Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

d3d7Avatar border
TS
d3d7
inikah akhir CDMA?
inikah akhir CDMA?


Setelah bertahun-tahun meramaikan pasar seluler dalam negeri, akhirnya tibalah saat itu, teknologi CDMA akan mati total di akhir tahun ini.
Era 2000-an, inilah para pemain CDMA yang sempat tampil di tanah air
1. Flexy (Telkom)
2. Starone (Indosat)
3. Fren (Mobile-8)
4. Esia (Bakrie Group)
5. Smart (setelah merger dengan mobile-8 menjadi Smartfren - Sinarmas Group)
6. Ceria (Sampoerna Group)

Starone mati
Flexy resmi tutup
Fren merger dengan Smart
Esia menghentikan layanannya
Nasib Ceria masih simpang siur
Dan akhirnya di penghujung tahun 2016, raksasa CDMA indonesia yakni smartfren akan menghentikan layanan CDMAnya dan migrasi ke 4G LTE Advance

2017, Smartfren Tak Lagi Beroperasi di 1.900 Mhz


JAKARTA (IndoTelko) – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dipastikan tak lagi bisa menggunakan frekuensi 1.900 MHz mulai 2017 mendatang.
Saat ini Smartfren memiliki frekuensi selebar 13,75 Mhz di 1900 MHz yang digunakan untuk teknologi Code Division Multiple Access (CDMA). Frekuensi yang bertetangga dengan 2,1 GHz (3G) itu harus diserahkan ke pemerintah pada akhir tahun 2016 sebagai konsekuensi didapatnya 30 MHz di 2,3 GHz.
Dampak dari migrasi ini emiten dengan kode saham FREN ini tak bisa lagi menawarkan CDMA ke pelanggannya di 1.900 MHz.

“Sesuai aturan, memang masa penggunaan itu di Desember 2016,” kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, kemarin.
Tak hanya di 1.900 MHz, Smartfren pun harus menata kembali alokasi frekuensi 850 MHz yang dimilikinya khususnya di Di Jabodetabek dan Jawa Barat (JBJB). “Sama untuk 850 MHz itu harus pindah juga di akhir tahun ini. Kita tengah siapkan sekitar 5 juta pelanggan CDMA di 850 MHz itu mau migrasi ke 4G atau Long Term Evolution (LTE),” katanya.
Merza mengaku sudah menyiapkan program pergantian perangkat bagi pelanggan mulai dari potongan diskon 30% hingga gratis bagi pelanggan tertentu. “Kita kejar target hingga akhir tahun ini agar semua pindah,” katanya.
Sekadar diketahui, dampak penataan frekuensi 850 MHz beberapa tahun lalu adalah adanya rencana penggunaan frekuensi bekas TelkomFlexi oleh Telkomsel dan StartOne oleh Indosat.
Telkomsel dan Indosat nantinya menempati Band B, sementara Smartfren di band A. Posisi tak ideal ada di Jabodetabek dan Jawa Barat (JBJB) dimana posisi kepemilikan frekuensi selebar 5 MHz dari Smartfren belum berdampingan sehingga harus ada penataan ulang.
Sekadar diketahui, Smartfren satu-satunya operator yang menggunakan teknologi Frequency Division Duplexing Long Term Evolution (FDD-LTE) dan Time Division Duplex-Long Term Evolution (TDD LTE) di era 4G.
Smartfren juga berani melawan arus dengan menawarkan layanan data “True Unlimited” di era 4G ditengah operator lain berusaha menyehatkan tarif data.

Kabarnya setelah berakhir masa promosi pada tanggal 30 April mendatang, perseroan tak lagi memperpanjang paket tersebut dan berencana menerapkan fair usage policy (FUP). Kebijakan ini memungkinkan pengguna berselancar di internet tanpa batas, tapi dengan kecepatan akses yang dipangkas bila konsumsi data melewati batas tertentu.
Menurut laporan Smartfren, pengguna 4G di jaringannya mencapai 1,4 juta jiwa pada kuartal IV tahun 2015 dari total pelanggan sebanyak 12 juta nomor. Jumlah pengguna paket True Unlimited tercatat sekitar 100.000 pelanggan

sumber

inikah akhir CDMA?
0
6.4K
54
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan