Bagi para pemuda-pemudi memiliki rumah itu sebagai tanda pencapaian ataupun awal dari sebuah tanda kesuksesan besar. Setuju? Setuju dong, gimana enggak dengan punya rumah sendiri, sama saja kita membeli atau mengupgrade derajat kita depan mata orang lain apalagi calon mertua. Tanpa bias dipungkiri juga dengan memiliki rumah, kita memiliki rasa aman dan nyaman di masa depan dalam bentuk investasi.

Namun untuk saat ini gue sangat yakin kalau anak mudaI ndonesia khususnya yang tinggal di kota besar- pesimis untuk bias memiliki rumah di saat muda. Kenapa? Ya, mungkin salah satu faktornya karena rata-rata pendapatan atau kenaikan gaji di waktumuda sangat bertolak belakang sekali dengan kenaikan harga rumah setiap tahunnya. Bayanginaja, kalau rata-rata kenaikan maksimal gaji karyawan 10% per tahunnya, sedangkan harga rumah bias naik 10% - 30% bahkan sampai 50% .Kebayangkan sekarang, belum lagi gajinya dipotong ini itu dan biayahidup lainnya demi memenuhi gaya hidup masa kini biar di anggep sama orang sekitar.

Jangan pesimis! Ceritanya belum habis!

Oke, Singkat cerita,Gue lahir di tahun 1986, (ketebak’anberapaumurnyasekarang) dan juga salah satu dari pemuda Indonesia yang merasakan Rasa pesimis itu, “Rasa Pesimis memiliki rumah di saat muda”.Jujur, pertama kali kepikiran rumah bukan karena mikirin gengsi atau masa depan tapi Karena dapeti lham dari film Pursuit of happiness. Ini film ngebuka mata gue banget. Gimana nggak, kalau gak punya rumah atau nomaden hidup bakal susah banget nantinya, luntang lantung sana sini yang ujung-ujungnya yang nyusahin keluarga. Emang rela ngeliat mereka menderita? Nah, oleh karena dasar itulah gue memberanikan diri membeli sebuah rumah dengan perinsip
“Gakapa-apa sederhana yang penting ada – gak apa-apang utangnya lama yang penting punya” dan petualangan membeli rumah pun gue mulai dengan berbagai persiapan yang harus gue terapkan:











Akhirnya rumah impianpun dimiliki. “Rumah sebagai tempat mengawali hari dan menutup hari”. Tekadang gw berpikir, doa gw terkabulkan oleh tuhan namun tidak secara langsung tapi melalui petunjuk dengan menggunakan sahabat gw sebagai mediasinya.

Gunakan masa muda untuk melindungi masa depan, mumpung masih muda jangan pernah patah semangat sama harapan. Kuncinya cuma kerja keras, ambil peluang dan doa kepada tuhan.

Gimana? Masih pesimiskah memiliki rumah di masa muda? Yuk ngobrol ambilk kopi, menatap masa depan