak para sopir duduk bersama di Pendopo Kota Bandung. "Tapi mereka tidak kapok-kapok," ujar Ridwan Kamil.
Selain itu, Emil menyangkal bahwa ia telah memukul Taufik di pipi dan perut seperti dalam laporan sopir ilegal tersebut. Ia menjelaskan saat ia menginterogasi, Taufik tak mau ke luar dari mobilnya sehingga terjadi tarik menarik.
Ketika ditanya alasan dia menunggu penumpang dipinggir jalan yang dilarang, Taufik malah diam. "Saya tepuk, saya pegang pipinya biar dia ngelihat ke wajah saya," kata Emil kemarin. Hal itu, kata dia, dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menginterogerasi sopir angkutan ilegal tersebut agar memberikan keterangan lebih panjang.
MAYA AYU PUSPITASARI | PUTRA PRIMA PERDANA
https://nasional.tempo.co/read/news/...ya-pasti-kasar
Quote:
HOMENASIONALHUKUM
Polisikan Taufik Hidayat, Ridwan Kamil: Saya Kehabisan Akal!
SENIN, 21 MARET 2016 | 07:57 WIB

Walikota Bandung, Ridwan Kamil menunjukan tiket elektronik di Halte Trans Metro Bandung, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Jawa Barat, 11 Maret 2016. Pemerintah Kota Bandung meresmikan sistem tiket elektronik bagi penumpang bus Trans Metro Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana melaporkan balik sopir angkutan ilegal bernama Taufik Hidayat ke Kepolisian. Ridwan mengaku tidak terima dilaporkan oleh Taufik ke Kepolisian karena dia mengaku telah ditempeleng oleh Ridwan saat mobilnya ditertibkan oleh orang nomor satu di Kota Bandung tersebut.
Menurut Ridwan Kamil, laporan tersebut dibuat karena dirinya sudah kehabisan akal untuk menertibkan komplotan angkot ilegal yang menarik penumpang di jalur tengah, yakni di sepanjang Jalan Ahmad Yani-Alun-alun Bandung. Namun, Ridwan belum menentukan kapan laporan balik tersebut akan dibuat. "Saya lihat dulu situasinya."
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menambahkan, penertiban angkot ilegal ini bukan kali pertama. Berharap tidak ada lagi, Ridwan Kamil bahkan pernah mengajak para sopir duduk bersama di Pendopo Kota Bandung. "Si preman omprengan ini sudah belasan kali saya tertibkan, ada komplotannya. Sudah saya serahkan ke Denpom. Ada yang saya panggil ke Pendopo baik-baik, dua sampai tiga orang. Tapi tidak kapok-kapok," tuturnya.
Ridwan dilaporkan Taufik Hidayat, 42 tahun, ke Kepolisian Daerah Jawa Barat atas tuduhan penganiayaan. Pelaporan tersebut hingga saat ini sudah dalam tahap penyelidikan oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Ridwan Kamil dituduh telah melanggar pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang penganiayaan.
Kasus ini bermula saat Taufik, sopir angkot ilegal di Kota Bandung, sedang menunggu penumpang di shelter bus Alun-alun Kota Bandung, Jumat, 18 Maret 2016, didatangi Ridwan Kamil. Saat itu, Ridwan Kamil beserta ajudannya mendatangi Taufik untuk menegor. Saat itu pula peristiwa dugaan penamparan dan pemukulan terhadap Taufik terjadi.
IQBAL T. LAZUARDI S. | PUTRA PRIMA PERDANA
Polisikan Taufik Hidayat, Ridwan Kamil: Saya Kehabisan Akal!
SENIN, 21 MARET 2016 | 07:57 WIB

Walikota Bandung, Ridwan Kamil menunjukan tiket elektronik di Halte Trans Metro Bandung, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Jawa Barat, 11 Maret 2016. Pemerintah Kota Bandung meresmikan sistem tiket elektronik bagi penumpang bus Trans Metro Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana melaporkan balik sopir angkutan ilegal bernama Taufik Hidayat ke Kepolisian. Ridwan mengaku tidak terima dilaporkan oleh Taufik ke Kepolisian karena dia mengaku telah ditempeleng oleh Ridwan saat mobilnya ditertibkan oleh orang nomor satu di Kota Bandung tersebut.
Menurut Ridwan Kamil, laporan tersebut dibuat karena dirinya sudah kehabisan akal untuk menertibkan komplotan angkot ilegal yang menarik penumpang di jalur tengah, yakni di sepanjang Jalan Ahmad Yani-Alun-alun Bandung. Namun, Ridwan belum menentukan kapan laporan balik tersebut akan dibuat. "Saya lihat dulu situasinya."
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menambahkan, penertiban angkot ilegal ini bukan kali pertama. Berharap tidak ada lagi, Ridwan Kamil bahkan pernah mengajak para sopir duduk bersama di Pendopo Kota Bandung. "Si preman omprengan ini sudah belasan kali saya tertibkan, ada komplotannya. Sudah saya serahkan ke Denpom. Ada yang saya panggil ke Pendopo baik-baik, dua sampai tiga orang. Tapi tidak kapok-kapok," tuturnya.
Ridwan dilaporkan Taufik Hidayat, 42 tahun, ke Kepolisian Daerah Jawa Barat atas tuduhan penganiayaan. Pelaporan tersebut hingga saat ini sudah dalam tahap penyelidikan oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Ridwan Kamil dituduh telah melanggar pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang penganiayaan.
Kasus ini bermula saat Taufik, sopir angkot ilegal di Kota Bandung, sedang menunggu penumpang di shelter bus Alun-alun Kota Bandung, Jumat, 18 Maret 2016, didatangi Ridwan Kamil. Saat itu, Ridwan Kamil beserta ajudannya mendatangi Taufik untuk menegor. Saat itu pula peristiwa dugaan penamparan dan pemukulan terhadap Taufik terjadi.
IQBAL T. LAZUARDI S. | PUTRA PRIMA PERDANA
https://nasional.tempo.co/read/news/...kehabisan-akal

kok jadi rame sih





0
9.2K
Kutip
76
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan